Peningkatan Pengamanan di Sekolah Internasional Jakut: Polisi Menghadapi Ancaman Bom
Di wilayah Jakarta Utara, polisi telah meningkatkan pengamanan di enam sekolah internasional setelah adanya ancaman bom. Polres Metro Jakarta Utara telah melakukan pemeriksaan seluruh area North Jakarta Intercultural School (NJIS), Kelapa Gading, di mana terdapat ancaman tersebut.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Utara, Erick Frendriz, pihaknya telah meningkatkan pengamanan di sekolah-sekolah tersebut dengan melakukan pengecekan terbuka dan tertutup. Tujuan utama dari upaya ini adalah untuk mencegah siswa, guru, atau orang tua siswa panik.
"Kami akan menjamin keamanan sekolah-sekolah yang ada," kata Erick. "Jadi, dengan harapan, siswa, guru, atau orang tua siswa tidak panik."
Polisi juga telah membentuk tim khusus bersama Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk melacak pelaku penyebar ancaman tersebut. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polres Tangerang Selatan karena modus yang digunakan pelaku serupa.
"Kami sedang melakukan penyelidikan mendalam," kata Erick. "Modus yang digunakan pelaku adalah mengirim pesan berisi ancaman dan permintaan uang tebusan. Kami berharap kasus ini segera terungkap."
Erick juga meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap pesan yang belum ada kebenarannya dan melapor jika menemukan informasi serupa.
"Kami pastikan keamanan di wilayah Jakarta Utara tetap kondusif," kata Erick. "Masyarakat tidak perlu khawatir, seluruh langkah pengamanan sudah kami tingkatkan."
Pengirim pesan teror yang mencoba melemahkan keamanan sekolah tersebut telah diburu oleh polisi. Pengecekan melibatkan Unit Jibom Gegana Polda Metro Jaya dan menemukan bahwa tidak ada bom di sekolah tersebut.
Selain itu, pelaku terburu-buru mengirim pesan tebusan USD 30 ribu dengan mata uang kripto yang tidak valid dan tidak ditemukan di bursa kripto Indonesia.
Di wilayah Jakarta Utara, polisi telah meningkatkan pengamanan di enam sekolah internasional setelah adanya ancaman bom. Polres Metro Jakarta Utara telah melakukan pemeriksaan seluruh area North Jakarta Intercultural School (NJIS), Kelapa Gading, di mana terdapat ancaman tersebut.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Utara, Erick Frendriz, pihaknya telah meningkatkan pengamanan di sekolah-sekolah tersebut dengan melakukan pengecekan terbuka dan tertutup. Tujuan utama dari upaya ini adalah untuk mencegah siswa, guru, atau orang tua siswa panik.
"Kami akan menjamin keamanan sekolah-sekolah yang ada," kata Erick. "Jadi, dengan harapan, siswa, guru, atau orang tua siswa tidak panik."
Polisi juga telah membentuk tim khusus bersama Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk melacak pelaku penyebar ancaman tersebut. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polres Tangerang Selatan karena modus yang digunakan pelaku serupa.
"Kami sedang melakukan penyelidikan mendalam," kata Erick. "Modus yang digunakan pelaku adalah mengirim pesan berisi ancaman dan permintaan uang tebusan. Kami berharap kasus ini segera terungkap."
Erick juga meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap pesan yang belum ada kebenarannya dan melapor jika menemukan informasi serupa.
"Kami pastikan keamanan di wilayah Jakarta Utara tetap kondusif," kata Erick. "Masyarakat tidak perlu khawatir, seluruh langkah pengamanan sudah kami tingkatkan."
Pengirim pesan teror yang mencoba melemahkan keamanan sekolah tersebut telah diburu oleh polisi. Pengecekan melibatkan Unit Jibom Gegana Polda Metro Jaya dan menemukan bahwa tidak ada bom di sekolah tersebut.
Selain itu, pelaku terburu-buru mengirim pesan tebusan USD 30 ribu dengan mata uang kripto yang tidak valid dan tidak ditemukan di bursa kripto Indonesia.