Polisi Pastikan Ledakan di SMAN 72 Kriminal Umum Bukan Terorisme

Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta Utara: Anak Berkonflik Hukum Tidak Merupakan Terorisme, Melainkan Kriminal Umum

Densus 88 Polri telah menetapkan F sebagai anak berkonflik hukum (ABH) yang terlibat dalam ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara. Juru bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, mengatakan bahwa tindak pidana yang dilakukan anak berkonflik hukum itu bukanlah bagian dari jaringan terorisme, melainkan merupakan aksi kriminal umum.

Menurut Mayndra, F melakukan tindakan ini karena terinspirasi oleh kekerasan yang ditemukan di internet. Anak berkonflik hukum tersebut merasa tertindas di lingkungannya dan memiliki motivasi dendam terhadap beberapa perlakuan-perlakuan kepada dirinya sendiri.

Dengan demikian, Densus 88 Polri menutupi bahwa kasus ini bukanlah kasus terorisme, melainkan aksi kriminal yang dilakukan oleh anak berkonflik hukum. Tindakan F semakin diperkuat dengan adanya sejumlah nama-nama tokoh dan ideologi global di senapan mainan yang ditemukan di lokasi kejadian.

AKBP Mayndra juga mengatakan bahwa anak berkonflik hukum tersebut mendapatkan informasi tentang enam tokoh inspiratifnya dari komunitas daring yang diikutinya. Anak berkonflik hukum ini juga menelusuri situs-situs untuk mempelajari cara kematian tragis, kekerasan ekstrem, kecelakaan, dan hal-hal yang tidak sepatutnya dilihat.

Dengan demikian, Densus 88 Polri berharap dapat membantu mengatasi kasus ini dengan penuh pertimbangan dan upaya untuk mencegah tindakan kriminal umum di masa depan.
 
wow 🤯 ini gampang-benar keadaan anak itu, seriusnya dia bawa senapan mainan di sekolah 🤪. tapi kenapa gak ada yang tahu tentang perasaannya sebelum dia buat semuanya? 🤔. mungkin gak perlu dibicarakan dengan psikologi, tapi bisa dibicarakan dengan pendidikan, ya 😊.
 
Aku pikir kasus ini cukup menyesakkan ngejut, tapi aku rasa apa yang terjadi disana bukan tentang terorisme, tapi tentang anak kecil yang merasa tertindas dan tidak punya pilihan sama sekali 🤕. Aku senang Densus 88 Polri dapat membantu mengatasi kasus ini dengan cara yang tepat, agar anak kecil itu bisa mendapatkan bantuan yang tepat dan mencegah tindakan kriminal umum di masa depan. Aku berharap kita semua bisa menjadi lebih peduli terhadap anak-anak dan komunitas, sehingga tidak ada lagi kasus seperti ini terjadi 🙏.
 
aku pikir kalau anak yang melakukan ledakan itu sebenarnya bukan anak kecil, tapi orang dewasa yang masih belum sempurna. dia buat ledakan itu karena merasa tidak dimengerti dan tidak dipercaya oleh masyarakat. tapi apa yang membuatnya memilih cara seperti itu? siapa yang mempengaruhi dia untuk melakukan hal seperti itu? aku pikir ada sesuatu yang salah dengan sistem kita jika anak-anak bisa jadi terinspirasi oleh hal-hal seperti ini.
 
Gue pikir kalau anak yang bikin ledakan itu bukan kejahatan, tapi trauma yang harus dibersihkan dari hati gue sendiri. Gue nggak percaya bahwa anak itu bisa membuat keputusan seperti itu tanpa ada bantuan dari luar. Kemungkinan gue punya teman atau adik yang pernah melewati situasi yang sama, padahal gue pikir itu bisa diatasi dengan bantuan orang lain dan membantu mereka mencari jalan keluarnya.
 
ya udah nii, kasus SMAN 72 itu apa sih? anak itu gila atau apa? kenapa dia bisa terinspirasi oleh kekerasan di internet dan akhirnya melakukannya? tapi kalau bukan terorisme, maka mengapa dia bisa menembak orang lain? kayaknya perlu ada saran lebih baik dari aksi kriminal seperti itu. mungkin perlu ada program pendidikan yang lebih baik tentang pentingnya keamanan dan tidak melakukan hal-hal yang salah... 🤔💡
 
Makasih sekali, bro! Saya senang sekali mendengar bahwa kasus ini tidak lagi dipertanyikan sebagai kasus terorisme. Mereka anak berkonflik hukum yang hanya melakukan kesalahan kecil karena sedih dan tertindas di lingkungan mereka. Saya rasa ini adalah kesempatan besar baginya untuk belajar dari kesalahan itu dan menjadi orang lebih baik di masa depan! 🤗🙏
 
Aku rasa kebenaran dari kasus ini memang agak mengejutkan, kan? Mungkin sekarang kita harus lebih berhati-hati dengan informasi yang kita konsumsi dari internet. Kalau anak-anak muda bisa dipengaruhi seperti itu, maka kita harus lebih berani membicarakan tentang hal ini dan mencari solusi untuk mengatasi masalahnya.

Saya pikir Densus 88 Polri sudah melakukan yang benar dengan memanggil anak berkonflik hukum ini sebagai kriminal umum bukan terorisme. Karena sekarang kita harus lebih serius dalam membicarakan tentang kasus-kasus seperti ini dan mencari cara untuk mencegahnya terjadi lagi di masa depan.
 
Gue pikir Densus 88 Polri masih jauh dari apa yang terjadi di SMAN 72 Jakarta Utara 😒. Anak berkonflik hukum itu nggak bisa tidak terinspirasi oleh kekerasan yang ditemuin di internet, tapi bagaimana cara Densus 88 Polri mengatakan itu bukan terorisme? 🤔. Gue rasa lebih baik jika mereka cari tahu apa yang sebenarnya memicu anak berkonflik hukum itu, dan tidak hanya asumsikan saja.

Gue pikir F juga nggak bisa dianggap sebagai anak berkonflik hukum biasa-biasa aja. Ia melakukan hal yang sangat berbahaya dan menyebalkan banyak orang. Bagaimana cara kita percaya bahwa ia bukan terorisme? 🤷‍♂️.

Gue rasa pengerjaan Densus 88 Polri masih bisa diperbaiki, tapi gue juga pikir mereka harus lebih bijak dalam menangani kasus-kasus seperti ini. Jangan cuma asumsikan saja dan tidak cari tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik cerita itu 😊.
 
aku pikir F yang terlibat dalam ledakan itu benar-benar salah cara mencari inspirasi, memang tidak boleh menonton hal-hal yang jadi material mainan senapan. tapi aku juga rasa ada sesuatu yang harus kita perhatikan, apa salahnya kalau anak itu merasa tertindas dan kecewa dengan lingkungannya? seharusnya ada cara lain untuk menyelesaikannya, bukan mencari inspirasi dari hal-hal yang salah.

dan mungkin juga harus diawasi lebih ketat tentang konten yang dikonsumsi oleh anak-anak online, jadi mereka tidak terpapar hal-hal yang salah. tapi apa yang penting, F itu sudah dihukum dan sekarang kita bisa fokus untuk mencegah tindakan kriminal seperti ini di masa depan 😔
 
Maksud apa sih kalau anak kecil itu bisa bikin ledakan dan dipanggil ABH? Makanya kayaknya kita harus jeli banget tentang informasi yang anak-anak itu terima dari internet, ya? Kalau di internet saja nih ada banyak informasi yang salah dan membuat anak-anak menjadi agresif. Tapi gini sih kalau polisi sudah bisa ngidentifikasi siapa inspirasinya dari internet, maka kita harus lebih waspada lagi!
 
Aku pikir kalau anak itu memang melakukan sesuatu yang salah, tapi aku rasa pihak polisi terlalu cepat menilai. Mungkin ada banyak hal yang tidak diketahui tentang apa yang sebenarnya terjadi di kehidupan anak itu. Kalau benar-benar ia tertindas dan merasa dendam, maka aku pikir aku harus mendukungnya untuk mencari bantuan dari orang-orang yang bisa membantu. Tapi kalau pihak polisi sudah menetapkan ia sebagai korban kejahatan lain, maka aku rasa perlu ada pengecekan lebih lanjut tentang apa yang sebenarny terjadi di sana... 🤔
 
Aku rasa kasus ini seperti bukti betapa keterlibatan anak-anak remaja dalam dunia online yang begitu luas dan mempengaruhi dirinya. Tapi, aku juga pikir ada peran penting dari kita sebagai masyarakat yang harus lebih mengawasi kegiatan-kegiatan online mereka, terutama kalau mereka already memiliki riwayat konflik hukum. Kita harus bisa membantu anak-anak remaja seperti F ini untuk tidak jatuh ke dalam dunia ekstremisme dengan memberikan mereka alternatif yang positif.

Aku juga pikir perlu kita untuk memahami bahwa anak-anak remaja seperti F ini bukan hanya 'anak berkonflik hukum', tapi juga anak-anak yang memiliki harapan dan rasa tidak seimbang di dunia ini. Mereka juga butuh kasih sayang, pendidikan yang baik, dan kesempatan untuk berkembang secara positif. Kita harus menjadi contoh yang baik bagi mereka agar mereka bisa belajar dari kita. 🤔
 
ini kasusnya kayak gila... anak-anak sekolah yang terlibat dalam ledakan itu apa aja? hanya karena merasa tertindas di sekolah, mereka harus melakukan hal seperti itu? tapi siapa yang bilang kalau tidak ada cara lain untuk menyelesaikan masalah tersebut? memang salah satu anaknya benar-benar terinspirasi oleh kekerasan di internet, tapi bagaimana kalau di dunia nyata itu ada cara lain untuk menyelesaikan masalah seperti itu?
 
aku penasaran siapa komunitas daring yang bikin anak itu tertarik sama kekerasan dan dendam, tapi rasanya ada yang jadi pelampung bikin anak itu salah jalur ya 🤔. tapi aku pikir ini kasus yang agak parah, karenakin banyak anak muda yang terinspirasi sama hal-hal negatif di internet. kita harus lebih berhati-hati cara kita mengkonsumsi informasi online, kan? 📊 apa yang bisa dilakukan pemerintah dan lembaga pendidikan untuk mencegah hal ini, kayaknya perlu ada langkah-langkah yang matang biar tidak banyak anak muda yang jadi korban kekerasan 😕.
 
akhirnya ada jawaban dari kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara, ternyata anak berkonflik hukum itu bukanlah terorisme, tapi kriminal umum 🤔. tapi apa yang membuat F melakukan hal itu? karena terinspirasi oleh kekerasan yang ditemukan di internet, dan merasa tertindas di lingkungannya 😞. ini memang bukti bahwa kesadaran masyarakat kita masih perlu ditingkatkan agar anak-anak kita tidak terjebak dengan hal-hal tersebut 🤯. selain itu, ada juga tokoh-tokoh inspiratif dari komunitas daring yang memberikan informasi tentang cara kematian tragis dan kekerasan ekstrem 😨. ini memang bukti bahwa media sosial kita masih dapat digunakan sebagai alat untuk membantu mencegah tindakan kriminal, tapi juga perlu diwaspadai agar tidak terjebak dengan hal-hal negatif 🚨.
 
kembali
Top