Korban Bom Sekolah di Jakarta Utara: Polisi Lakukan Pengecekan di Seluruh Crypto Exchange
Polisi Jakarta Utara tengah melacak identitas pelaku ancaman teror bom ke North Jakarta Intercultural School (NJIS) yang terjadi beberapa hari lalu. Ancaman tersebut berupa bom yang akan meledak jika tidak diterima tebusan sebesar US$30 ribu lewat kripto.
Menurut Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko, pengecekan sementara telah dilakukan terhadap seluruh crypto exchange di Indonesia, tetapi belum menemukan wallet address pelaku yang valid. "Wallet address yang dimaksud tidak ditemukan atau wallet address tersebut tidak valid. Sehingga hasil tidak ditemukan atau tidak ada pada crypto exchange local (yang ada di Indonesia)," tuturnya.
Polisi berkoordinasi dengan Asosiasi Kripto untuk mengecek seluruh bursa kripto di Indonesia. Pengecekan dan penyisiran dilakukan di area sekolah internasional tersebut, tetapi tidak ditemukan bahan peledak. Ancaman teror bom tersebut dikirim seseorang ke pihak NJIS melalui pesan WhatsApp menggunakan kode ponsel negara Nigeria.
Selain NJIS, dua sekolah internasional di Tangerang Selatan, Banten, juga mendapatkan ancaman teror bom sehari sebelumnya. Namun, setelah personel jihandak diturunkan ke lokasi dan melakukan penelusuran, kemudian diketahui tak ada bahan peledak yang diancam tersebut.
Polisi terus berusaha menemukan identitas pelaku ancaman teror bom ini untuk menghindari insiden serupa di masa depan.
Polisi Jakarta Utara tengah melacak identitas pelaku ancaman teror bom ke North Jakarta Intercultural School (NJIS) yang terjadi beberapa hari lalu. Ancaman tersebut berupa bom yang akan meledak jika tidak diterima tebusan sebesar US$30 ribu lewat kripto.
Menurut Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko, pengecekan sementara telah dilakukan terhadap seluruh crypto exchange di Indonesia, tetapi belum menemukan wallet address pelaku yang valid. "Wallet address yang dimaksud tidak ditemukan atau wallet address tersebut tidak valid. Sehingga hasil tidak ditemukan atau tidak ada pada crypto exchange local (yang ada di Indonesia)," tuturnya.
Polisi berkoordinasi dengan Asosiasi Kripto untuk mengecek seluruh bursa kripto di Indonesia. Pengecekan dan penyisiran dilakukan di area sekolah internasional tersebut, tetapi tidak ditemukan bahan peledak. Ancaman teror bom tersebut dikirim seseorang ke pihak NJIS melalui pesan WhatsApp menggunakan kode ponsel negara Nigeria.
Selain NJIS, dua sekolah internasional di Tangerang Selatan, Banten, juga mendapatkan ancaman teror bom sehari sebelumnya. Namun, setelah personel jihandak diturunkan ke lokasi dan melakukan penelusuran, kemudian diketahui tak ada bahan peledak yang diancam tersebut.
Polisi terus berusaha menemukan identitas pelaku ancaman teror bom ini untuk menghindari insiden serupa di masa depan.