Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, meminta pengecualian agar proses penyelidikan terhadap kasus penculikan Alvaro Kiano Nugroho selesai dengan cepat dan tepat.
"Penyelidikan kami akan selalu berjalan samar-samar, termasuk informasi apapun yang dapat membantu penyelidikan ini. Kami akan menemukan siapa pun yang melibatkan diri dalam aksi penculikan sampai dengan hilangnya nyawa Alvaro AKN," kata Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Selasa (25/11).
Penyelidikan terus berjalan sambil menunggu hasil tes DNA terhadap kerangka manusia yang diduga sebagai Alvaro. Polisi juga akan kembali menelusuri lokasi pembuangan jasad Alvaro guna mencari bukti-bukti lain.
"Jadi, penyelidik dan penyidik tidak berhenti sampai di sini. Kami akan membawa anjing pelacak untuk mencari lagi beberapa potongan-potongan yang bisa membantu dokter forensik untuk menyatukan, membuat suatu kesimpulan," ucap Kombes Nicolas Ary Lilipaly.
Kasus Alvaro Kiano Nugroho mulai muncul saat Alvaro dinyatakan hilang sejak 6 Maret lalu. Keluarga mencari keberadaannya dan temannya mengaku tidak bersamanya saat salat Magrib. Delapan bulan kemudian, Alvaro ditemukan meninggal dunia dan sudah menjadi kerangka.
Polisi juga menangkap ayah tiri Alvaro, Alex Iskandar pada Jumat (21/11) dan menetapkannya sebagai tersangka. Namun, di tengah proses pemeriksaan, Alex justru mengakhiri hidupnya pada Minggu (23/11) dengan cara gantung diri di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan.
Kasus Alvaro Kiano Nugroho sekarang menjadi peristiwa yang sangat menarik dan memerlukan peningkatan upaya penyelidikan untuk menemukan kebenaran.
"Penyelidikan kami akan selalu berjalan samar-samar, termasuk informasi apapun yang dapat membantu penyelidikan ini. Kami akan menemukan siapa pun yang melibatkan diri dalam aksi penculikan sampai dengan hilangnya nyawa Alvaro AKN," kata Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Selasa (25/11).
Penyelidikan terus berjalan sambil menunggu hasil tes DNA terhadap kerangka manusia yang diduga sebagai Alvaro. Polisi juga akan kembali menelusuri lokasi pembuangan jasad Alvaro guna mencari bukti-bukti lain.
"Jadi, penyelidik dan penyidik tidak berhenti sampai di sini. Kami akan membawa anjing pelacak untuk mencari lagi beberapa potongan-potongan yang bisa membantu dokter forensik untuk menyatukan, membuat suatu kesimpulan," ucap Kombes Nicolas Ary Lilipaly.
Kasus Alvaro Kiano Nugroho mulai muncul saat Alvaro dinyatakan hilang sejak 6 Maret lalu. Keluarga mencari keberadaannya dan temannya mengaku tidak bersamanya saat salat Magrib. Delapan bulan kemudian, Alvaro ditemukan meninggal dunia dan sudah menjadi kerangka.
Polisi juga menangkap ayah tiri Alvaro, Alex Iskandar pada Jumat (21/11) dan menetapkannya sebagai tersangka. Namun, di tengah proses pemeriksaan, Alex justru mengakhiri hidupnya pada Minggu (23/11) dengan cara gantung diri di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan.
Kasus Alvaro Kiano Nugroho sekarang menjadi peristiwa yang sangat menarik dan memerlukan peningkatan upaya penyelidikan untuk menemukan kebenaran.