Polisi Bongkar Aksi Tawuran Demi Konten di Depok: Seperti Ada Sutradaranya, Hasil Videonya Bagus

Ternyata, dua kelompok remaja di Depok, yaitu Geng Ceria dan Geng Curug Street, tawurannya bukan hanya sekedar tawuran tanpa alasan. Menurut Kapolsek Beji, Kompol Josman, aksi tawuran itu dilakukan demi konten di media sosial.

Dua tersangka telah ditangkap, salah satunya pelaku pengeroyokan, dan satunya yang membuat konten tersebut. Pelaku yang membuat konten tersebut bernama Hadi, dan ia direkam merekam aksi tawuran itu. Video tersebut nantinya akan diviralkan di konten-konten media sosial.

Menurut Josman, awal mula kedua kelompok ini bersepakat untuk tawuran pada Jumat 24 Oktober 2025 sekitar pukul 01.30 WIB. Dalam aksi tawuran itu, korban bernama Farid mengalami luka bacok, yang mengakibatkan lengan kiri, punggung, kaki, dan pinggulnya terluka.

Pihak kepolisian menangkap pelaku menggunakan video yang viral di media sosial beberapa hari sejak peristiwa terjadi. Menurut Josman, remaja ini mungkin sedang mencari identitasnya, peralihan antara dunia nyata dan dunia maya.
 
Makanya lagi ngerasa sih, kalau kita ngumpulin kesenangan dari cara kerja orang lain πŸ€¦β€β™‚οΈ. Ternyata, bukan cuma tentang cerita atau viralitas aja, tapi juga tentang bagaimana remaja ini bisa tergiur dengan ketenaran itu πŸ€”. Saya rasa kita harus fokus pada hal-hal yang bermanfaat dan positif ya, bukan hanya nge-viral-nya video yang kasar 😊.
 
Paham banget sih. Aksi tawuran itu memang nggak cuma sekedar tawuran aja. Mereka buatan konten buat viral di media sosial, tapi apa yang mereka lakukan ternyata berdampak pad korban yang serius banget. Itu adalah peringatan bagi kita semua untuk berhati-hati saat browsing media sosial dan tidak meniru aksi-aksi yang nggak positif dari orang lain.
 
πŸ˜’ Gue rasa sistem media sosial gini itu, kalau tidak ada konsekuensi, siapa yang mau membuat konten yang bisa bikin orang lain terluka? πŸ€¦β€β™‚οΈ Semoga Hadi bisa belajar dari kesalahan-nya dan jangan pernah lagi membuat konten yang bisa bikin orang lain masuk akibat. πŸ™…β€β™‚οΈ Gue juga rasa kepolisian gue paham, tapi siapa nih yang bakal dianggap 'juga' karena bikin konten yang bikin orang lain terluka? πŸ˜’
 
Maaf bro, aku kira aksi tawuran itu nggak boleh banget... kalau aku bayangkan, aku rasa ada yang salah sama-sama dengan keduanya, tapi pihak kepolisian udah menangkap 2 orang yang dikejutkan oleh viral video buat jadi korban. Tapi bro, apa yang mau dijalankan sih? Mereka butuh identitas ya? Aku rasa aku juga pernah merasakan hal sama, tapi aku tidak mau mengorbankan kawan aku atau lawan main karena viral di media sosial... aksi tawuran itu nggak masuk akal bro πŸ˜•
 
Aku masih ingat kalau kalian sering bermain video game online di rumah. Saat itu aku punya teman yang suka bikin konten di YouTube, tapi tidak peduli apapun aku bilang dia harus menghilangkan kontennya dari internet. Sekarang aku lihat ada remaja yang sama sekali tidak paham bagaimana cara berinteraksi secara offline... aja nih, kan? Mereka terus-terusan bikin konten tanpa pikirkan konsekuensinya. Aku rasa mereka memang mencari identitas di dunia maya, tapi aku khawatir kalau mereka tidak akan pernah menemukan apa yang mereka cari di dalam nyata... πŸ˜•πŸ’”
 
Aku rasa kalau masyarakat kita ini harus lebih peduli dengan konten yang kita bagikan di media sosial. Kalau kita share video aksi tawuran, itu tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga orang lain 😟. Aku rasa kita harus lebih bijak dalam memilih apa yang kita bagikan online. Kita harus ingat bahwa apa yang kita lakukan di dunia nyata akan menular ke dunia maya dan dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan.
 
Makasih kepolisian ngarepot geng-geng remaja itu, padahal aksi tawuran itu bisa menyebabkan cedera pada korban Farid. Saya rasa para orang tua kesebelas tahun yang suka membuang-buangan anak-anak mereka ke media sosial harus bertanggung jawab juga. Mereka harus lebih bijak mengatur aktivitas anak-anaknya, jadi anak-anak tidak terburu-buru ngikuti tren di media sosial πŸ˜‚

Mungkin Hadi dan teman-temannya yang muncul di video itu hanya ingin populer di dunia maya, tapi geng-geng remaja ini tidak perlu bersemangat. Polisi udah tangkap mereka, jadi kalau mau bisa pindah ke luar kota aja, bukan masalah sama sekali πŸ€·β€β™‚οΈ.
 
ini gampang banget, kalau aksi tawuran itu bukan hanya tawuran tanpa alasan tapi juga untuk konten di media sosial... πŸ€¦β€β™‚οΈπŸ“ΉοΈ apa lagi yang diinginkan dari remaja? πŸ€” mereka sibuk banget dengan vita online dan nggak sengaja nyangkut dalam drama-drama itulah. πŸ˜… kayaknya harus jaga keseimbangan antara dunia nyata dan maya ya... πŸ’»πŸŒ
 
Aku pikir apa yang terjadi disini bukan hanya tentang tawuran, tapi juga tentang bagaimana anak muda kita berlaku di era digital ini πŸ€”. Mereka mencari identitasnya di media sosial, tapi kemudian mereka mengutuskan diri mereka sendiri dengan melakukan hal-hal yang tidak baik. Aku rasa perlu kita ambil kesadaran dan membantu mereka menemukan arah yang positif, bukan hanya mencari popularitas di internet πŸ“±. Dan aku juga pikir, bagaimana kita bisa mengatur diri kita sendiri sebelum kita bergerak ke luar. Apa itu identitas, apa itu perilaku, dan apa itu yang membuat kita berlaku demikian? πŸ€”πŸ’­
 
Aku paham kalau remaja-remaja ini ingin viral di media sosial, tapi apa yang dibuat oleh Geng Curug Street bukan kebaikan ya? Mereka buat konten yang bisa jadi memberikan inspirasi buruk pada anak-anak muda lainnya. Dan aku juga penasaran siapa yang memikirkan itu kan? Hadi itu benar-benar tidak memiliki niat baik, kan? Aku pikir media sosial harus lebih bertanggung jawab dalam hal ini. Contoh-contoh seperti ini bisa jadi bikin remaja-remaja lainnya ingin ikut main, tapi dengan cara yang sama...
 
Oiya, kalau nggak salah informasinya, Geng Ceria & Geng Curug Street itu bareng-bareng buat konten viral di sosmed πŸ€³β€β™‚οΈ! Aku pikir ini gini, kalau kita jujur dengan diri sendiri, kita semua memiliki alasan yang kaya untuk tawuran sama-sama. Kalo aku jujur, aku pernah nggak sabar sekali dengan orang yang ketipuan di luar kelas πŸ€¦β€β™‚οΈ. Tapi, kalau kita jadi remaja, kita harus belajar mengontrol emosi kita sendiri dulu aja πŸ˜….

Aku suka banget sama Hadi, pelaku konten viralnya! Aku pikir ia punya bakat besar untuk menjadi content creator πŸ’Ό. Akan tapi, aku harap ia bisa fokus pada karirnya dan jangan terburu-buru nyari identitasnya 😊. Kalo kita jujur, kita semua pernah seperti Hadi, ingin mencari sesuatu yang lebih dari ini 🌐.
 
Gue pikir kalau geng-geng ini justru boleh dibantu oleh pemerintah... bukan sekedar ditangkap saja! Gue rasa mungkin ada salah paham, mereka ingin dijadikan model untuk mengembangkan program anti kekerasan yang harus kita lakukan di Indonesia! Jadi, daripada terus-terang menangkap, gak nggak perlu?
 
Gue pikir si Hadi ini apa aja? Maksudnya buat konten viral di media sosial kan? tapi gue rasa gak bisa dipercaya, bikin video tawuran itu sih, tapi siapa yang bilang kalau itu sih aksi tawuran? kayaknya sih ada sesuatu di baliknya, apa mungkin Hadi ini bukan hanya remaja biasa-biasa saja, tapi mungkin ada yang lebih luas, apalagi kalau video itu nantinya viral dan bikin namanya terkenal...
 
Aku pikir kayaknya remaja-remaja saaat ini sibuk banget dengan media sosial... sepertinya ada sesuatu yang salah, tapi aku tidak tahu apa itu. Mereka terlalu fokus pada viralisasi dan konten... apa yang mereka cari sebenarnya? Aku ingat saat-saat remaja-remaja aku kenal, kita lebih fokus pada hal-hal sederhana seperti main kumpulan kartun atau bermain game di TV. Tapi, aku tidak bisa membanting-banting juga... aku hanya ingin bertanya, apa yang salah dengan dunia ini? πŸ€”πŸ“±
 
Gak bisa duduk diam kan kalau ada hal yang jadi viral di media sosial itu! Geng Ceria dan Geng Curug Street tawurannya itu ngerasa terlalu serius banget. Kalau memang buat konten media sosial, apa gunanya harus gue keluar nyari masuk baret? Mereka bisa jadi buat konten yang positif, kayak video khasul sederhana tapi bikin senyum! Dan siapa tahu, kalau mereka ngerjain itu dengan cara yang baik, orang lain pasti terinspirasi 😊
 
Gue pikir aksi tawuran itu gede banget 🀣. Siapa sih yang punya ide untuk membuat konten viral hanya untuk memancing tawuran? Hadi bisa jadi nanti nggak punya masalah, tapi korban Farid kan bisa jadi nggak sengaja jatuh ke dalam kesalahan yang gede πŸ€•. Gue rasa si pihak kepolisian harus lebih berhati-hati lagi, cari tahu apa sebenarnya alasan di balik aksi itu, bukan hanya cari tahu siapa yang nggak pantas πŸ•΅οΈβ€β™‚οΈ.
 
Apa sih yang bikin kita rasa nggak nyaman banget kalau remaja-remaja itu tawur? Sepertinya mereka tidak sadar bahwa aksi mereka bisa jadi membahayakan orang lain, tapi gampang banget dipengaruhi oleh media sosial. Mereka hanya ingin viral dan terkenal, tapi hasilnya sih korban Farid yang merasa nyeri dan sakit karena aksi tawuran itu πŸ€•. Kita harus lebih sadar dan berpikir sebelum kita share video-video di media sosial, karena kenyataannya bisa jadi kita menjadi pemicu dari konflik seperti ini 😟.
 
Haha bro, tadi saya liat video viral di Instagram yang bikin aku bingung, apa sih tujuan dari aksi tawuran itu? Buat tau cerita asli, kalau bukan hanya sekedar tawuran tanpa alasan, tapi ada ide kotor di balik semuanya. Saya rasanya bikin perasaan tidak nyaman ketika melihat video tersebut, dan aku pikir remaja yang bikin konten itu mungkin sedang mencari perhatian atau apa? πŸ€”πŸ˜’
 
Hebat banget si Hadi, membuat konten yang viral di media sosial itu 🀯! Tapi kira-kira apa yang harus dia lakukan setelah video itu viral? πŸ€” Bisa jadi dia tidak sabar untuk nyanyi lagu favoritnya di pesta yang lain. Tapi ayo, kalau kita serius, konten yang viral itu bukan cuma tentang Hadi dan kejujuran, tapi juga tentang keseimbangan antara dunia nyata dan maya πŸ“±πŸ’». Kita harus belajar agar tidak terlalu banyak bergantung pada media sosial, aja πŸ’•
 
kembali
Top