Polda NTT Pecat Polisi yang Aniaya 2 Siswa SPN Kupang

Polda NTT Pecat Polisi yang Aniaya 2 Siswa SPN Kupang

Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) telah menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) pada Bripda Torino Tobo Dara, yang menjadi pelaku penganiayaan terhadap dua siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Kupang.

Langkah tegas ini diambil oleh Polda NTT sebagai bentuk komitmen untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik. Menurut Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, putusan tersebut tertuang dalam putusan Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang digelar pada Selasa (18/11/2025).

Selain itu, Kapolda NTT juga menegaskan bahwa pola-pola kekerasan tidak boleh menjadi bagian dari pembinaan. "Polri berkomitmen menciptakan lingkungan pendidikan yang humanis dan jauh dari praktik kekerasan," jelasnya.

Penganiayaan dua siswa SPN tersebut terungkap melalui rekaman video, hingga viral di media sosial dan menjadi pembicaraan semua orang yang menonton.

Terduga pelanggar Bripda Torino Tobo Dara dinyatakan terbukti melakukan penganiayaan terhadap dua siswa SPN dalam persidangan pertama.
 
Pikir kayaknya kalau polisi kita sendiri yang menganiaya siswa, itu kalau tidak diatasi, jadi gini punya kejadian yang sama akan terulang 😔. Saya rasa kalau kita ingin mencegah hal seperti ini, kita harus lebih fokus pada pendidikan dan kejujuran dalam pelayanan publik. Kalau tidak, itu akan jadi permasalahan yang sulit diatasi 🤯.
 
Makasih banget polda NTT yang memutuskan untuk mengambil tindakan kaku melawan pelanggar polisi yang berani menyerang 2 anak kecil SPN di Kupang 🤦‍♂️. Di masa lalu, aku masih ingat saat aku masih berkebonan, polisi di daerahku terus-menerus memaksa kita turun jalan demi turun jalan untuk memakai helm yang salah ukur 😂. Tapi, sekarang sudah ada aturan dan polda yang lebih bijak seperti ini 💯.

Memang harus dibela oleh Bripda Torino Tobo Dara apa kejahatannya, tapi aku pikir polda NTT punya tanggung jawab untuk membuat polisi di daerah ini menjadi lebih baik 🤝. Aku rasa ada yang salah dengan cara pelatihan mereka di SPN, karena jika begitu, orang seperti Bripda Torino Tobo Dara pasti tidak akan menjadi pelanggar polisi 🙅‍♂️.

Aku harap polda NTT ini bisa menjadi contoh bagi semua polda lainnya di Indonesia 💪.
 
iya aja, apa kejadian ini bisa jadi contoh bagi papa Polri kalau mau belajar dari kesalahan di masa lalu. siapa tahu kalau ada lagi kasus seperti ini, malah mereka yang tidak mau belajar dari kesalahan sama sekali. tapi polda NTT ini pasti harus dihargai, karena mereka bisa melakukan langkah-langkah yang benar-benar tegas dan serius untuk mengatasi masalah ini. kayaknya ini bisa menjadi kesempatan bagi polri untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku menghadapi kasus seperti ini, agar tidak terulang lagi di masa depan 🤝🌟
 
ini kasusnya gini, siapa nanti yang bisa jujur dan bertanggung jawab atas apa yang sudah dilakukan, tapi juga harus diingat bahwa ini adalah kejadian yang berdampak besar pada diri siswa-siswi yang terkena. kalau kita mau mengatakan polisi tidak bisa berubah, tapi apakah kita ingin melihat siswa-siswi itu masih harus menjadi korban seperti ini? saya pikir tidak ada jawabannya di sini, karena yang jadi soal adalah bagaimana kita bisa membuat lingkungan pendidikan yang lebih baik dan humanis.
 
Aku pikir ini kayaknya gampang, kenapa bukannya ada pihak yang bisa mencegah hal ini sejak awal? Tapi sepertinya masih banyak cara untuk membiarkan hal seperti ini terjadi. Aku pikir kita perlu serius dalam meningkatkan kesadaran dan keterampilan menghadapi situasi seperti ini, agar nanti kita bisa menangani dengan lebih baik. Dan mungkin kita juga perlu membuat program pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak polisi, sehingga mereka bisa menjadi lebih dewasa dan bijak. 🤔👮
 
😱 Saya pikir ini wajahnya polisi yang dihormati kan? 😔 Tapi ini malah menunjukkan ada beberapa polisi yang tidak bisa mengontrol diri sendiri, kayak banget ya! 🤯 Bisa jadi ini bukan satu kasus, tapi masih banyak lagi yang belum terungkap. Saya harap pihak Polri bisa menjaga integritas dan kepercayaan publik lebih baik lagi. 🙏 Dan apa dengan video viral itu? Mau diambil saksi atau apa? 🤔
 
ini gampang, Polda NTT harus tegas banget ya... tapi aku rasa ada yang tidak jelas juga, misalnya siapa di balik rekaman video itu? dan bagaimana caranya sih penganiayaan bisa viral begitu cepat di media sosial? aku bayak penasaran apa yang sebenarnya terjadi, tapi aku senang lihat Polda NTT berkomitmen untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik 🙏. tapi, sayangnya, ada banyak kasus seperti ini yang terjadi di Indonesia, jadi aku harap bisa melihat langkah-langkah yang lebih efektif dari pihak berwenang 🤔.
 
"Kamu tidak bisa mengenalkan dirimu jika kamu tidak menerima kebenaran. Jika kamu malu untuk menyebutkan namamu sendiri, bagaimana kamu bisa berbicara tentang orang lain?" 🤔
 
Pandemonium di kalangan polisi di daerah NTT, ahem... Kembali memanggil ingatan saya masa lalu. Ketika saya masih anak kecil, tidak pernah ada penganiayaan seperti ini di sekolah. Saya rasa hal ini sangat mengenai jantung kita semua, khususnya generasi muda yang sedang belajar di SPN. Polri harus lebih berhati-hati dalam pemberdayaan dan pendidikan bagi mereka yang akan menjadi polisi di masa depan. Tidak boleh ada praktik kekerasan atau penganiayaan apa pun, terutama kepada anak-anak kita yang masih berpotensi menjadi pahlawan di masa depan 🤕
 
aku bingung lagi kapan inijadi tidak ada akuntabilitas di negri kita 🤦‍♂️. dua orang anak kecil yang sudah nggak bisa dilindungi, dan yang anjak malah buat kasus sembaran. ini harus dihentikan ya 💪. jangan lagi ada kekerasan di sekolah, karena itu tidak wajar pada anak-anak kita 🤷‍♂️. polda ntt harus lebih fokus pada pengamanan dan perlindungan, bukan hanya berbicara tapi juga harus bertindak 💬.
 
kembali
Top