Buku Mutiara Pembunuhan di Kasus Kacab BRI Terungkap, Polisi Diminta Tindak
Pengacara keluarga korban menegaskan bahwa perencanaan pembunuhan sudah terlihat jelas dari rekonstruksi kasus. "Tidak mungkin seseorang yang tidak ingin merencanakan pembunuhan menyiapkan segala macam, di antaranya lakban, handuk. Terus kemudian, tidak mungkin seseorang yang tidak akan melakukan pembunuhan itu berusaha untuk menutup agar korban tidak bereaksi dengan cara apa pun itu," kata Ardian Pratomo.
Dari rekonstruksi, terlihat bahwa korban dililit handuk dan ditendang. Tangan korban masih menarik tali handuk saat leher dialami kekerasan benda tumpul yang berpotensi menyebabkan kematian. "Bahwa sesuai hasil visum untuk penyebab kematian korban, ini adalah adanya kekerasan benda tumpul pada leher yang menekan jalan nafas dan pembuluh nadi besar leher, sehingga menimbulkan gejala mati lemas," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim.
Dalam rekonstruksi yang dilakukan di Polda Metro Jaya, terlihat bahwa korban melawan dengan menggigit tangan tersangka klaster penculik dua kali. Namun, tidak ada bukti bahwa korban sempat kembali menjadi nyaman saat dipindahkan ke mobil milik Serka M. Nasir.
Korban kemudian dibuang di lahan kosong daerah Bekasi dengan pengetahuan yang tidak jelas oleh para tersangka tersebut.
Pengacara keluarga korban menegaskan bahwa perencanaan pembunuhan sudah terlihat jelas dari rekonstruksi kasus. "Tidak mungkin seseorang yang tidak ingin merencanakan pembunuhan menyiapkan segala macam, di antaranya lakban, handuk. Terus kemudian, tidak mungkin seseorang yang tidak akan melakukan pembunuhan itu berusaha untuk menutup agar korban tidak bereaksi dengan cara apa pun itu," kata Ardian Pratomo.
Dari rekonstruksi, terlihat bahwa korban dililit handuk dan ditendang. Tangan korban masih menarik tali handuk saat leher dialami kekerasan benda tumpul yang berpotensi menyebabkan kematian. "Bahwa sesuai hasil visum untuk penyebab kematian korban, ini adalah adanya kekerasan benda tumpul pada leher yang menekan jalan nafas dan pembuluh nadi besar leher, sehingga menimbulkan gejala mati lemas," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim.
Dalam rekonstruksi yang dilakukan di Polda Metro Jaya, terlihat bahwa korban melawan dengan menggigit tangan tersangka klaster penculik dua kali. Namun, tidak ada bukti bahwa korban sempat kembali menjadi nyaman saat dipindahkan ke mobil milik Serka M. Nasir.
Korban kemudian dibuang di lahan kosong daerah Bekasi dengan pengetahuan yang tidak jelas oleh para tersangka tersebut.