Kasus ambruknya bangunan musala dan asrama putra di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, saat ini tengah mendapat perhatian dari Polda Jatim. Membentuk tim gabungan untuk menyelidiki insiden tersebut, yang merupakan salah satu kasus terkini dalam operasi kemanusiaan di daerah.
Menurut Kapolda Jatim Nanang Avianto, langkah utama kepolisian sejak awal adalah penyelamatan korban. Namun, diikuti dengan langkah hukum yang saat ini sudah masuk tahap penyelidikan. Dugaan awal penyebab ambruknya bangunan tersebut adalah kegagalan konstruksi.
Polda Jatim mengakui fokus utamanya dalam penyelidikan kasus ini, yaitu untuk menemukan penyebab kejadian dan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab. "Kami berharap dengan dilakukannya penyelidikan, kita bisa menemukan akar penyebab ambruknya bangunan tersebut," kata Kapolda Jatim.
Tim gabungan yang dibentuk terdiri dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus). Mereka akan menangani perkara tersebut berdasarkan laporan polisi LP/A4/IX/2025/SPKT Unit Reskrim Polsek Buduran.
Pada tahap awal penyelidikan, Polda Jatim telah melakukan evakuasi dan pertolongan korban. Namun, proses identifikasi korban yang masih berlangsung diharapkan segera ramping untuk mengakhiri kesedihan keluarga korban.
Menurut Kapolda Jatim Nanang Avianto, langkah utama kepolisian sejak awal adalah penyelamatan korban. Namun, diikuti dengan langkah hukum yang saat ini sudah masuk tahap penyelidikan. Dugaan awal penyebab ambruknya bangunan tersebut adalah kegagalan konstruksi.
Polda Jatim mengakui fokus utamanya dalam penyelidikan kasus ini, yaitu untuk menemukan penyebab kejadian dan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab. "Kami berharap dengan dilakukannya penyelidikan, kita bisa menemukan akar penyebab ambruknya bangunan tersebut," kata Kapolda Jatim.
Tim gabungan yang dibentuk terdiri dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus). Mereka akan menangani perkara tersebut berdasarkan laporan polisi LP/A4/IX/2025/SPKT Unit Reskrim Polsek Buduran.
Pada tahap awal penyelidikan, Polda Jatim telah melakukan evakuasi dan pertolongan korban. Namun, proses identifikasi korban yang masih berlangsung diharapkan segera ramping untuk mengakhiri kesedihan keluarga korban.