Krisis Air Bersih Terjadi di Tangerang, Warga Mengantre untuk Mendapatkan Air
Di sebuah perumahan di Tangerang, Banten, warga telah mengalami krisis air bersih yang parah. Selama beberapa hari terakhir, mereka terpaksa antre untuk mendapatkan air dari mobil tangki yang disediakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng.
Krisis ini mulai terjadi pada Rabu malam terakhir, ketika suplai air mengalir kecil dan kemudian mati total. "Airnya ini sesuai schedule, jadi dari kemarin sekitar pukul 18.00 WIB itu sudah mulai kecil lalu pukul 19.00 WIB atau pukul 22.00 WIB itu sudah sama sekali mati," kata Ketua RT setempat, Yusuf.
Warga terpaksa berhemat dalam penggunaan air untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan mereka harus mengorbankan aktivitas penting seperti mandi dan membersihkan pakaian. "Ya, apa, ya, kita jadi berhemat terus mau apa-apa itu jadi susah ya orang masak, belum lagi orang yang punya usaha, ya yang membutuhkan air jadi dia kadang harus nambah modal sendiri beli air," ujar Yusuf.
Kondisi ini membuat warga sangat kecewa dan mendesak agar PDAM Tirta Benteng segera memperbaiki pelayanan. Mereka juga meminta pemerintah melakukan audit menyeluruh terhadap manajemen perusahaan untuk mengatasi masalah ini.
Krisis air bersih ini mengejutkan, karena serupa terjadi dua minggu lalu. Warga diharapkan dapat mendapatkan air yang cukup dan aman untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
Di sebuah perumahan di Tangerang, Banten, warga telah mengalami krisis air bersih yang parah. Selama beberapa hari terakhir, mereka terpaksa antre untuk mendapatkan air dari mobil tangki yang disediakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng.
Krisis ini mulai terjadi pada Rabu malam terakhir, ketika suplai air mengalir kecil dan kemudian mati total. "Airnya ini sesuai schedule, jadi dari kemarin sekitar pukul 18.00 WIB itu sudah mulai kecil lalu pukul 19.00 WIB atau pukul 22.00 WIB itu sudah sama sekali mati," kata Ketua RT setempat, Yusuf.
Warga terpaksa berhemat dalam penggunaan air untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan mereka harus mengorbankan aktivitas penting seperti mandi dan membersihkan pakaian. "Ya, apa, ya, kita jadi berhemat terus mau apa-apa itu jadi susah ya orang masak, belum lagi orang yang punya usaha, ya yang membutuhkan air jadi dia kadang harus nambah modal sendiri beli air," ujar Yusuf.
Kondisi ini membuat warga sangat kecewa dan mendesak agar PDAM Tirta Benteng segera memperbaiki pelayanan. Mereka juga meminta pemerintah melakukan audit menyeluruh terhadap manajemen perusahaan untuk mengatasi masalah ini.
Krisis air bersih ini mengejutkan, karena serupa terjadi dua minggu lalu. Warga diharapkan dapat mendapatkan air yang cukup dan aman untuk kebutuhan sehari-hari mereka.