Polda Metro Jaya semakin terjun ke dalam misteri ledakan di SMAN 72 Jakarta. Ayah dari anak berkonflik dengan hukum (ABH) diduga menjadi pelaku, sekarang ayahnya dipertanyikan. Polisi sibuk memeriksa latar belakang dan aktivitas pelaku sebelum insiden terjadi.
"Kita ingin tahu apa yang membuat anak itu melakukan hal tersebut," kata Kombes Pol Budi Hermanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya. "Sudah diminta keterangan ayahnya dua hari lalu, dan kita juga meminta keterangan dari puluhan saksi terkait peristiwa ledakan itu."
Selain memeriksa orang tua ABH, penyidik juga telah meminta keterangan dari 46 anak yang melihat kejadian tersebut secara paralel dengan giat observasi dari APSIFOR. Polisi juga melakukan observasi psikologis terhadap para siswa untuk memastikan kondisi emosional dan psikis mereka pasca-kejadian.
Sementara itu, polisi telah menyita sejumlah barang bukti dari tubuh korban yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta. Barang-barang tersebut diyakini berkaitan langsung dengan sumber ledakan.
"Kami sita barang bukti dari tubuh korban, seperti serpihan-serpihan ledakan, paku, dan sebagainya," kata Budi. "Barang bukti itu kini tengah diperiksa oleh tim laboratorium forensik (Labfor) untuk memastikan jenis bahan peledak yang digunakan."
"Kita ingin tahu apa yang membuat anak itu melakukan hal tersebut," kata Kombes Pol Budi Hermanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya. "Sudah diminta keterangan ayahnya dua hari lalu, dan kita juga meminta keterangan dari puluhan saksi terkait peristiwa ledakan itu."
Selain memeriksa orang tua ABH, penyidik juga telah meminta keterangan dari 46 anak yang melihat kejadian tersebut secara paralel dengan giat observasi dari APSIFOR. Polisi juga melakukan observasi psikologis terhadap para siswa untuk memastikan kondisi emosional dan psikis mereka pasca-kejadian.
Sementara itu, polisi telah menyita sejumlah barang bukti dari tubuh korban yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta. Barang-barang tersebut diyakini berkaitan langsung dengan sumber ledakan.
"Kami sita barang bukti dari tubuh korban, seperti serpihan-serpihan ledakan, paku, dan sebagainya," kata Budi. "Barang bukti itu kini tengah diperiksa oleh tim laboratorium forensik (Labfor) untuk memastikan jenis bahan peledak yang digunakan."