Pesta Bubar Emas Dunia, The Fed Menegahkan Pemotongan Suku Bunga Lagi
Harga emas dunia hari Jumat terketak-tetan di pasar dengan ketidakpastian tentang pemotongan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve. Meskipun ini berarti tren kenaikan harga emas akan segera berhenti, namun masih ada level psikologis US$4.000 per troy ons yang harus dilalui.
Suku bunga di AS menurutkan peringkat pertama hari ini dengan perubahan 0,53% dibandingkan perdagangan sebelumnya. Dalam seminggu terakhir harga emas telah melemah 2,67%, menjadi kinerja mingguan negatif kedua secara beruntun.
Beth Hammack, Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland, menolak pemotongan suku bunga bank sentral yang terjadi minggu ini. Dia juga menunjukkan bahwa The Fed perlu mempertahankan beberapa pembatasan untuk menurunkan inflasi. Menurut Tai Wong, seorang pedagang logam independen, Hammack akan menjadi pemilih FOMC pada 2026 dan menunjukkan bahwa pasar terlalu optimistis dalam memperkirakan suku bunga yang lebih rendah.
Sementara itu, harga emas masih di atas level psikologis US$4.000 per troy ons. Mereka kehilangan daya tariknya ketika suku bunga lebih tinggi, karena merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil. Harga emas telah naik 53% tahun ini, mencapai rekor tertinggi US$4.381,21 per troy ons pada 20 Oktober.
Morgan Stanley memperkirakan harga emas akan mencapai rata-rata $4.300 pada paruh pertama tahun 2026 karena pemangkasan suku bunga, arus masuk ETF, pembelian obligasi bank sentral, dan ketidakpastian ekonomi yang berkelanjutan.
Pemutusan tarif terhadap China menjadi perbincangan lain di pasar. Donald Trump, Presiden AS, mengatakan bahwa ia akan memangkas tarif terhadap China menjadi 47% dari 57% sebagai imbalan atas tindakan Beijing terhadap perdagangan fentanil ilegal.
Harga emas dunia hari Jumat terketak-tetan di pasar dengan ketidakpastian tentang pemotongan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve. Meskipun ini berarti tren kenaikan harga emas akan segera berhenti, namun masih ada level psikologis US$4.000 per troy ons yang harus dilalui.
Suku bunga di AS menurutkan peringkat pertama hari ini dengan perubahan 0,53% dibandingkan perdagangan sebelumnya. Dalam seminggu terakhir harga emas telah melemah 2,67%, menjadi kinerja mingguan negatif kedua secara beruntun.
Beth Hammack, Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland, menolak pemotongan suku bunga bank sentral yang terjadi minggu ini. Dia juga menunjukkan bahwa The Fed perlu mempertahankan beberapa pembatasan untuk menurunkan inflasi. Menurut Tai Wong, seorang pedagang logam independen, Hammack akan menjadi pemilih FOMC pada 2026 dan menunjukkan bahwa pasar terlalu optimistis dalam memperkirakan suku bunga yang lebih rendah.
Sementara itu, harga emas masih di atas level psikologis US$4.000 per troy ons. Mereka kehilangan daya tariknya ketika suku bunga lebih tinggi, karena merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil. Harga emas telah naik 53% tahun ini, mencapai rekor tertinggi US$4.381,21 per troy ons pada 20 Oktober.
Morgan Stanley memperkirakan harga emas akan mencapai rata-rata $4.300 pada paruh pertama tahun 2026 karena pemangkasan suku bunga, arus masuk ETF, pembelian obligasi bank sentral, dan ketidakpastian ekonomi yang berkelanjutan.
Pemutusan tarif terhadap China menjadi perbincangan lain di pasar. Donald Trump, Presiden AS, mengatakan bahwa ia akan memangkas tarif terhadap China menjadi 47% dari 57% sebagai imbalan atas tindakan Beijing terhadap perdagangan fentanil ilegal.