Banyuwangi Batik Festival 2025 mengangkat motif Wader Kesit, satu dari belasan motif lawas Batik Banyuwangi. Event rutin sejak 2013 ini menampilkan puluhan karya busana batik "apik" dan berkualitas hasil kreativitas pelaku batik daerah. Motif Wader Kesit tampil memikat di panggung, membawa semangat kolaborasi antara desainer, pengrajin, dan industri.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan bahwa Banyuwangi Batik Festival bukan sekadar peragaan busana, melainkan penali yang menghubungkan para pengrajin batik dengan industri. "BBF adalah penali yang menghubungkan para pengrajin batik dengan industri. Event ini sebagai simbol semangat kolaborasi demi mengangkat wastra Banyuwangi ke panggung nasional," kata Ipuk.
Wader adalah jenis ikan yang banyak ditemui di sungai, dan motif ini memiliki filosofi warga Banyuwangi yang adaptif dalam menghadapi dinamisnya kehidupan dan keberanian menghadapi tantangan. Sebelumnya, sejak digelar pada 2013 BBF telah mengangkat berbagai motif batik lokal seperti Gajah Oling, Kangkung Setingkes, Kopi Pecah, Sembruk Cacing, Paras Gempal, Gedhekan, Jenon dan lainnya.
Puluhan desain busana batik "Wader Kesit" malam itu tampil memesona dalam balutan elegan hingga sporty. Busana-busana itu didesain ready to wear secara apik dan berkualitas dengan pemilihan warna-warna kain yang beragam mulai dari earth tone seperti krem, coklat muda, terakota hingga warna-warna cerah seperti biru, merah, kuning dan jingga.
Para pelaku Batik yang menjadi peserta BBF seperti Samsudin dari IKM Batik Banjarwangi menyatakan bahwa BBF menjadi bagian penting dalam perkembangan usaha batik. Dan membuat ekosistem industri batik Banyuwangi terus berkelanjutan. "Event BBF yang digelar setiap tahun membuat industri batik terus bergeliat dari hulu ke hilir. Mulai dari produksi sampai pemasaran menjadi terus bergairah," ujarnya.
Siti Romelah dari IKM Batik My Isoen juga menyatakan bahwa event BBF terbukti sukses menjadi ajang promosi sekaligus pelestarian motif-motif batik yang dimiliki oleh Banyuwangi. "Ada sekitar 60 motif batik Banyuwangi yang mungkin belum semua publik tahu. BBF adalah sarana mengenalkannya. Setiap motif yang diangkat dalam BBF terbukti sukses menjadi trendsetter motif batik Banyuwangi yang banyak dicari setiap tahunnya," ungkapnya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan bahwa Banyuwangi Batik Festival bukan sekadar peragaan busana, melainkan penali yang menghubungkan para pengrajin batik dengan industri. "BBF adalah penali yang menghubungkan para pengrajin batik dengan industri. Event ini sebagai simbol semangat kolaborasi demi mengangkat wastra Banyuwangi ke panggung nasional," kata Ipuk.
Wader adalah jenis ikan yang banyak ditemui di sungai, dan motif ini memiliki filosofi warga Banyuwangi yang adaptif dalam menghadapi dinamisnya kehidupan dan keberanian menghadapi tantangan. Sebelumnya, sejak digelar pada 2013 BBF telah mengangkat berbagai motif batik lokal seperti Gajah Oling, Kangkung Setingkes, Kopi Pecah, Sembruk Cacing, Paras Gempal, Gedhekan, Jenon dan lainnya.
Puluhan desain busana batik "Wader Kesit" malam itu tampil memesona dalam balutan elegan hingga sporty. Busana-busana itu didesain ready to wear secara apik dan berkualitas dengan pemilihan warna-warna kain yang beragam mulai dari earth tone seperti krem, coklat muda, terakota hingga warna-warna cerah seperti biru, merah, kuning dan jingga.
Para pelaku Batik yang menjadi peserta BBF seperti Samsudin dari IKM Batik Banjarwangi menyatakan bahwa BBF menjadi bagian penting dalam perkembangan usaha batik. Dan membuat ekosistem industri batik Banyuwangi terus berkelanjutan. "Event BBF yang digelar setiap tahun membuat industri batik terus bergeliat dari hulu ke hilir. Mulai dari produksi sampai pemasaran menjadi terus bergairah," ujarnya.
Siti Romelah dari IKM Batik My Isoen juga menyatakan bahwa event BBF terbukti sukses menjadi ajang promosi sekaligus pelestarian motif-motif batik yang dimiliki oleh Banyuwangi. "Ada sekitar 60 motif batik Banyuwangi yang mungkin belum semua publik tahu. BBF adalah sarana mengenalkannya. Setiap motif yang diangkat dalam BBF terbukti sukses menjadi trendsetter motif batik Banyuwangi yang banyak dicari setiap tahunnya," ungkapnya.