Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan pesanan kedua Airbus A400M/MRTT kepada pihak Indonesia. Pesawat ini merupakan pengembangan dari pesawat Hercules dan dirancang untuk melakukan berbagai tugas, seperti pertahanan, misi kemanusiaan, dan tanggap darurat.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengumumkan bahwa pesawat kedua dijadwalkan tiba di Indonesia pada Februari 2026. Namun, pesawat pertama sudah tiba di Tanah Air beberapa hari yang lalu dan telah ditangani oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Pengisian bahan bakar udara ke udara (air-to-air refuelling) adalah salah satu kemampuan utama pesawat ini. Selain itu, pesawat ini juga dilengkapi dengan fasilitas pemadam kebakaran, 66 tandu medis, dan peralatan kesehatan. Dengan kapasitas penumpang 160 orang dan angkut hingga 37 ton, pesawat ini mampu melakukan penerbangan dengan daya jelajah selama maksimal 11 jam tanpa pengisian bahan bakar.
Sistem terintegrasi canggih ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran situasional dan kinerja dalam setiap penerbangan. Dengan kemampuan multirole yang mumpuni, pesawat ini tidak hanya memperkuat kesiapan operasional angkatan udara, tetapi juga memperluas jangkauan Indonesia dalam misi kemanusiaan dan tanggap darurat di kawasan.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengumumkan bahwa pesawat kedua dijadwalkan tiba di Indonesia pada Februari 2026. Namun, pesawat pertama sudah tiba di Tanah Air beberapa hari yang lalu dan telah ditangani oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Pengisian bahan bakar udara ke udara (air-to-air refuelling) adalah salah satu kemampuan utama pesawat ini. Selain itu, pesawat ini juga dilengkapi dengan fasilitas pemadam kebakaran, 66 tandu medis, dan peralatan kesehatan. Dengan kapasitas penumpang 160 orang dan angkut hingga 37 ton, pesawat ini mampu melakukan penerbangan dengan daya jelajah selama maksimal 11 jam tanpa pengisian bahan bakar.
Sistem terintegrasi canggih ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran situasional dan kinerja dalam setiap penerbangan. Dengan kemampuan multirole yang mumpuni, pesawat ini tidak hanya memperkuat kesiapan operasional angkatan udara, tetapi juga memperluas jangkauan Indonesia dalam misi kemanusiaan dan tanggap darurat di kawasan.