Pernyataan PBNU Soal Boikot Trans7 & Tayangan Pondok Pesantren
Ketua Umum Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya menyampaikan kekecewaannya terhadap tayangan program "Xpose Uncensored" di Trans7 yang tayang pada 13 Oktober kemarin. Tayangan tersebut dinilai telah menghina pesantren dan para kiai yang dimuliakan di NU. Menurut Gus Yahya, penghinaan-penghinaan yang dilakukan dalam tayangan tersebut sangat menyinggung dan membangkitkan amarah bagi kalangan pesantren dan warga Nahdlatul Ulama.
Gus Yahya juga menyampaikan bahwa PBNU akan mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menuntut pertanggungjawaban Trans7 dan induk perusahaannya (Trans Corp) atas kerusakan sosial akibat tayangan tersebut.
2. Mengambil jalur hukum, dengan memerintahkan lembaga hukum NU untuk menyelidiki dan membawa kasus ini ke ranah hukum.
3. Mengimbau warga NU, kiai, dan santri tetap tenang, namun terus teguh dalam menjaga nilai-nilai pesantren dan agama.
Gus Yahya juga menekankan bahwa di luar sana ada pihak-pihak yang tidak suka kepada pesantren, tidak suka kepada Nahdlatul Ulama, menentang nilai-nalai yang dimuliakan oleh pesantren. Semua itu tidak boleh mengendorkan semangat kita untuk berkhidmah dengan ikhlas.
Program "Xpose Uncensored" yang tayang di Trans7 pada 13 Oktober 2025 menuai kecaman luas karena menayangkan kehidupan santri di Ponpes Lirboyo, Kediri dengan narasi yang dinilai menyudutkan dan melecehkan pesantren. Tayangan tersebut memperlihatkan para santri berjalan jongkok saat menghampiri kiai, santri yang memberi amplop kepada kiai, yang dinarasikan seolah kiai menjadi kaya dari amplop santri.
Santri juga diperlihatkan sedang membersihkan rumah kiai, yang dinilai seolah santri melakukan tugas yang seharusnya dikerjakan asisten rumah tangga. Warganet pun ramai-ramai menyerukan #BoikotTrans7, karena menganggap tayangan tersebut tak hanya menyudutkan Lirboyo, namun juga pesantren secara umum.
Menanggapi protes luas, Trans7 menyampaikan permintaan maaf resmi kepada Ponpes Lirboyo melalui akun Instagram @officialtrans7. Mereka juga meminta maaf langsung kepada Gus Adib, putra pendiri Lirboyo.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akhirnya menjatuhkan sanksi penghentian sementara pada program siaran "Xpose Uncensored". Tayangan ini dianggap telah melanggar Pasal 6 P3 KPI 2012 dan Pasal 16 SPS KPI 2012.
Ketua Umum Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya menyampaikan kekecewaannya terhadap tayangan program "Xpose Uncensored" di Trans7 yang tayang pada 13 Oktober kemarin. Tayangan tersebut dinilai telah menghina pesantren dan para kiai yang dimuliakan di NU. Menurut Gus Yahya, penghinaan-penghinaan yang dilakukan dalam tayangan tersebut sangat menyinggung dan membangkitkan amarah bagi kalangan pesantren dan warga Nahdlatul Ulama.
Gus Yahya juga menyampaikan bahwa PBNU akan mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menuntut pertanggungjawaban Trans7 dan induk perusahaannya (Trans Corp) atas kerusakan sosial akibat tayangan tersebut.
2. Mengambil jalur hukum, dengan memerintahkan lembaga hukum NU untuk menyelidiki dan membawa kasus ini ke ranah hukum.
3. Mengimbau warga NU, kiai, dan santri tetap tenang, namun terus teguh dalam menjaga nilai-nilai pesantren dan agama.
Gus Yahya juga menekankan bahwa di luar sana ada pihak-pihak yang tidak suka kepada pesantren, tidak suka kepada Nahdlatul Ulama, menentang nilai-nalai yang dimuliakan oleh pesantren. Semua itu tidak boleh mengendorkan semangat kita untuk berkhidmah dengan ikhlas.
Program "Xpose Uncensored" yang tayang di Trans7 pada 13 Oktober 2025 menuai kecaman luas karena menayangkan kehidupan santri di Ponpes Lirboyo, Kediri dengan narasi yang dinilai menyudutkan dan melecehkan pesantren. Tayangan tersebut memperlihatkan para santri berjalan jongkok saat menghampiri kiai, santri yang memberi amplop kepada kiai, yang dinarasikan seolah kiai menjadi kaya dari amplop santri.
Santri juga diperlihatkan sedang membersihkan rumah kiai, yang dinilai seolah santri melakukan tugas yang seharusnya dikerjakan asisten rumah tangga. Warganet pun ramai-ramai menyerukan #BoikotTrans7, karena menganggap tayangan tersebut tak hanya menyudutkan Lirboyo, namun juga pesantren secara umum.
Menanggapi protes luas, Trans7 menyampaikan permintaan maaf resmi kepada Ponpes Lirboyo melalui akun Instagram @officialtrans7. Mereka juga meminta maaf langsung kepada Gus Adib, putra pendiri Lirboyo.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akhirnya menjatuhkan sanksi penghentian sementara pada program siaran "Xpose Uncensored". Tayangan ini dianggap telah melanggar Pasal 6 P3 KPI 2012 dan Pasal 16 SPS KPI 2012.