DPR RI menemukan solusi untuk mengatasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dianggap tidak memerlukan tenaga ahli gizi. Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, meminta maaf atas pernyataannya yang membuat banyak orang kecewa. Pernyataan tersebut disampaikan dalam Rapat Konsolidasi SPPG Kabupaten Bandung pada Minggu lalu.
Cucun mengakui bahwa pernyataannya menjadi kontroversi dan menyebabkan banyak kritik dari masyarakat, terutama kalangan para ahli gizi. Ia menyadari bahwa pernyataannya membuat banyak orang kecewa dan meminta maaf atas kesalahan itu.
Cucun mengaku telah berdiskusi dengan Persatuan Ahli Gizi Seluruh Indonesia (Persagi) dan sudah sampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui media sosial. Ia juga menyatakan bahwa program gizi yang ditujukan langsung untuk masyarakat dan anak-anak sekolah tidak memerlukan standar profesional tinggi.
Namun, pernyataan Cucun tentang program MBG masih menjadi kontroversi. Banyak orang berpendapat bahwa program tersebut memerlukan standar profesional tinggi untuk memastikan kualitas gizi yang diberikan kepada masyarakat.
Cucun mengakui bahwa pernyataannya menjadi kontroversi dan menyebabkan banyak kritik dari masyarakat, terutama kalangan para ahli gizi. Ia menyadari bahwa pernyataannya membuat banyak orang kecewa dan meminta maaf atas kesalahan itu.
Cucun mengaku telah berdiskusi dengan Persatuan Ahli Gizi Seluruh Indonesia (Persagi) dan sudah sampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui media sosial. Ia juga menyatakan bahwa program gizi yang ditujukan langsung untuk masyarakat dan anak-anak sekolah tidak memerlukan standar profesional tinggi.
Namun, pernyataan Cucun tentang program MBG masih menjadi kontroversi. Banyak orang berpendapat bahwa program tersebut memerlukan standar profesional tinggi untuk memastikan kualitas gizi yang diberikan kepada masyarakat.