Indonesia Tegaskan Minatnya dalam Ekspor Teknologi dan Inovasi
Dalam upaya meningkatkan pendapatan negara dan mempromosikan kemandirian ekonomi, pemerintah Prabowo Subianto telah menetapkan prioritas pembangunan industri teknologi tinggi. Hal ini terungkap dalam kebijakan baru yang diterbitkan Pusat Data dan Statistik (BPS), yaitu memperkuat langkah Indonesia dalam menjadi negara 'Go Global' melalui kolaborasi riset terapan.
Menurut data BPS, industri teknologi tinggi di Indonesia saat ini masih dalam tahap awal pertumbuhannya. Namun, dengan berbagai inisiatif yang dilancarkan pemerintah, seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur serta peningkatan akses bagi perusahaan teknologi ke pasar domestik dan internasional.
Kolaborasi antara industri, lembaga pendidikan tinggi, dan organisasi non-pemerintah yang meliputi berbagai jenis industri, seperti teknologi informasi dan komunikasi, manufaktur, bioteknologi, serta pertanian. Hal ini bertujuan meningkatkan kualitas inovasi yang dihasilkan, meningkatkan peningkatan industri ini hingga mencapai nilai ekspor sebesar Rp 10 triliun pada tahun 2025.
Dengan demikian, pemerintah Prabowo Subianto berharap dapat meningkatkan kontribusi industri teknologi tinggi dalam menambah pendapatan negara dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan pendapatan negara dan mempromosikan kemandirian ekonomi, pemerintah Prabowo Subianto telah menetapkan prioritas pembangunan industri teknologi tinggi. Hal ini terungkap dalam kebijakan baru yang diterbitkan Pusat Data dan Statistik (BPS), yaitu memperkuat langkah Indonesia dalam menjadi negara 'Go Global' melalui kolaborasi riset terapan.
Menurut data BPS, industri teknologi tinggi di Indonesia saat ini masih dalam tahap awal pertumbuhannya. Namun, dengan berbagai inisiatif yang dilancarkan pemerintah, seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur serta peningkatan akses bagi perusahaan teknologi ke pasar domestik dan internasional.
Kolaborasi antara industri, lembaga pendidikan tinggi, dan organisasi non-pemerintah yang meliputi berbagai jenis industri, seperti teknologi informasi dan komunikasi, manufaktur, bioteknologi, serta pertanian. Hal ini bertujuan meningkatkan kualitas inovasi yang dihasilkan, meningkatkan peningkatan industri ini hingga mencapai nilai ekspor sebesar Rp 10 triliun pada tahun 2025.
Dengan demikian, pemerintah Prabowo Subianto berharap dapat meningkatkan kontribusi industri teknologi tinggi dalam menambah pendapatan negara dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.