Pesta peringatan Hari Santri Nasional 2025 telah kembali meriah. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat ini menitipkan tiga pesan penting terkait dengan relevansi Resolusi Jihad di acara peringatan Hari Santri Nasional 2025.
Pesan pertama yang ditetapkan oleh Megawati adalah tentang kekuatan moral dari Resolusi Jihad. Menurut dia, kekuatan ini dipandang sebagai "moral force" yang digerakkan oleh keyakinan dan rasa cinta tanah air yang kuat, serta fondasi nilai-nilai keagamaan yang kokoh.
Dalam pesan kedua, Megawati mengajak anak bangsa untuk merayakan peristiwa bersejarah itu sebagai fondasi untuk membangun rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan di masa depan. Dia juga mengingatkan tentang kata-kata Bung Karno yang berbicara tentang "membangun tata dunia baru" atau "bhinneka tunggal ika" (keberagaman adalah kekuatan).
Dalam pesan ketiga, Megawati mengajak seluruh anak bangsa untuk merayakan Resolusi Jihad sebagai bagian dari kesadaran historis tentang cita-cita Indonesia untuk berkontribusi bagi dunia. Dia juga menekankan pentingnya semangat hubbul wathon (cinta tanah air) dalam menghadapi tantangan saat ini.
Dalam konteks ini, PDIP telah berkemajuan membangun dirinya sebagai "rumah besar" bagi seluruh warga bangsa dengan mengukuhkan semangat Islam.
Pesan pertama yang ditetapkan oleh Megawati adalah tentang kekuatan moral dari Resolusi Jihad. Menurut dia, kekuatan ini dipandang sebagai "moral force" yang digerakkan oleh keyakinan dan rasa cinta tanah air yang kuat, serta fondasi nilai-nilai keagamaan yang kokoh.
Dalam pesan kedua, Megawati mengajak anak bangsa untuk merayakan peristiwa bersejarah itu sebagai fondasi untuk membangun rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan di masa depan. Dia juga mengingatkan tentang kata-kata Bung Karno yang berbicara tentang "membangun tata dunia baru" atau "bhinneka tunggal ika" (keberagaman adalah kekuatan).
Dalam pesan ketiga, Megawati mengajak seluruh anak bangsa untuk merayakan Resolusi Jihad sebagai bagian dari kesadaran historis tentang cita-cita Indonesia untuk berkontribusi bagi dunia. Dia juga menekankan pentingnya semangat hubbul wathon (cinta tanah air) dalam menghadapi tantangan saat ini.
Dalam konteks ini, PDIP telah berkemajuan membangun dirinya sebagai "rumah besar" bagi seluruh warga bangsa dengan mengukuhkan semangat Islam.