Pemerintah mengundurkan peresmian kilang minyak berupa Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur, hingga 17 Desember 2025. Sebelumnya, peresmian RDMP tersebut dijadwalkan berlangsung pada 10 November 2025.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan keputusan ini setelah bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat. "Rencananya insyaallah doakan di tanggal 17 Desember [peresmian RDMP Balikpapan]," kata Bahlil.
Bahlil juga menyatakan bahwa pemerintah berharap dapat mencapai swasembada energi solar dan avtur oleh 2026. "Kalau itu diresmikan, maka InsyaAllah 2026, kita sudah mencapai swasembada di bidang energi solar dan avtur," kata dia.
Selain itu, Bahlil juga menyampaikan beberapa informasi terkait kebijakan pemerintah lainnya. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Kementerian ESDM sudah mencapai 85 persen, sedangkan lifting minyak Kementerian ESDM telah mencapai target sesuai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Bahlil juga membahas rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL), yang dijadwalkan untuk diselesaikan pada 2035. "Pembangkit batu bara itu bukan berarti kotor seluruhnya. Kalau kita memakai teknologi dengan carbon capture, itu akan mengurangi emisi," kata dia.
Perlu diingat bahwa pemerintah telah menetapkan untuk meresmikan RDMP di Balikpapan pada 10 November 2025, dan kemudian akan diikuti oleh kebijakan impor solar yang akan diganti dengan RDMP tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan keputusan ini setelah bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat. "Rencananya insyaallah doakan di tanggal 17 Desember [peresmian RDMP Balikpapan]," kata Bahlil.
Bahlil juga menyatakan bahwa pemerintah berharap dapat mencapai swasembada energi solar dan avtur oleh 2026. "Kalau itu diresmikan, maka InsyaAllah 2026, kita sudah mencapai swasembada di bidang energi solar dan avtur," kata dia.
Selain itu, Bahlil juga menyampaikan beberapa informasi terkait kebijakan pemerintah lainnya. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Kementerian ESDM sudah mencapai 85 persen, sedangkan lifting minyak Kementerian ESDM telah mencapai target sesuai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Bahlil juga membahas rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL), yang dijadwalkan untuk diselesaikan pada 2035. "Pembangkit batu bara itu bukan berarti kotor seluruhnya. Kalau kita memakai teknologi dengan carbon capture, itu akan mengurangi emisi," kata dia.
Perlu diingat bahwa pemerintah telah menetapkan untuk meresmikan RDMP di Balikpapan pada 10 November 2025, dan kemudian akan diikuti oleh kebijakan impor solar yang akan diganti dengan RDMP tersebut.