Mengenal Perasaan Enzo Maresca Setelah Chelsea Lolos Ke Perempat Final Piala Liga Inggris
Chelsea berhasil melangkah ke perempat final Piala Liga Inggris setelah menang dramatis 4-3 atas Wolves di Stadion Molineux, Kamis (30/10) WIB. Meski sempat unggul tiga gol di babak pertama, Chelsea harus berjuang keras menahan tekanan di penghujung laga.
Pertama-tama, kita bisa melihat bahwa tim asuhan Enzo Maresca tampil gemilang di 45 menit pertama, menciptakan permainan cepat dan rapi yang membuat Wolves kesulitan mengembangkan serangan. Chelsea menutup babak pertama dengan keunggulan 3-0 berkat aksi impresif lini serang mereka, sementara Wolves yang berada di dasar klasemen Liga Primer Inggris tak mampu memberikan perlawanan berarti.
Namun, situasi berubah drastis setelah jeda. Wolves mulai bangkit dan mencetak dua gol balasan untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 3-2. Jamie Gittens sempat membawa Chelsea menjauh lewat gol perdananya untuk klub, tetapi tuan rumah kembali menipiskan skor menjadi 4-3.
Setelah pertandingan selesai, Enzo Maresca mengaku mengalami perasaan campur aduk. "Saya senang di babak pertama, tapi marah di babak kedua," kata pelatih asal Italia itu seperti dilansir dari laman resmi klub. Ia menyatakan bahwa timnya melakukan hal sebaliknya di babak kedua, yaitu kebobolan dan memberi lawan semangat untuk bangkit.
Maresca juga menilai bahwa inkonsistensi performa menjadi pelajaran penting bagi tim muda yang sedang berproses di bawah arahannya. Meski kecewa dengan penurunan performa di babak kedua, ia tetap menegaskan pentingnya hasil positif ini bagi kepercayaan diri tim.
Chelsea kini menatap babak perempat final dengan misi memperbaiki kestabilan permainan agar tidak lagi kehilangan kendali seperti di Molineux.
Chelsea berhasil melangkah ke perempat final Piala Liga Inggris setelah menang dramatis 4-3 atas Wolves di Stadion Molineux, Kamis (30/10) WIB. Meski sempat unggul tiga gol di babak pertama, Chelsea harus berjuang keras menahan tekanan di penghujung laga.
Pertama-tama, kita bisa melihat bahwa tim asuhan Enzo Maresca tampil gemilang di 45 menit pertama, menciptakan permainan cepat dan rapi yang membuat Wolves kesulitan mengembangkan serangan. Chelsea menutup babak pertama dengan keunggulan 3-0 berkat aksi impresif lini serang mereka, sementara Wolves yang berada di dasar klasemen Liga Primer Inggris tak mampu memberikan perlawanan berarti.
Namun, situasi berubah drastis setelah jeda. Wolves mulai bangkit dan mencetak dua gol balasan untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 3-2. Jamie Gittens sempat membawa Chelsea menjauh lewat gol perdananya untuk klub, tetapi tuan rumah kembali menipiskan skor menjadi 4-3.
Setelah pertandingan selesai, Enzo Maresca mengaku mengalami perasaan campur aduk. "Saya senang di babak pertama, tapi marah di babak kedua," kata pelatih asal Italia itu seperti dilansir dari laman resmi klub. Ia menyatakan bahwa timnya melakukan hal sebaliknya di babak kedua, yaitu kebobolan dan memberi lawan semangat untuk bangkit.
Maresca juga menilai bahwa inkonsistensi performa menjadi pelajaran penting bagi tim muda yang sedang berproses di bawah arahannya. Meski kecewa dengan penurunan performa di babak kedua, ia tetap menegaskan pentingnya hasil positif ini bagi kepercayaan diri tim.
Chelsea kini menatap babak perempat final dengan misi memperbaiki kestabilan permainan agar tidak lagi kehilangan kendali seperti di Molineux.