Penculikan Terapis Anak di Jakarta Selatan: Polisi Cari Fakta
Polisi Metro Jakarta Selatan masih dalam proses penyelidikan terkait dugaan eksploitasi anak usia 14 tahun yang ditemukan tewas di Pejaten, Jakarta Selatan. Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, pihaknya sedang mencari bukti yang maximal untuk mengetahui asal usul korban tersebut.
"Kita harus benar-benar mengumpulkan alat bukti dulu sebelum kita melancarkan tindakan, karena kita harus memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam menerapkan pasal-pasal yang berlaku," katanya kepada wartawan Senin (20/10).
Polisi sudah melakukan periksaan terhadap perusahaan outsourcing yang merekrut korban dan menemukan bahwa korban dipekerjakan ke perusahaan lain. Namun, informasi tersebut masih belum dipublikasikan.
Korban yang ditemukan tewas adalah terapis wanita berinisial RTA, yang pernah bekerja di Delta Spa Bali sebelumnya. Polisi juga telah memeriksa pengelola dan pemilik Delta Spa tempat korban pernah bekerja, namun tidak ada bukti bahwa mereka mengetahui tentang keadaan korban.
Pihak Delta Spa mengaku tidak mengetahui bahwa korban masih di bawah umur ketika ditemukan tewas. Mereka juga menyampaikan bahwa korban memiliki perbedaan nama dan usia yang dicantumkan dalam dokumen kependudukannya, namun ini tidak dilakukan dengan sengaja.
Polisi masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban. Selain itu, mereka juga akan menyelidiki proses rekrutmen terhadap korban dan melakukan penyelidikan terkait dugaan eksploitasi anak di bawah umur.
Polisi Metro Jakarta Selatan masih dalam proses penyelidikan terkait dugaan eksploitasi anak usia 14 tahun yang ditemukan tewas di Pejaten, Jakarta Selatan. Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, pihaknya sedang mencari bukti yang maximal untuk mengetahui asal usul korban tersebut.
"Kita harus benar-benar mengumpulkan alat bukti dulu sebelum kita melancarkan tindakan, karena kita harus memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam menerapkan pasal-pasal yang berlaku," katanya kepada wartawan Senin (20/10).
Polisi sudah melakukan periksaan terhadap perusahaan outsourcing yang merekrut korban dan menemukan bahwa korban dipekerjakan ke perusahaan lain. Namun, informasi tersebut masih belum dipublikasikan.
Korban yang ditemukan tewas adalah terapis wanita berinisial RTA, yang pernah bekerja di Delta Spa Bali sebelumnya. Polisi juga telah memeriksa pengelola dan pemilik Delta Spa tempat korban pernah bekerja, namun tidak ada bukti bahwa mereka mengetahui tentang keadaan korban.
Pihak Delta Spa mengaku tidak mengetahui bahwa korban masih di bawah umur ketika ditemukan tewas. Mereka juga menyampaikan bahwa korban memiliki perbedaan nama dan usia yang dicantumkan dalam dokumen kependudukannya, namun ini tidak dilakukan dengan sengaja.
Polisi masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban. Selain itu, mereka juga akan menyelidiki proses rekrutmen terhadap korban dan melakukan penyelidikan terkait dugaan eksploitasi anak di bawah umur.