Stres memang tidak hanya merusak kesehatan mental, tetapi juga dapat mempercepat penuaan kulit. Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr. Widya Khairunnisa Sarkowi, MSc, menemukan bahwa wanita berusia 18-34 tahun yang mengalami stres melaporkan masalah kulit kusam. Penyebabnya adalah pelepasan hormon kortisol ketika tubuh berada dalam tekanan.
Kortisol memicu peradangan, menurunkan aliran darah ke kulit, merusak skin barrier, meningkatkan pigmen, serta merangsang produksi minyak berlebih. Hal ini menyebabkan kulit menjadi kusam, kering, dan rentan berjerawat. Kortisol juga mempercepat kerusakan kolagen sehingga kulit lebih cepat keriput dan menua.
Tingginya kortisol juga dapat memicu radikal bebas serta merusak DNA sel kulit, yang membuat tanda-tanda penuaan semakin cepat muncul. Paparan sinar UV, polusi, atau asap rokok dapat memperburuk efeknya. Stres jangka panjang atau kronis disebut perlu diwaspadai karena kortisol yang terus-menerus tinggi dapat mempercepat kerusakan kolagen, meningkatkan pigmentasi, dan membuat kulit lebih sensitif.
Oleh karena itu, dr. Widya menekankan perlunya perawatan menyeluruh untuk menjaga kulit tetap sehat. Produk perawatan kulit seperti tabir surya, pelembap, dan skincare antioksidan penting untuk melindungi dari faktor eksternal. Namun, perawatan luar tidak akan efektif tanpa pengelolaan stres. Gaya hidup sehat, tidur cukup, olahraga, hingga mindfulness seperti yoga dan meditasi sangat berpengaruh dalam menjaga kulit tetap sehat.
Jika kamu ingin menurunkan kecerahan kulit kusam, penting untuk mengelola stres dan memperhatikan kesehatan kulit secara menyeluruh.
Kortisol memicu peradangan, menurunkan aliran darah ke kulit, merusak skin barrier, meningkatkan pigmen, serta merangsang produksi minyak berlebih. Hal ini menyebabkan kulit menjadi kusam, kering, dan rentan berjerawat. Kortisol juga mempercepat kerusakan kolagen sehingga kulit lebih cepat keriput dan menua.
Tingginya kortisol juga dapat memicu radikal bebas serta merusak DNA sel kulit, yang membuat tanda-tanda penuaan semakin cepat muncul. Paparan sinar UV, polusi, atau asap rokok dapat memperburuk efeknya. Stres jangka panjang atau kronis disebut perlu diwaspadai karena kortisol yang terus-menerus tinggi dapat mempercepat kerusakan kolagen, meningkatkan pigmentasi, dan membuat kulit lebih sensitif.
Oleh karena itu, dr. Widya menekankan perlunya perawatan menyeluruh untuk menjaga kulit tetap sehat. Produk perawatan kulit seperti tabir surya, pelembap, dan skincare antioksidan penting untuk melindungi dari faktor eksternal. Namun, perawatan luar tidak akan efektif tanpa pengelolaan stres. Gaya hidup sehat, tidur cukup, olahraga, hingga mindfulness seperti yoga dan meditasi sangat berpengaruh dalam menjaga kulit tetap sehat.
Jika kamu ingin menurunkan kecerahan kulit kusam, penting untuk mengelola stres dan memperhatikan kesehatan kulit secara menyeluruh.