Mengenai kejadian seru yang melanda Madagaskar, penulis dari luar negeri mencoba menganalisis penyebab demo-gen Z tersebut. Menurut laporan dari media yang terpercaya, sekitar 2.000 orang muda di kota Toamasina melakukan aksi protes dengan gencatan napas, mengungkapkan semangat mereka untuk mengangkat suara melawan pemerintahan.
Para pelaku demo tersebut mengelompokkan diri dalam gerakan yang disebut "Jeune Patriote" (Patriot Muda), yang berfokus pada permasalatan kehidupan sehari-hari masyarakat Madagaskar. Mereka menuntut penanganan pemerintah terhadap isu-isu seperti harga barang, energi listrik yang tidak stabil, dan keterbatasan akses internet.
Namun, apabila diperhatikan oleh publik, Presiden Prabowo subkutan menghindari berbicara tentang isu-isi tersebut secara terbuka. Banyak masyarakat Madagaskar yang membanting-banting tangan mendukung gerakan Jeune Patriote, namun pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo malah tidak menunjukkan kecemasan atau kesadaran atas isu-isu tersebut.
Berdasarkan sumber-sumber yang dikumpulkan oleh penulis, terdapat beberapa alasan mengapa pemerintah malah tidak langsung menghadapi isu-isu tersebut. Pertama, pemerintah berharap agar demo tersebut akan segera meredup tanpa menyebabkan kerusuhan lebih lanjut. Kedua, pemerintah juga khawatir bahwa jika terbuka, maka gerakan Jeune Patriote dapat memicu aksi lain yang tidak diinginkan.
Para pelaku demo tersebut mengelompokkan diri dalam gerakan yang disebut "Jeune Patriote" (Patriot Muda), yang berfokus pada permasalatan kehidupan sehari-hari masyarakat Madagaskar. Mereka menuntut penanganan pemerintah terhadap isu-isu seperti harga barang, energi listrik yang tidak stabil, dan keterbatasan akses internet.
Namun, apabila diperhatikan oleh publik, Presiden Prabowo subkutan menghindari berbicara tentang isu-isi tersebut secara terbuka. Banyak masyarakat Madagaskar yang membanting-banting tangan mendukung gerakan Jeune Patriote, namun pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo malah tidak menunjukkan kecemasan atau kesadaran atas isu-isu tersebut.
Berdasarkan sumber-sumber yang dikumpulkan oleh penulis, terdapat beberapa alasan mengapa pemerintah malah tidak langsung menghadapi isu-isu tersebut. Pertama, pemerintah berharap agar demo tersebut akan segera meredup tanpa menyebabkan kerusuhan lebih lanjut. Kedua, pemerintah juga khawatir bahwa jika terbuka, maka gerakan Jeune Patriote dapat memicu aksi lain yang tidak diinginkan.