Aduh, situasi di Madagaskar ini benar-benar memprihatinkan . Krisis listrik dan air yang parah itu bukan hanya masalah teknis, tapi juga refleksi dari kemiskinan yang parah yang dihadapi rakyat Madagaskar. 80% penduduk hidup dalam kemiskinan, itu benar-benar melelahkan . Dan yang paling memprihatinkan adalah elit politik yang dekat dengan Presiden Rajoelina, mereka malah diberikan keistimewaan . Sementara itu, para pendemo dianggap tidak responsif oleh pemerintah . Tapi aku pikir, ini adalah kesempatan bagi kita untuk belajar dari kesalahan lainnya dan mencari solusi yang lebih baik .
ini gak cuma soal politis aja, tapi juga tentang kemiskinan yang parah di Madagaskar . 80% penduduk hidup dalam kemiskinan, itu kerenah banget! dan listrik hanya sepertiga dari jumlah total, gimana kalau kita bayangkan jika kita harus hidup seperti itu di Indonesia?
dan siapa yang bilang bahwa para elit politik itu tidak peduli dengan rakyatnya? tapi sepertinya mereka malah jadi orang yang paling banyak mendapatkan keistimewaan dari pemerintah. itu tidak adil banget!
saya rasa kita harus lebih peduli dengan masalah-masalah di luar negeri, tapi juga tidak bisa lupa tentang masalah-masalah di Indonesia yang parah juga . kita harus terus berkontribusi untuk membuat perubahan yang positif, baik di dalam maupun di luar negeri!