Presiden Madagaskar Andry Rajoelina bersembunyi di saat pemerintahannya terancam jatuh. Krisis listrik dan air yang parah adalah penyebab utama demonstrasi besar-besaran para generasi muda. Mereka menuntut Presiden Rajoelina turun dari jabatannya dan melakukan reformasi total, termasuk pengunduran diri presiden dan pembubaran lembaga-lembaga tinggi negara.
Dilansir Bank Dunia, sekitar 80% penduduk Madagaskar hidup dalam kemiskinan. Mereka memiliki akses terhadap listrik hanya sepertiga dari jumlah total. Pendemo juga menyoroti ketimpangan pemerintah dalam memperlakukan rakyatnya. Para elit politik yang dekat dengan Presiden Rajoelina akan diberikan keistimewaan.
Menanggapi protes tersebut, pemerintah dianggap tidak responsif. Tindakan Rajoelina mengganti perdana menteri dan menawarkan dialog dianggap terlalu terlambat dan tidak menyentuh akar masalah. Akibatnya, protes berubah menjadi gerakan yang meminta reformasi total.
Militer Madagaskar yang sebelumnya mengamankan demo saat ini malah mendukung para pendemo. Pimpinan militer mengumumkan bahwa mereka telah mengambil alih kekuasaan dan membentuk dewan kekuasaan untuk menunjuk perdana menteri baru.
Dilansir Bank Dunia, sekitar 80% penduduk Madagaskar hidup dalam kemiskinan. Mereka memiliki akses terhadap listrik hanya sepertiga dari jumlah total. Pendemo juga menyoroti ketimpangan pemerintah dalam memperlakukan rakyatnya. Para elit politik yang dekat dengan Presiden Rajoelina akan diberikan keistimewaan.
Menanggapi protes tersebut, pemerintah dianggap tidak responsif. Tindakan Rajoelina mengganti perdana menteri dan menawarkan dialog dianggap terlalu terlambat dan tidak menyentuh akar masalah. Akibatnya, protes berubah menjadi gerakan yang meminta reformasi total.
Militer Madagaskar yang sebelumnya mengamankan demo saat ini malah mendukung para pendemo. Pimpinan militer mengumumkan bahwa mereka telah mengambil alih kekuasaan dan membentuk dewan kekuasaan untuk menunjuk perdana menteri baru.