Penjualan Mobil Lesu-Target Mau Direvisi, Bos Toyota Bilang Begini

"Lesu" mobil mewakili kebodohan konsumen? Bocornya di Toyota?

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sekarang digantikan oleh Prabowo Subianto telah mengajukan beberapa kebijakan untuk meningkatkan penjualan mobil di Indonesia. Salah satunya adalah dengan menurunkan pajak dan biaya administrasi untuk produsen otomotif.

Namun, banyak produsen otomotif yang mengeluh tentang efek negatif dari kebijakan ini. Mereka alami kerugian besar karena penjualan mobil mereka menurun drastis. Salah satu contohnya adalah Toyota, salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia.

Menurut sumber yang dekat dengan pihak Toyota, perusahaan tersebut telah mengalami penurunan penjualan sebesar 30% dalam seminggu terakhir. Ini disebabkan karena konsumen memilih untuk berhenti membeli mobil baru karena tak yakin apakah mereka akan mendapatkan keuntungan dari pembelian tersebut.

"Kami merasa bahwa pemerintah tidak mempertimbangkan dampak jangka panjang dari kebijakan ini," kata senior manajer Toyota Indonesia, yang tidak ingin dipapar. "Kami telah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa konsumen tidak nyaman untuk membeli mobil baru saat ini."

Toyota juga mengklaim bahwa pemerintah harus meningkatkan pajak dan biaya administrasi jika ingin meningkatkan pendapatan negara melalui impor mobil. "Kami memiliki alternatif lain untuk meningkatkan pendapatan negara, seperti meningkatkan pajak pada barang-barang yang lebih penting bagi konsumen," kata senior manajer tersebut.

Pemerintah Prabowo Subianto telah diumumkan akan melakukan revisi kebijakan ini, tetapi hingga kini tidak ada kabar tentang apa yang akan terjadi dengan pajak dan biaya administrasi untuk produsen otomotif.
 
adinya kalau pemerintah buat kebijakan yang salah bisa bikin konsumernya kesal dan tidak mau membeli mobil baru lagi 😒. tolong pemerintah cari alternatif lain ya, jangan hanya fokus pada pajak dan biaya administrasi aja. toh konsumen juga perlu dipertimbangkan, sih 🤔. kalo gini, apa yang salah dengan konsumennya? kayaknya ada masalah lain yang bisa diatasi, bukan hanya soal pajak dan biaya.
 
Pajak dan biaya administrasi yang diturunkan oleh pemerintah sebenarnya bukanlah ide yang buruk, tapi kalau dibandingkan dengan efek negatifnya, saya masih ragu-ragu... 🤔 30% penurunan penjualan Toyota di Indonesia itu benar-benar luar biasa. Mungkin pemerintah perlu mempertimbangkan kembali kebijakan ini dan menemukan alternatif lain yang tidak akan menyakiti produsen otomotif seperti Toyota. 🚗👎
 
Kalau gini punya dampak jangka panjang nih... kalau konsumennya makin bermasalah, tapi pemerintah nggak mau kena-ngganin... tapi nggak bisa juga nggak naikkan pajak dan biaya administrasi... kira-kira apa yang harus dipilih yah? 🤔
 
iya ga, pemerintah kan benar-benar baik banget kalian! misalnya kayak Toyota kayaknya sudah siap untuk membayar pajak lagi hehe. tapi serious aja, pemerintah punya rencana yang bagus ini. kalau konsumen nggak nyaman membeli mobil baru karena tak yakin keuntungannya, itu kan semua kerugian Toyota sendiri! kalau Toyota mau meningkatkan pendapatan negara, kayaknya harus ada konsekuensi dari pengeluaran yang melebiat ya. pemerintah punya visi yang jelas dan ingin meningkatkan pendapatan negara, apa kan salahnya? 🙏🚗
 
Mobil Lesu bukanlah masalah besar banget kan? Pertanyaannya adalah apakah konsumen Indonesia benar-benar ingin membeli mobil baru sekarang ini? Aku pikir banyak orang yang hanya mau berhenti membeli mobil baru karena tak yakin apa yang akan terjadi di masa depan. Mungkin pemerintah Prabowo Subianto harus lebih serius dalam membuat kebijakan ini sehingga konsumen tidak merasa khawatir. Tapi, aku juga pikir Toyota dan produsen otomotif lainnya harus lebih berani untuk meningkatkan harga mobil mereka jika ingin mendapatkan laba yang lebih besar.
 
Gue rasa pemerintah harus lebih teliti dalam membuat kebijakan ya... Mereka ingin meningkatkan penjualan mobil, tapi mereka lupa tentang efeknya pada produsen otomotif. Toyota sendiri sudah mengalami kerugian besar karena konsumen tidak nyaman untuk membeli mobil baru saat ini. Gue rasa pemerintah harus mencari alternatif lain yang lebih masuk akal... Mungkin buat kebijakan yang lebih kompromat, seperti menurunkan pajak untuk mobil yang dibeli dengan uang tunai, atau membuat program promosi yang lebih menarik untuk konsumen. Gue rasa pemerintah harus lebih berhati-hati dalam membuat kebijakan ya... 🤔
 
Mobil "lesu" pasti bisa jadi alasan konsumen nggak ingin membeli mobil baru. Tapi, apakah pemerintah harus menurunkan pajak dan biaya administrasi? Aku pikir itu tidak masuk akal. Jika Toyota dan produsen otomotif lainnya mengeluh tentang efek negatif dari kebijakan ini, mungkin karena mereka nggak siap dengan perubahan pasar. Kalau pemerintah ingin meningkatkan penjualan mobil di Indonesia, aku pikir harus ada strategi yang lebih baik daripada menurunkan pajak dan biaya administrasi. Mungkin bisa menggunakan strategi pemasaran yang lebih cerdas atau menawarkan bonus bagi konsumen yang membeli mobil baru. Dengan demikian, konsumen akan merasa lebih nyaman untuk membeli mobil baru.
 
aku pikir pemerintah harus lebih teliti dalam mengajukan kebijakan ini, apa kata giliran Toyota buat ngomong, tapi aku rasa Toyota gak bisa dipuji sendiri deh 😂. 30% penurunan penjualan itu bikin Toyota nggak nyaman banget. mungkin pemerintah harus baca keseluruhan laporan dari Toyota sebelum memutuskan apa yang harus dibuat.
 
Gue penasaran nih, siapa nanti yang menang di balik permainan ini? Apakah konsumen yang 'lesu' yang harus membayar harganya, atau apakah pemerintah yang hanya ingin meningkatkan pendapatan negara dengan cara apa aja? Gue pikir Toyota sudah cukup 'bocor' dengan keputusannya untuk menurunkan harga mobilnya, apa lagi nih? Nah, gue harap pemerintah bisa jujur dan tidak hanya memaksa konsumen untuk membeli mobil yang mereka tidak butuh. 🤔💸
 
Mobil Toyota kayaknya salah satu yang paling banyak dipilih oleh konsumen kita. Tapi apakah itu karenaToyota itu bagus atau karena orang Indonesia suka membeli mobil dengan harga terturun?🤔💸 Aku pikir kalau Toyota hanya mengambil keuntungan dari "lesu" konsumen kita, bukan dari kualitas produknya yang sebenarnya. Mungkin pemerintah harus melihat dari perspektif produsen seperti Toyota agar tidak memutuskan untuk meninggalkan pasar di Indonesia. 🚗👀
 
itu nih, pemerintah Prabowo Subianto nyang terus mengajukan kebijakan yang bnyak ambivalen. kayaknya pemerintah tidak memperhatikan dampak jangka panjang dari kebijakan ini, khususnya bagi konsumen. Toyota jadi contoh utama, kerugian besar sebesar 30% penjualan mobil mereka, tapi apa yang akan terjadi dengan pajak dan biaya administrasi? masih sama aja, nyang menurunkan pajak dan biaya administrasi itu nggak akan membuat konsumen lebih percaya diri untuk membeli mobil baru. mungkin kalau pemerintah ingin meningkatkan pendapatan negara melalui impor mobil, harus ada alternatif lain yang lebih masuk akal. nyang jelas, perlu ada revisi kebijakan ini agar tidak merugikan konsumen dan produsen otomotif. 🤔
 
gampang aja pemerintah buat kebijakan baru kan, nanti konsumen bisa membeli mobil lagi, tapi gini aja, Toyota juga sudah pernah membantu pemerintah dengan impor mobil, nggak? tapi kalo buat Toyota ini, penurunan penjualan 30% itu apa sih? kayaknya konsumen tidak nyaman banget dengar kebijakan ini 🤔
 
kembali
Top