Pengusaha Kecil Ngadu ke DPR: Bisnis Bangkrut-Terancam Efek Thrifting

Pemerintah mengancam efek thrifting, bisnis bangkrut

Ternyata, pemerintah Indonesia tidak sengaja menyakiti industri tekstil nasional saat membentuk "Tembok Bangsa" yang berlaku pada pasien COVID-19. Menurut Darmadi Durianto, anggota Komisi VI DPR RI, pembatasan impor pakaian bekas (thrifting) di beberapa bulan lalu benar-benar mengkhawatirkan. Kini, kebijakan tersebut telah menyebabkan dua kali lipat peningkatan impor thrifting.

"Kita tidak sengaja menyakiti mereka, tapi tadi kita sudah bisa melihat bagaimana efeknya," ujar Darmadi di Majalaya, salah satu sentra tekstil terbesar Jawa Barat. "70% dari IKM di Majalaya itu sudah bangkrut, tinggal 30% saja."

Kita tidak bisa tidak terkejut dengan kondisi industri tekstil di Indonesia saat ini. Mesin-mesin yang ada di pabrik-pabrik tersebut telah dijual ke luar negeri karena tidak ada lagi pekerjaan. Apalagi, kini impor thrifting menurut asosiasi IKM naik dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Darmadi, pelaku industri tekstil memberikan bukti bahwa balpres yang sudah dimusnahkan sebanyak 19 ribuan bal pres di PT Prasadha Pamunah Limbah di Kabupaten Bogor telah banyak digunakan sebagai input untuk pembuatan pakaian. Mereka protes keras terhadap kebijakan ini.

"Kita minta kementerian perdagangan menindak tegas dengan distributor penyelundup, tapi tidak dengan pelaku UMKM yang hanya menjual di pasar-pasar," ujar Darmadi.
 
Pemerintah gini, banget ya! Membuat "Tembok Bangsa" yang berarti industri tekstil nasional kita bangkrut. Saya pikir ini salah strategi dari pemerintah. Kita harus lebih teliti dalam membuat kebijakan yang tidak berdampak pada masyarakat. Thrifting itu sebenarnya bisa jadi alternatif bagi UMKM yang ingin menjual produk mereka. Tapi, pemerintah justru membatasi impor thrifting, bukan?

Sekarang banyak UMKM yang bangkrut dan pekerja di pabrik-pabrik tersebut tidak punya kerja lagi. Saya khawatir, ini akan menimbulkan masalah lainnya. Kita harus lebih berhati-hati dalam membuat kebijakan yang tidak hanya merugikan masyarakat, tapi juga tidak efektif dalam mencapai tujuannya 🤔
 
Gue pikir pemerintah udah lama ngerasa penasaran dengan industri tekstil. Kini gue rasa mereka udah terlambat banget! Thrifting benar-benar menjadi opsi favorit orang-orang sekarang, tapi gue yakin kalau jika kita jangan beraturan, akan kena dulu pula kita. Udah ada pelaku industri tekstil yang bangkrut karena impor thrifting naik begitu saja! Kita tidak bisa terkejut kalau makin banyak lagi pabrik yang harus tutup. Tapi, pemerintah gue pikir harus segera mengambil tindakan untuk mengatur kembali pasar ini agar industri tekstil kita bisa kembali semangat.
 
Dadakin, perlu diingat bahwa industri tekstil memang sangat penting bagi banyak orang, tapi kita juga harus ngetren dengan realita yang ada. Kita harus cek apakah kita benar-benar memilih industri tersebut atau hanya sekedar ngelap. Kita harus berhati-hati dalam memilih apa yang kita beli.
 
ini kayaknya kebijakan pemerintah salah jalan lagi :(. efek dari pembatasan impor thrifting ini sangat serius, banyak pabrik tekstil bangkrut dan pekerjaan hilang. siapa yang bilang bahwa industri ini harus tertutup sama aja? kita bisa mencari solusi yang lebih baik, seperti melindungi UMKM dengan cara lain, atau membantu mereka untuk meningkatkan kualitas produknya. kita tidak bisa hanya meninggalkan mereka sendirian dalam masalah ini :(
 
Aku pikir pemerintah memang salah dalam membuat kebijakan ini, khususnya untuk industri tekstil. Mereka seharusnya lebih fokus pada pembatasan penjualan bal pres yang rusak daripada menghambat impor thrifting. Aku melihat banyak toko-toko thrift store di Jogja yang harus tutup karena tidak bisa mendapatkan spare part untuk mesin-mesin mereka. Sementara itu, pelaku UMKM lainnya masih bisa menjual produk-produk mereka. Ini memang membuat aku sedih, aku suka mengunjungi toko-toko thrift store di kota saya 🤕
 
Gue ngomong dengen pemerintah Indonesia aja, apa sih yang terjadi sama industri tekstil nasional. Mereka udah bangkrut banget karena impor thrifting semakin banyak. Sementara itu, gue lihat di kota-kota kecil, banyak penjual aneh yang menjual pakaian bekas dengan harga murah. Apalagi, sekarang punyanya orang tua nggak bisa cari kerja lagi karena masalah impor thrifting semakin parah.
 
"Kemiskinan adalah hukuman dari kejahatan yang kita buat terhadap diri sendiri dan orang lain." 🤔💸

Aku rasa pemerintah harus konsultasikan dulu dengan masyarakat sebelum membuat kebijakan yang sangat mempengaruhi industri tekstil. Kita tidak bisa hanya menyakiti satu industri saja, kita harus mempertimbangkan dampaknya pada banyak orang. 🤷‍♂️
 
heya guys, aku terkejut banget sama hal ini 🤯. pemerintah kan bilang wanna proteksi industri tekstil kita, tapi ternyata kebijakan itu justru bikin konsekuensi yang salah. 70% IKM di Majalaya sudah bangkrut, apa lagi? itu bukan komentar aku aja, kalau mau tahu kondisi nyata, cek sendiri aja di pasar-pasar 🏢

ada yang ngerasa kehilangan pekerjaan karena pabrik tutup? ada yang pernah jualin barang di pasar-pasar dan rasanya bisnisnya nggak stabil? aku percaya kalau pemerintah harus lebih teliti lagi sebelum membuat kebijakan seperti ini 🤔.
 
ini gampang, pemerintah jangan sengaja membuat bisnis kita bangkrut aja 🤦‍♂️. kan apa yang mereka lakukan sama-sama membeli barang bekas aja, tapi sekarang impor thrifting di dua kali lipat ya... siapa yang salah? kalau tidak ada pemerintah yang mengatur, mungkin kita bisa terus berjualan di pasar-pasar dan semoga ganti rugi. tapi pemerintahnya mau menindak pelaku UMKM yang hanya menjual di pasar-pasar, tapi apa dengan distributor penyelundup? kan sama-sama membeli barang bekas aja 🤷‍♂️
 
gue pikir kalau gini sering terjadi lagi, ini punya efeknya banyak pabrik bangkrut, tapi siapa nyesal? kementerian perlu buat aturan yang jelas banget, jangan biarkan industri ini terus mengalami kerugian. sebaiknya buat kebijakan yang merhatikan semua pihak, mulai dari distributor, UMKM, hingga pelanggan. kalau tidak, gue rasa kita akan banyak yang bangkrut juga 🤕
 
Gue pikir ini udah waktunya pemerintah ngeubah kebijakan dulu. Thrifting memang bisa membawa efek negatif terhadap industri tekstil nasional, tapi juga bikin konsumen bisa mendapatkan pakaian bekas dengan harga yang murah. Gue rasa kementerian perdagangan harus cari solusi yang seimbang, jadi punya aturan tetapi juga memberikan fleksibilitas bagi UMKM. Gue khawatir jika tidak ada solusi yang tepat, maka industri ini akan terus bergoyang.
 
kembali
Top