PSSI Harus Cari Wajah Baru Untuk Timnas Indonesia, Hindari CLBK dengan Shin Tae-yong!
Tengah berburu sosok pelatih kepala yang tepat untuk Timnas Indonesia setelah menyudahi kerja sama dengan Patrick Kluivert, PSSI kembali memperdebatkan tentang kembali menggunakan Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih tim nasional. Pengamat sepakbola nasional, Kesit Budi Handoyo, mengingatkan agar PSSI tidak hanya memfokuskan pada kembalinya STY sebagai opsi yang sah, melainkan harus mencari sosok pelatih baru yang memiliki rekam jejak yang jelas dan dapat memberikan harapan baru bagi sepak bola nasional.
Kesit menilai secara etika bahwa kembali menggunakan STY tidak terlarang dalam sepakbola internasional, seperti halnya pemecatan pelatih dan kembalinya sosok lama. Namun, dia lebih memilih untuk mencari sosok pelatih yang benar-benar baru dan memiliki pengalaman yang berkualitas untuk mengajak Timnas Indonesia melangkah di lapangan.
"Kalau kita contoh Arab Saudi, di mana Herve Renard sebelumnya juga menukar pelatih dengan Roberto Mancini, kemudian berganti lagi ke Herve Renard. Tapi Roberto Mancini gagal kemudian hadir lagi Renard. Jadi boleh-boleh saja," kata Kesit kepada Okezone.
Kesit berharap PSSI dapat menemukan pelatih baru yang memiliki visi dan strategi yang jelas untuk mengajak Timnas Indonesia mencapai kesuksesan di lapangan. Dengan demikian, dia percaya bahwa sepak bola nasional dapat lebih kuat dan kompetitif dalam persaingan internasional.
Tengah berburu sosok pelatih kepala yang tepat untuk Timnas Indonesia setelah menyudahi kerja sama dengan Patrick Kluivert, PSSI kembali memperdebatkan tentang kembali menggunakan Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih tim nasional. Pengamat sepakbola nasional, Kesit Budi Handoyo, mengingatkan agar PSSI tidak hanya memfokuskan pada kembalinya STY sebagai opsi yang sah, melainkan harus mencari sosok pelatih baru yang memiliki rekam jejak yang jelas dan dapat memberikan harapan baru bagi sepak bola nasional.
Kesit menilai secara etika bahwa kembali menggunakan STY tidak terlarang dalam sepakbola internasional, seperti halnya pemecatan pelatih dan kembalinya sosok lama. Namun, dia lebih memilih untuk mencari sosok pelatih yang benar-benar baru dan memiliki pengalaman yang berkualitas untuk mengajak Timnas Indonesia melangkah di lapangan.
"Kalau kita contoh Arab Saudi, di mana Herve Renard sebelumnya juga menukar pelatih dengan Roberto Mancini, kemudian berganti lagi ke Herve Renard. Tapi Roberto Mancini gagal kemudian hadir lagi Renard. Jadi boleh-boleh saja," kata Kesit kepada Okezone.
Kesit berharap PSSI dapat menemukan pelatih baru yang memiliki visi dan strategi yang jelas untuk mengajak Timnas Indonesia mencapai kesuksesan di lapangan. Dengan demikian, dia percaya bahwa sepak bola nasional dapat lebih kuat dan kompetitif dalam persaingan internasional.