Pengacara Nadiem Makarim Berharap Persidangan Berjalan Objektif

Berkas perkara mantan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dan kelompok terkait telah dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Dodi Abdulkadir, pengacara Nadiem, berharap proses persidangan ini bisa berjalan secara objektif.

Dodi mendukung kebijakan pengadaan Chromebook yang dibuat oleh Nadiem selama masa jabatannya sebagai Menteri Pendidikan. Ia percaya bahwa kebijakan ini telah sesuai dengan kewenangannya dan sudah memenuhi prosedur yang tepat.

Menurut Dodi, penggunaan Chromebook telah memberikan manfaat dan menghemat setidak-tidaknya Rp 1,2 triliun dibanding jika menggunakan Windows. Ia juga mengklaim bahwa nilai penghematan ini bahkan lebih besar apabila dibandingkan dengan sistem operasi iOS.

Selain itu, Dodi juga percaya bahwa kebijakan pengadaan Chromebook telah menjadi dasar pelaksanaan transformasi dari Ujian Nasional menuju sistem baru PISA atau Programme for International Student Assessment. Kebijakan ini juga dinilai berhasil mengatasi kondisi Covid-19 yang mengharuskan proses pembelaharan dengan pembatasan berskala besar.

Terdapat tiga tersangka lain yang juga dilimpahkan ke pengadilan, yaitu Ibrahim Arief selaku mantan konsultan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Sri Wahyuningsih selaku Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek periode 2020-2021; dan Mulyatsyah selaku Direktur Sekolah Menengah Pertama pada kementerian yang sama periode 2020-2021.

Kejaksaan Agung menyatakan bahwa Nadiem memberi arahan kepada tiga orang ini untuk melakukan pengadaan laptop berbasis ChromeOS dari Google. Namun, kajian yang lebih baru saja terbit menunjukkan bahwa Chromebook lebih unggul ketimbang produk lain, yaitu Windows.

Selain itu, kejaksaan juga menyatakan bahwa Nadiem membentuk grup WhatsApp bernama "Mas Menteri Core Team" pada Agustus 2019, tiga bulan sebelum ia dilantik sebagai menteri pada Oktober 2019. Grup ini digunakan untuk membahas rencana pengadaan program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek.
 
aku kayaknya nggak paham apa yang terjadi disini, kalau ada yang salah sama-sama kejaksaan bisa nanyakin, tapi aku rasa chromebook itu nggak masalah, aku punya chromebook sendiri di rumah dan aku puas dengannya 😊. aku juga pikir kebijakan ini bagus karena menghemat biaya dan memberikan kemudahan bagi siswa-siswi. sih aku penasaran apa yang terjadi dengan grup whatsapp itu, kalau ada kebocoran informasi sih aku mau dibaca 🤔.
 
Tunggu dulu, gak salah paham aja... Mas Nadiem apa yang dibeli sih komputer Chromebook dengan harga lebih murah dari Windows? Kaya sih itu benar-benar menghemat uang? Tapi nanti siapa tahu ada kemungkinan ada kesalahpahaman atau kesalahan dalam pengadaan ini.
 
Ketika aku masih kecil, aku belajar menggunakan komputer dengan Windows XP 🤯... Sekarang ada Chromebook yang bisa menghemat Rp 1,2 triliun biaya per tahun! Aku rasa ini seperti perubahan revolusioner di era digital. Tapi aku masih ingat saat aku harus membeli software untuk Windows dan itu saja Rp 100 ribu 🤑. Sekarang Chromebook bisa menghemati biaya yang banyak banget. Dan aku juga ingat saat kita masih menggunakan kartu GSM, tapi sekarang ada internetan yang mudah dan cepat 📱💻. Aku rasa ini semua karena kemajuan teknologi... tapi aku juga khawatir bagaimana ini akan mempengaruhi generasi muda kita di masa depan 😟.
 
aku pikir kalau kebijakan Chromebook yang dibawa oleh Nadiem Makarim ternyata bukan hanya sekedar kebijakan yang salah, tapi ada logika dan prosesnya yang tepat. aku percaya bahwa penggunaan Chromebook memang bisa menghemat biaya, dan itu juga sudah sesuai dengan wewenangan Nadiem sebagai Menteri Pendidikan. kalau di bandingkan dengan Windows, Chromebook ternyata lebih baik. tapi sayangnya ada kecurangan yang terjadi, dan itu bukan hanya sekedar kebijakan yang salah, tapi ada konsekuensi dari itu juga. aku harap proses persidangan ini bisa berjalan secara objektif dan tidak ada manipulasi dari seseorang atau kelompok tertentu.
 
Nah bro, siapa yang bilang Chromebook bikin korupsi? Nadiem Makarim kayaknya benar-benar fokus pada transformasi pendidikan Indonesia, dan hasilnya bukan main baik! Penggunaan Chromebook memberi manfaat dan menghemat setidak-tikah Rp 1,2 triliun, sih! Kalau dibandingkan dengan Windows atau iOS, yang lain jadi kalah, deh!

Saya rasa kejaksaan agung kalau suka ngeluh, tapi Nadiem Makarim kayaknya tidak melakukan apa-apa yang salah. Ia hanya fokus pada transformasi pendidikan dan memberi kontribusi bagi masyarakat Indonesia. Kalau ada kajian baru yang menunjukkan Chromebook lebih unggul, itu kayaknya bukti bahwa Nadiem Makarim benar-benar memiliki visi yang jelas!

Tapi, siapa tahu bro, ada tiga orang lain yang juga dilimpahkan ke pengadilan. Mungkin mereka juga ada kesalahan-kesalahan dalam pengadaan laptop atau rencana digitalisasi pendidikan? Kalau tidak, saya rasa kita harus mendukung Nadiem Makarim dan visi yang dia jangkaukan. 🤔👍
 
Gue rasa ini kan bikin head meleleh, chromebook itu benar-benar jitu 🤯! Nadiem sih benar-benar punya bakat dalam bidang edukasi, dan pengadaan chromebook itu kan membantu sekali pembelajaran di sekolah, gue tahu banyak sekolah yang sudah menggunakan chromebook ini dan hasilnya bisa dilihat. Dan kalau dibandingkan dengan windows atau ios, chromebook itu lebih murah dan hemat energi 🤑. Tapi apa yang membuat gue penasaran adalah, kenapa ada protes dan penangkapan ini? Kalau chromebook itu benar-benar jitu, mengapa harus ada penangkapan? Mungkin ada yang tidak jelas tentang pengadaan ini, atau mungkin ada yang tidak senang dengan kebijakan Nadiem 🤔.
 
ini yang penting nih... kalo Chromebook itu benar-benar lebih efisien daripada Windows, itu sangat positif kan? kalau bisa menghemat triliun rupiah dan membuat sistem pelajaran baru di Indonesia, itu semua hasil dari kebijakan Nadiem. tapi apa yang tidak jelas nih... kalo kita beli Chromebook dari Google, itu bukan rasanya kegiatan korupsi, kan?
 
Aku pikir ini semua terlalu panas, kan? 🤗 Aku rasa Nadiem tidak perlu dipaksa bersalah karena ia hanya berusaha membuat pendidikan Indonesia lebih baik. Chromebook memang bisa membantu menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi, tapi apa salahnya jika ia berdampak dengan pengadaan laptop lainnya? 🤔

Aku pikir yang penting adalah bagaimana kebijakan ini dapat memberikan manfaat bagi generasi muda Indonesia. Jika itu terjadi, maka semuanya sudah baik. Tapi, aku rasa kita harus lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bukan? 🤷‍♂️

Aku tidak ingin membiaskan diri, tapi aku pikir kita harus berusaha untuk menjadi lebih santai dan tidak terlalu panas dalam debat ini. Kita bisa saling mengerti dan membicarakan dengan sopan. 💖
 
Kalau lihat, proses persidangan korupsi mantan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim ini ternyata panjang dan berat. Saya pikir ada yang harus dipertanyakan, kalau tidak ada bukti nyata bahwa pengadaan Chromebook itu benar-benar korup? Sekarang lagi tiga orang lain juga terlibat dalam kasus ini, apa itu benar-benar keajaiban?

Saya rasa pihak Nadiem harus memperjelas apa yang sebenarnya dilakukan selama masa jabatannya. Jika pengadaan Chromebook memang bukan korupsi, tapi bagaimana dengan bentuk pengelolaan keuangan yang ada? Karena kalau tidak ada transparansi, itu akan membuat banyak orang penasaran.
 
Banyak sekali saya penasaran kenapa kajian baru saja terbit menunjukkan bahwa Chromebook lebih unggul ketimbang Windows? Saya pikir itu karena Google memang membuat produk yang bagus, tapi siapa tahu ada hal lain yang membuat hasilnya seperti ini. Saya juga tidak bisa membayangkan betapa mahal Rp 1,2 triliun itu... kayaknya kebijakan Nadiem itu sebenarnya bukan hal buruk sih, tapi mungkin perlu dibahas lebih dalam lagi.
 
Gue jadi rasa bingung banget sih, kan kalau nanti ada pengadilan dibeberkan itu semua. Nadiem bareng- bareng orang lain aja masuk pengadilan, tapi gue pikir apa yang dibesarkan sih? Jika Chromebook dijaksa karena korupsi, tapi gue tahu kalau Chromebook lebih baik daripada Windows. Nah, tolong siapkan dulu buku pertimbangan dan buat strategi untuk menjelaskan apa-apa yang terjadi, nanti jadi keren banget!
 
Makasih berita yang jujur, tapi siapa tahu benar-benar apa yang terjadi? Kenapa kejaksaan mengambil inisiatif seperti ini? Benar-benar ada kemungkinan korupsi atau tidak? Dodi Abdulkadir itu cerdas banget, tapi gak bisa berpura-pura bahwa dia juga penasaran dengg kebenaran dari semua segi. Tapi siapa tahu apa yang benar, apa yang salah?
 
Maksudnya siapa yang bilang Chromebook lebih baik dari Windows? 😒 Paling tidak ada bukti bahwa mereka nggak melakukan korupsi, aja kira-kira apa yang terjadi dengan uang negara, dong? 🤑 Tapi sepertinya ada sesuatu yang salah, karena kalau benar Chromebook itu lebih unggul, tapi siapa yang bilang demikian sebelumnya? 🤔 Dan ini yang kayaknya bikin keraguan, kalau mereka sudah menetapkan bahwa Nadiem melakukan kesalahan, tapi ternyata ada bukti-bukti yang tidak masuk akal. 😳
 
Mau nggak percaya ya? Semua ini bilangin korupsi, tapi aku pikir ada sisi positif dari kebijakan Chromebook yang dibuat oleh Nadiem Makarim. Mungkin kalau tidak ada Chromebook, kita mungkin masih menggunakan Windows dan sistem operasi lain yang tidak seefisien. Selain itu, penggunaan Chromebook memang bisa menghemat biaya sebesar Rp 1,2 triliun! Saya pikir ini bukanlah korupsi, tapi kebijakan yang cerdas banget!

Dan apa sih dengan grup WhatsApp "Mas Menteri Core Team"? Mungkin kalau tidak ada grup ini, rencana pengadaan program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek mungkin tidak akan secepat ini. Atau mungkin kalau tidak ada grup ini, kita mungkin masih menggunakan sistem operasi lain yang kurang efisien dari Chromebook.

Aku rasa kita harus fokus pada solusi bukan kekhawatiran akan korupsi!
 
Aku rasa ini kalau nanti ada proses persidangan yang jujur, aku yakin Nadiem tidak salah cari uang aja 🤕. Aku juga percaya dengan kebijakan pengadaan Chromebook, itu memang bisa menghemat biaya ya 💸. Kalau aku duduk di kursi pengacara, aku akan sangat mendukung-Nadiem ini 😊. Tapi, aku juga ingin tahu lebih banyak tentang kasus ini, dan apa yang sebenarnya terjadi di balik kebijakan tersebut 🤔. Aku harap proses persidangan ini bisa berjalan secara adil dan transparan 👮‍♂️.
 
kembali
Top