Pemprov Papua Alokasikan Rp46 Miliar untuk TPP ASN Juli-Agustus |Republika Online

Pemerintah Provinsi Papua membagikan Rp46 miliar untuk pembayaran TPP ASN pada bulan Juli dan Agustus. Langkah ini dilakukan melalui Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan merupakan tindak lanjut dari instruksi Gubernur Mathius D. Fakhiri untuk mempercepat pencairan TPP.

Dikatakan oleh M. Rusdianto Abu, pelaksana tugas Kepala BPKAD Papua, bahwa gubernur telah memerintahkan percepatan pencairan TPP agar ASN dapat menerima pembayaran segera. Menurutnya, total anggaran yang disediakan untuk pembayaran TPP adalah sekitar Rp46 miliar.

Pembayaran TPP ini akan dilakukan secara bertahap dan tidak ada tunggakan. Pemprov Papua berjanji untuk melakukan pencairan TPP dengan disiplin dan profesional, sehingga ASN dapat merasa nyaman dalam menangani tugasnya.

Gubernur Mathius D. Fakhiri juga mengingatkan ASN untuk bekerja dengan baik dan tidak menunda-nunda pekerjaan. Dia ingin TPP ASN menjadi prioritas utama pemerintah daerah dan meningkatkan kesejahteraan ASN.
 
Pagi-paginya, kabar gembira ini sih cuma bumbu penutup buat kita! Gubernur Papua kayaknya punya plan untuk membayar TPP ASN, tapi apa artinya itu? Biayanya Rp 46 miliar dan masih banyak pula yang belum dipilih. Artinya lagi apa kalau mereka tidak bisa bekerja sama dengan baik... toh apa sih hasilnya? Kita lihat nanti! 🤔📉
 
Pembayaran TPP ASN di Provinsi Papua itu gak kalah penting dengan pembayaran gaji pegawai lainnya, kan? 46 miliar itu cukup besar kok, jadi semoga semuaASN bisa merasakan manfaatnya dengan cepat aja 😊. Percepatan pencairan ini pasti bukan cuma soal anggaran tapi juga tentang pelayanan yang dihadapi ASN, karena kalau tidak nyaman aja gak bisa fokus pada pekerjaannya, kan?
 
Saya rasa ini lumayan bagus kalau guber nanti bisa melaksanakan TPP dengan tepat dan tidak ada masalah, tapi saya curiga siapa yang bikin biaya ini sih? Rp46 miliar itu banyak banget, siapa yang punya uang di Provinsi Papua sih?

dan aku rasa ini harus ada pengawasan lebih untuk memastikan pembayaran ini bisa dilaksanakan dengan baik, agar tidak ada korupsi atau kesalahan dalam pencairan TPP.
 
🙏 Kena cari informasi ini, ternyata provinsi Papua juga tidak mau kalah dengan negara kita dalam hal pembayaran ASN. Rp 46 miliar itu sebenarnya bukan mainan, tapi tentu saja memang penting bagiASN yang masih banyak bekerja di daerah Papua.

Tapi, apa yang paling aku ingat dari tulisan ini adalah kesan bahwa pemerintah provinsi Papua benar-benar peduli dengan kebutuhan ASN. Mereka tidak hanya menghormati pekerjaan ASN, tapi juga mau memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Aku rasa ini patut diikuti oleh semua daerah lainnya di Indonesia. Jangan biarkan ASN lagi terburu-buru dengan biaya yang sama-sama besar! 🤞
 
Aku nggak punya sinyal bahwa pembayaran TPP ini bakal jadi efisien... Rp46 miliar untuk 2 bulan? Itu biaya yang mahal, tapi apa hasilnya bisa dihasilkan? Aku ragu kalau ada lagi 'pemberdayaan' yang nanti justru malah membuat ASN lemah. Banyak juga ASN yang nggak pernah memahami apa itu TPP dan bagaimana cara menggunakannya... Apa pemerintah Provinsi Papua udah lama menunggu apa? Kapan ini akan berubah?
 
hehe, gak masuk akal kalau gue tidak sibuk baca news tentang pembayaran TPP ASN di Papua 😂. tapi tadi malam aku sedang ngobrol dengar dengan temen di sekolah tentang hal ini. aku pikir itu bakalan jalan keluar untukASN di Papua, tapi juga bikin aku penasaran. gimana caranya gak ada tunggakan dan apa sih yang dibutuhkan ASN dari sisi keuangan? 🤔 aku yakin di sekolah kita harus memahami konsep ini lebih dulu sebelum bisa ngerti tentang TPP ASN.
 
aku pikir itu bagus banget, tapi gak apa-apa juga... kalo bisa cepat-cepat masuk uangnya, aku sih lebih suka jadi kalau ada nge-rentang, kalo gini malah kaya nge-rentang aja loh 😂... tapi nggak, mungkin itu bagus buat ASN nih, agar mereka bisa fokus pada pekerjaan dan tidak terlambat lagi. tapi, aku juga thinkin', 46 miliar itu sepele banget, apa sih kaya yang dibutuhkan ASN nih?... tapi nggak, mungkin itu cukup buat mereka nih, tergantung caranya...
 
Pagi-pong, kalau gini aja, giliran gubun Papua ngembangin anggaran 46 miliar untuk buat biaya TPP ASN. Tunggu apa lagi? Gubernur Mathius D. Fakhiri udah bilang jelas, pencairan TPP harus cepat banget agar ASN bisa menerima pembayaran. Sama-sama, ini baik ya... tapi kalau gini aja, kita harap gubun Papua ngaturin biaya TPP dengan benar, jangan sampai ASN terlalu berat.
 
Pembayaran TPP ini jadi macet lagi kan? Apa mau dipotong lagi? Saya pikir Rp46 miliar buat kebanyakan ASN, tapi apa yang ada untuk ASN yang benar-benar membutuhkannya? Sepertinya kalo ini hanya soal prioritas, tapi gini ada lagi ASN yang harusnya dianggap paling penting.
 
Banyak sekali makanya pemerintah Provinsi Papua membagikan uang untuk pembayaran TPP ASN, nih 🤑. Saya rasa ini penting banget karena banyak ASN di Papua yang masih belum terbayar. Mereka harus merasa lega dan bisa fokus pada pekerjaan mereka, gini 🙏. Saya harap uang ini bisa membantu lebih banyak orang di Papua, khususnya yang berada dalam keadaan sulit 🤞.
 
ini salah satu contoh bagaimana pemerintah Provinsi Papua berusaha mempercepat pencairan TPP ASN, tapi nggak bisa menyangkal bahwa ini juga salah satu bukti bahwa pemerintah daerah sangat membutuhkan dana dari TPP untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang penting bagi masyarakat. tapi apa pun itu, saya rasa ini bukan masalah tentang kebijakan pemerintahan, tapi lebih kepada bagaimana pemerintah daerah harus bertanggung jawab dalam pengelolaan dana yang telah disediakan. kita harus melihat dari segi lain juga, misalnya mengapa tidak ada rencana untuk menggunakan dana tersebut secara berkelanjutan? apakah ini hanya sekedar keputusan sementara tanpa ada perencanaan jangka panjang?
 
Saya pikir ini langkah yang tepat, tapi harus dicatat juga bahwa ini bukan tentang soal pembayaran saja aja, tapi juga tentang bagaimana ASN bisa merasa nyaman dalam bekerja dan apa yang dibawa ke rumah mereka. Apa ada plan untuk mendukung ASN agar tidak terlalu kewalahan dengan biaya hidup yang naik? Dan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah jika ada ASN yang tidak mau menerima pembayaran ini? Karena kalau asumanya pembayaran ini bisa menjadi solusi, tapi kalau tidak, maka ada risiko tertentu yang harus diatasi juga 🤔
 
Wah, itu gampang banget ya, apalagi kalau pemerintah provinsi Papua sudah punya rencana yang jelas. Mereka tidak sabar-sabaran ingin ASPD nanti bisa menerima pembayarannya. Saya rasa ini juga ada artinya, yaitu pentingnya disiplin dalam pekerjaan. Jika kita tidak fokus dan tidak segera menyelesaikan tugas-tugasnya, maka apa yang akan terjadi? Kita harus belajar dari pengalaman ini bahwa keserianatan memang datang dari kerja keras.
 
Makasih pengelolaan yang baik oleh Pemprov Papua, kayaknya akan membuat kesejahteraan ASN lebih nyaman 🙏. Saya ingat saat-saat pertama saya bekerja di kantor, ada banyak masalah dengan TPP, tapi kalau bisa dilakukan segera aja, itu akan sangat berbeda. Semoga ini dapat membantu meringankan beban pekerja ASN dan mereka bisa fokus pada pekerjaan yang harus diselesaikan 🙌.
 
😊 Makasih nih pemerintah Provinsi Papua yang memberikan Rp46 miliar untuk pembayaran TPP ASN nanti bulan juli & agustus... ini bakalan lebih mudah aja bagi ASN ngecat pekerjaannya, kayaknya gak ada masalah lagi. 🤞
 
Tuh, apa salahnya? Saya nggak percaya bahwa pembayaran TPP ASDN di Provinsi Papua hanya Rp46 miliar, itu still terlalu kurang banget, kan? Seharusnya lebih banyak lagi, supaya ASN tidak merasa kalah dengan pendapatan mereka. Dan juga, siapa yang bilang bahwa TPP ini akan dilakukan secara bertahap dan tidak ada tunggakan? Itu mirip aja dengan kata-kata yang sering diucapkan oleh orang yang nggak punya ide benar-benar.

Dan apa dengan ASN yang belum menerima pembayaran ini, mereka harus tunggu kapan lagi? Saya rasa pemerintah provinsi Papua harus lebih teliti dalam mengelola anggaran, jangan sampai uang publik digunakan tidak efisien. Tapi, saya juga tidak bermaksud mengatakan bahwa inilah cara yang benar untuk diatasi masalah ini. Saya cuma ingin memberikan opini sebagai netizen yang peduli dengan masalah-masalah masyarakat Papua.
 
kembali
Top