Jumat-Pertemuan di SMAN 72 Jakarta Utara, Waspada Pembelajaran yang Tunggu di Bawah Tanah
Kondisi setelah insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Sejak Senin kemarin, sekitar 69 persen siswa sekolah memilih untuk kembali bersekolah secara tatap muka. Sisanya masih menjalani pembelajaran daring karena khawatir terkena ledakan yang meluluh-lunanya pada minggu lalu.
Menurut staf gubernur DKI Jakarta, Cyrill Raoul Hakim alias Chico Hakim, ini adalah kemajuan signifikan dalam perbaikan kondisi sekolah. Ia juga memastikan bahwa tidak ada orang tua siswa yang ingin pindah ke sekolah lain karena takut keamanan. "Tidak usah diperpanjang soal [ada siswa yang] mau pindah," kata Chico.
Insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara terjadi beberapa minggu lalu dan menimbulkan ketakutan banyak orang, termasuk warga sekitar. Pihak sekolah juga mengalami kerusakan parah, sehingga pembelajaran secara daring dilakukan selama proses perbaikan.
Menurut Chico, kebanyakan siswa meminta untuk belajar secara langsung setelah insiden ledakan. Mereka ingin menunjukkan bahwa sekolah sudah pulih dan aman untuk dikunjungi. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga menyetujudinya sebagai bagian dari upaya perbaikan dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap SMAN 72.
Sekarang, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan telah membebaskan SMAN 72 untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring maupun luring. Ini memberikan fleksibilitas kepada siswa dan orang tua yang memiliki preferensi berbeda-beda.
Kondisi setelah insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Sejak Senin kemarin, sekitar 69 persen siswa sekolah memilih untuk kembali bersekolah secara tatap muka. Sisanya masih menjalani pembelajaran daring karena khawatir terkena ledakan yang meluluh-lunanya pada minggu lalu.
Menurut staf gubernur DKI Jakarta, Cyrill Raoul Hakim alias Chico Hakim, ini adalah kemajuan signifikan dalam perbaikan kondisi sekolah. Ia juga memastikan bahwa tidak ada orang tua siswa yang ingin pindah ke sekolah lain karena takut keamanan. "Tidak usah diperpanjang soal [ada siswa yang] mau pindah," kata Chico.
Insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara terjadi beberapa minggu lalu dan menimbulkan ketakutan banyak orang, termasuk warga sekitar. Pihak sekolah juga mengalami kerusakan parah, sehingga pembelajaran secara daring dilakukan selama proses perbaikan.
Menurut Chico, kebanyakan siswa meminta untuk belajar secara langsung setelah insiden ledakan. Mereka ingin menunjukkan bahwa sekolah sudah pulih dan aman untuk dikunjungi. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga menyetujudinya sebagai bagian dari upaya perbaikan dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap SMAN 72.
Sekarang, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan telah membebaskan SMAN 72 untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring maupun luring. Ini memberikan fleksibilitas kepada siswa dan orang tua yang memiliki preferensi berbeda-beda.