Pemprov Bali Ajukan Raperda Perlindungan Pantai demi Jaga Budaya

Bali Siap Mengelola Pantai dengan Benar, Gober Pemprov Ajukan Raperda Perlindungan Pantai.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berencana mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perlindungan Pantai dan Sempadan Pantai demi menjaga budaya di wilayah ini. Gober Wayan Koster ini melihat banyak tekanan dalam pemanfaatan sebagai ruang publik, sehingga ada yang menutup akses ke pantai atau melarang aktivitas masyarakat.

Koster percaya bahwa pantai dan sempadan pantai adalah wilayah strategis menyimpan fungsi sebagai ruang ritual, ekonomi, budaya, serta sosial masyarakat Bali. Namun dia melihat beberapa pihak membangun hotel dan vila di wilayah pantai dan sempadan pantai mulai mengatur aktivitas di sana.

Dia juga menegaskan bahwa mereka yang membangun hotel dan vila itu merasa seperti memiliki pantai dan laut, padahal mereka hanya membeli lahan tempatnya dekat. Dia menjelaskan adanya pembatasan ini sudah tidak berada pada tempatnya sehingga akan membatasi aktivitas masyarakat.

Menurut Koster, jika peraturan mengenai perlindungan pantai dan sempadan pantai tidak ditetapkan maka dikhawatirkan pelaksanaan upacara adat dan aktivitas masyarakat di pantai dan sempadan pantai menjadi terbatas.
 
🌴♂️ ini aja sederhana aja, pantai kita harus dijaga agar tidak ngeremehi oleh wisatawan yang mau beli lahan tempat dekat pantai. tapi apa salahnya mereka yang punya uang membeli lahan itu? 🤑 kayaknya perlu ada aturan yang jelas agar tidak ngerembel di bawah kepentingan ekonomi. dan kalau gak ada aturan, aku rasa upacara adat kita akan kalah oleh wisatawan, padahal pantai dan laut ini milik kita semua! 🌊
 
Saya setuju bahwa penting banget kewaspadaan terhadap pengelolaan pantai, tapi saya ragu-ragu apa kebutuhan ini memang benar-benar dibutuhkan. Gober Wayan Koster itu benar-benar bermaksud untuk menjaga budaya masyarakat Bali, tapi gimana kalau ada yang terlalu ketat? Jangan sampai akses ke pantai dihentikan oleh paksa. Saya pikir penting banget membuat keseimbangan antara pengelolaan pantai dengan kebutuhan masyarakat. Apalagi sekarang ini banyak turis datang ke Bali, jadi ada yang perlu dipertimbangkan juga bagaimana cara mengelolanya agar tidak menimbulkan masalah bagi para wisatawan dan penduduk setempat.
 
Gak bisa nyanggup dengan kebengkelan orang-orang yang membangun hotel dan vila di pantai, sih... Mereka cuma beli lahan aja, tapi kira-kira punya pantai dan laut. Kalau tidak ada aturan, mungkin mereka akan terus melarang akses ke pantai atau membatasi aktivitas masyarakat. Saya rasa itu tidak adil. Pantai itu milik kita semua, bukan hanya milik orang yang memiliki hotel dan vila. Koster nggak salah jika dia ingin melindungi budaya dan ritual di wilayah ini, tapi perlu ditempuh dengan cara yang lebih santai dan tidak menargetkan orang-orang yang sudah ada di sana.
 
Gue pikir Raperda ini penting banget, tapi gue juga khawatir apakah gak bisa dipahami oleh semua pihak. Seperti ari chart ini, dari data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2022, wisatawan lokal dan wisatawan asing ke Bali tahun lalu sudah naik drastis, yaitu 12 juta orang! Jadi gue bayangin, apakah semua pihak bisa bekerja sama untuk menjaga keindahan pantai dan sempadan pantai ini? 🤔

Gue juga lihat chart ini tentang pendapatan dari pariwisata di Bali, yaitu Rp 56 triliun! Jadi gue pikir, apakah kita tidak harus cari cara untuk mengelola pariwisata dengan benar, jadi semua orang bisa merasakan manfaatnya? 📈
 
gampang banget nih, kalau gak ada peraturan, pantai pasti akan dipenuhi oleh wisatawan asing yang nanya mau foto sama beach sunset, padahal lokal yang suka ngumpul di sini sejak lama akan jadi keterasingan loh 🤦‍♂️. gimana kalau kita buat peraturan yang adem, tapi juga tidak terlalu membingungkan siapa yang mau punya pantai atau hotel? aku pikir pemerintah provinsi bali harus fokus ke aspek ini ya... lalu apakah aku bisa nanya aja ke temen-temen di labuanja, saya suka buat permainan kayak gitu 🏖️
 
aku paham kan kalau koster udah marah soal tekanan di pantai, tapi aku pikir dia harus lebih santai aja, apa yang salahnya bawain hotel dan vila ke pantai yang udah ada? kalau gak sih udah lumayan keren ya di bali, padahal sekarang udah sering banget dipilih oleh wisatawan. aku pikir adanya aturan penting sekali agar tetap terjaga budaya dan masyarakat tidak terganggu, tapi apa jadi ada yang salah lagi?
 
Pantai ini udah seru banget, tapi kaya seribu masalah! Kita perlu mengatur agar tidak ada yang memanfaatkan pantai ini dengan cara yang salah, misalnya nge-busines tanpa peduli apa pun kebutuhan masyarakat. Kita harus membuat aturan yang jelas dan wajib ditaati oleh semua pihak, kaya gini ya: "Jika kamu mau menggunakan pantai, kamu harus juga turut merawatnya".
 
Kalau jangan dipahami salah sapa, kaya gampang banget sih kalau wisatawan mau ngeluhin karenanya 😊. Tapi apa yang bingung aku, kenapa wisatawan sih harus menderita? Kaya ada suatu peraturan yang harus diikuti nih, tapi kayaknya aja kapan-kapan aja. Coba aje kita lihat dari sudut pandang mereka yang punya bisnis hotel dan villa, kan? Mereka ini sih yang mengambil lahan tempatnya dekat pantai, jadi kenapa harus dipilih sih? Aku rasa peraturan ini bisa jadi ada saran lebih dari itu, misalnya seperti waktu-waktu tertentu kapan-kanan aja diizinkan.
 
Pantai-pantai di Bali kayaknya udah jadi strategis, kan? Mereka ingin menjaga budaya di sana, tapi aku pikir ada kepiestakian yang berlebihan. Kalau mau melindungi budaya, tidak ada salahnya juga membuat aturan yang jelas dan tidak memaksakan banyak orang. Aku masih ragu-ragu apakah ini hanya untuk menguntungkan pihak hotel dan vila yang membangun di sana. Ada perasaan bahwa mereka ingin mengendalikan semua kegiatan masyarakat, jadi aku akan sangat mendukung adanya perlindungan pantai dan sempadan pantai agar tidak terlalu banyak orang yang dipengaruhi. 🤔
 
Pantai Bali udah jadi kerenyahan banyak orang, tapi apa sih yang Gober Wayan Koster mau lakukan? Nyanyiin aja kalo pantai sudah dibatasi? Ada yang bikin panas, ada yang bikin dingin, tapi apa ada yang bikin kita semua senang? Bayar parkir sama hotel, bayar ojek samadan, lagi-lagi bayar biaya masuk ke pantai... Wahhhhhhh!
 
aku penasaran sih, apa itu Raperda Perlindungan Pantai itu? bagaimana caranya gober Koster ingin mengelola pantai dengan benar sih? aku tidak melihat ada bukti apa-apa tentang tekanan yang besar di pantai. kemudian dia bilang beberapa pihak membangun hotel dan vila, tapi aku tidak melihat ada jawaban dari mereka tentang bagaimana caranya mereka merasa seperti memiliki pantai dan laut? 🤔
 
aku pikir apa yang harus dilakukan adalah koordinasikan dengan masyarakat lokal ya, jangan kira bahwa mereka tidak peduli dengan perlindungan pantai tapi memang banyak sekali tekanan dari aktivitas yang berlebihan di pantai ini. gak ada masalah jika kita membuat aturan baru tapi kalau bukan diatur rapi maka akan menimbulkan kesan yang tidak enak. aku pikir harus ada ruang untuk aktivitas masyarakat sambil juga menjaga keindahan alam ya, misalnya bikin area tertentu untuk aktivitas yang boleh dilakukan dan area lain untuk yang tidak boleh.
 
Pantai Bali ngerasa seperti keadaan semakin berantakan banget, ya? Siapa sih yang ngerasa ada tekanan untuk ngelola pantai dengan benar? Jadi kayaknya gober Koster mulai ajukan peraturan agar tidak ada aktivitas yang tidak diizinkan lagi di pantai. Tapi kayaknya harus dilihat dari segi mana caranya agar bisa dilaksanakan dengan baik, kan? Bisa jadi mereka harus bekerja sama dengan masyarakat dan hotel-hotel yang ada di sana ngerasa gampang banget. Jika tidak, mungkin keindahan pantai Bali ngerasa seperti kehilangan keunikan-nya.
 
🤔 Mungkin gober Wayan Koster ini benar banget, tapi aku masih ragu-ragu. Kalau Raperda ini benar-benar membuat semua orang yang membangun hotel dan vila di pantai harus mengatur aktivitasnya? Aku khawatir itu akan berdampak pada bisnis mereka, padahal banyak orang yang bergantung pada pariwisata.

Aku juga ingin tahu, apa asal dari pernyataan bahwa ada pihak yang merasa seperti memiliki pantai dan laut hanya karena mereka membeli lahan? Aku rasa itu tidak adil. Kalau kita semua memanggil diri kita sebagai warga negara Indonesia, maka kita harus menghargai semua orang yang sudah tinggal di Bali lama-lama.

Aku harap Raperda ini bisa membuat semua orang bersatu dan menjaga keindahan pantai, tapi aku juga ingin melihat jalan tengahnya. Mungkin ada solusi yang bisa dipertimbangkan oleh semua pihak. 🤝
 
Pantai yang terlalu banyak dikunjungi ini memang butuh perlindungan nih, tapi kalau kita tekan banyak peraturan pasti orang suka keluar dari ruang publik itu, ya? Kita harus cari keseimbangan aja. Jadi, kayaknya membuat raperda ini sebelumnya untuk melihat apakah ada yang tidak enak dan kemudian disesuaikan. Kalau nggak, aku khawatir pantai kita akan menjadi tempat wisata yang asyik, tapi tidak lagi menjadi bagian dari kehidupan masyarakat lokal. Kita harus cari cara untuk membuat orang suka bekerja sama nih.
 
Pantai-pantai Bali ini kan sudah sering kita datangi dengan liburan keluarga, tapi kabar baiknya kalau pemerintah provinsi Bali nanti akan menetapkan aturan perlindungan pantai 🌴. Saya setuju dengan Wayan Koster ini, karna jangan di lupakan kebudayaan dan kehormatan masyarakat yang tinggal di dekat pantai. Kalau kita tidak peduli terhadap pemanfaatan lahan pantai, maka nanti gak ada lagi upacara adat dan aktivitas masyarakat yang seru. Saya harap aturan ini bisa dilaksanakan dengan baik dan jangan sampai membuat aktivitas masyarakat menjadi terbatas 😞.
 
Gue pikir ini buat apa? Mereka ingin mencegah orang lain berburu, kayaknya udah ada aturan banget sih. Tapi apa bedanya kalau tidak ada aturan? Gue rasa jangan perlu dibuat aturan lagi, asalkan pengelolaan pantai bisa dilakukan dengan baik. Dan kalau udah ada aturan, gue rasa orang-orang yang memiliki hotel dan vila itu harus lebih berhati-hati dulu, kayaknya tidak boleh mengatur akses ke pantai sih, tapi bisa jadi ada aturan untuk pengelolaan sampingannya, seperti udah ada fasilitas umum atau sesuatu. Tapi, gue juga rasa penting sekali untuk adanya peraturan yang jelas dan diikuti oleh semua pihak, biar tidak ada konflik. 🤔
 
Gue pikir kalau pemerintah Provinsi Bali memang harus buat peraturan yang jelas tentang bagaimana cara mengelola pantai, agar tidak ada yang menutup akses ke pantai aja... itu gini. Gue sendiri suka banget kikir di pantai, tapi kalau ada yang menutup akses, gue rasa tidak enak. Dan apa yang dibicarakan oleh gober Wayan Koster tentang hotel dan vila di pantai, gue rasa juga sudah waktunya buat ada aturan yang jelas, agar tidak ada yang mengambil lahan pantai untuk buang-buang uang aja...
 
Pantai itu seperti hati kita, kan? Kita memiliki keinginan untuk menikmati keindahan alam itu, tapi kita juga harus ingat bahwa ada banyak orang lain yang juga ingin menikmatinya. Maka dari itu, perlu ada aturan-aturan yang jelas agar semua orang bisa bersama-sama menikmati keindahan pantai ini. Tapi, apa artinya jika kita membuat aturan-aturan yang ketat? Apakah itu akan membuat seseorang tidak bisa menikmati keindahan pantai karena terlalu banyak pembatasan?

Kita harus mempertimbangkan bahwa pantai bukan hanya tempat untuk menikmati keindahan alam, tapi juga tempat untuk bersama-sama berbagi cerita dan pengalaman. Jika kita membuat aturan-aturan yang ketat, mungkin itu akan membuat seseorang merasa tidak bisa menikmati keindahan pantai karena merasa terbatas. Maka dari itu, perlu ada keseimbangan antara keindahan alam dan kebutuhan masyarakat. 🌊🤔
 
kembali
Top