Pemkab Takalar Siap Bangun Sekolah Rakyat Permanen, Wamensos Minta Percepatan Pengembangan
Bupati Takalar Firdaus Daeng Manye menyatakan bahwa lahan yang dimilikinya sudah siap untuk pembangunan Sekolah Rakyat permanen di Kabupaten Takalar. Hal ini merupakan langkah awal dalam proses pengembangan sekolah tersebut. Menurut Bupati, penyelenggaraan Sekolah Rakyat Rintisan di kabupaten telah berjalan dengan baik dan sudah ada dua titik operasional, yaitu SMA dan SMP.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menekankan pentingnya percepatan pembangunan Sekolah Rakyat Permanen agar dapat digunakan pada tahun depan. Ia juga meminta untuk penambahan lahan dari 5 hektare menjadi 7 atau 8 hektare untuk kepentingan pembangunan Sekolah Rakyat permanen.
Bupati Firdaus Daeng Manye menekankan bahwa program Sekolah Rakyat ditujukan khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang masuk dalam Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Ia juga meminta agar program tersebut tidak disalahgunakan dengan praktik "anak titipan" dalam proses penerimaan siswa.
Selain itu, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono juga menyatakan bahwa program pemberdayaan dan renovasi rumah tidak layak huni akan diprioritaskan untuk keluarga siswa Sekolah Rakyat. Ia menekankan bahwa perintah Presiden untuk berdaya orang tua Sekolah Rakyat harus ditekuni agar anak-anak disekolahkan, orang tua diberdayakan dan rumahnya diperbaiki.
Dengan demikian, program Sekolah Rakyat Permanen di Kabupaten Takalar siap untuk digunakan pada tahun depan.
Bupati Takalar Firdaus Daeng Manye menyatakan bahwa lahan yang dimilikinya sudah siap untuk pembangunan Sekolah Rakyat permanen di Kabupaten Takalar. Hal ini merupakan langkah awal dalam proses pengembangan sekolah tersebut. Menurut Bupati, penyelenggaraan Sekolah Rakyat Rintisan di kabupaten telah berjalan dengan baik dan sudah ada dua titik operasional, yaitu SMA dan SMP.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menekankan pentingnya percepatan pembangunan Sekolah Rakyat Permanen agar dapat digunakan pada tahun depan. Ia juga meminta untuk penambahan lahan dari 5 hektare menjadi 7 atau 8 hektare untuk kepentingan pembangunan Sekolah Rakyat permanen.
Bupati Firdaus Daeng Manye menekankan bahwa program Sekolah Rakyat ditujukan khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang masuk dalam Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Ia juga meminta agar program tersebut tidak disalahgunakan dengan praktik "anak titipan" dalam proses penerimaan siswa.
Selain itu, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono juga menyatakan bahwa program pemberdayaan dan renovasi rumah tidak layak huni akan diprioritaskan untuk keluarga siswa Sekolah Rakyat. Ia menekankan bahwa perintah Presiden untuk berdaya orang tua Sekolah Rakyat harus ditekuni agar anak-anak disekolahkan, orang tua diberdayakan dan rumahnya diperbaiki.
Dengan demikian, program Sekolah Rakyat Permanen di Kabupaten Takalar siap untuk digunakan pada tahun depan.