Takalar Siap Bangun Sekolah Rakyat Permanen, Lahan Sudah Tersedia
Lahat yang dipersyaratkan untuk pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan sudah tersedia. Pemerintah setempat siap membangun Sekolah Rakyat permanen yang bisa beroperasi tahun depan.
Bupati Takalar Firdaus Daeng Manye mengatakan bahwa lahan pembangunan sekolah rakyat permanen sudah ada. "Untuk lahan pembangunan sekolah rakyat permanen sudah ada," katanya saat audiensi dengan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono di Kantor Kemensos, Jakarta.
Sekolah Rakyat Rintisan di Kabupaten Takalar telah berjalan dengan baik. Firdaus melaporkan bahwa sekolah rakyatnya sudah jalan normal, ada SMP dan SMA. Sekolah Rakyat Rintisan terdapat di dua titik, yaitu tahap 1a dengan jenjang SMA yang telah beroperasi dari Juli dan tahap 1c dengan jenjang SMP yang mulai beroperasi pada September 2025.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo menekankan pentingnya percepatan pembangunan Sekolah Rakyat Permanen agar dapat difungsikan pada tahun 2026, seiring dengan rencana relokasi siswa di Sekolah Rakyat Rintisan yang telah beroperasi pada tahun ini. "Lahan dan administrasi sudah selesai, pembangunan segera dimulai agar tahun depan siswa sudah bisa menempati gedung permanen," ujarnya.
Kabupaten Takalar mengusulkan lahan seluas 5 hektare untuk Sekolah Rakyat Permanen. Agus Jabo mendorong untuk menambah lahan sesuai dengan luas yang diperlukan untuk pembangunan Sekolah Rakyat permanen, yaitu 7 atau 8 hektare.
Ke depannya, kabupaten atau kota yang telah ada Sekolah Rakyat Rintisan akan diprioritaskan untuk pembangunan Sekolah Rakyat Permanen. Agus Jabo menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat ditujukan khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang masuk dalam Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Persekolahan ini untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Jadi tidak boleh ada yang namanya anak titipan," tegasnya.
Lahat yang dipersyaratkan untuk pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan sudah tersedia. Pemerintah setempat siap membangun Sekolah Rakyat permanen yang bisa beroperasi tahun depan.
Bupati Takalar Firdaus Daeng Manye mengatakan bahwa lahan pembangunan sekolah rakyat permanen sudah ada. "Untuk lahan pembangunan sekolah rakyat permanen sudah ada," katanya saat audiensi dengan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono di Kantor Kemensos, Jakarta.
Sekolah Rakyat Rintisan di Kabupaten Takalar telah berjalan dengan baik. Firdaus melaporkan bahwa sekolah rakyatnya sudah jalan normal, ada SMP dan SMA. Sekolah Rakyat Rintisan terdapat di dua titik, yaitu tahap 1a dengan jenjang SMA yang telah beroperasi dari Juli dan tahap 1c dengan jenjang SMP yang mulai beroperasi pada September 2025.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo menekankan pentingnya percepatan pembangunan Sekolah Rakyat Permanen agar dapat difungsikan pada tahun 2026, seiring dengan rencana relokasi siswa di Sekolah Rakyat Rintisan yang telah beroperasi pada tahun ini. "Lahan dan administrasi sudah selesai, pembangunan segera dimulai agar tahun depan siswa sudah bisa menempati gedung permanen," ujarnya.
Kabupaten Takalar mengusulkan lahan seluas 5 hektare untuk Sekolah Rakyat Permanen. Agus Jabo mendorong untuk menambah lahan sesuai dengan luas yang diperlukan untuk pembangunan Sekolah Rakyat permanen, yaitu 7 atau 8 hektare.
Ke depannya, kabupaten atau kota yang telah ada Sekolah Rakyat Rintisan akan diprioritaskan untuk pembangunan Sekolah Rakyat Permanen. Agus Jabo menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat ditujukan khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang masuk dalam Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Persekolahan ini untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Jadi tidak boleh ada yang namanya anak titipan," tegasnya.