Pemerintah Indonesia Menolak Visa Ke Atlet Senam Israel: Apa Yang Terkait dengan Kemerdekaan Palestina?
Dalam beberapa minggu terakhir, ada pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra bahwa pemerintah Indonesia tidak akan memberikan visa kepada atlet senam Israel yang diundang untuk mengikuti kejuaraan dunia di Jakarta.
Pernyataan ini disambut dengan tangan kiri oleh banyak pihak, termasuk organisasi-organisasi masyarakat keagamaan, pemerintah daerah, hingga partai politik. Menurut Yusril, sikap pemerintah Indonesia untuk tidak memberikan visa kepada atlet Israel tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menyatakan Indonesia tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Israel mengakui kemerdekaan Palestina.
Dalam pernyataannya, Yusril menekankan bahwa pemerintah telah berdiskusi dengan berbagai stakeholder untuk memastikan sikap yang tegas dan konsisten dalam menangani masalah ini. Ia juga menyebutkan bahwa federasi olahraga senam artistik telah menarik kembali surat sponsorship mereka karena kesadaran akan sikap pemerintah Indonesia.
Dengan demikian, keputusan pemerintah tidak hanya terkait dengan kemerdekaan Palestina, tetapi juga dengan keinginan masyarakat untuk memastikan bahwa atlet Israel tidak bisa datang ke Jakarta tanpa izin. Pernyataan Yusril ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia akan tetap tegas dan konsisten dalam menjaga keseimbangan hubungan internasional, terutama dalam hal pendukungannya untuk hak-hak Palestina.
Dalam beberapa minggu terakhir, ada pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra bahwa pemerintah Indonesia tidak akan memberikan visa kepada atlet senam Israel yang diundang untuk mengikuti kejuaraan dunia di Jakarta.
Pernyataan ini disambut dengan tangan kiri oleh banyak pihak, termasuk organisasi-organisasi masyarakat keagamaan, pemerintah daerah, hingga partai politik. Menurut Yusril, sikap pemerintah Indonesia untuk tidak memberikan visa kepada atlet Israel tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menyatakan Indonesia tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Israel mengakui kemerdekaan Palestina.
Dalam pernyataannya, Yusril menekankan bahwa pemerintah telah berdiskusi dengan berbagai stakeholder untuk memastikan sikap yang tegas dan konsisten dalam menangani masalah ini. Ia juga menyebutkan bahwa federasi olahraga senam artistik telah menarik kembali surat sponsorship mereka karena kesadaran akan sikap pemerintah Indonesia.
Dengan demikian, keputusan pemerintah tidak hanya terkait dengan kemerdekaan Palestina, tetapi juga dengan keinginan masyarakat untuk memastikan bahwa atlet Israel tidak bisa datang ke Jakarta tanpa izin. Pernyataan Yusril ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia akan tetap tegas dan konsisten dalam menjaga keseimbangan hubungan internasional, terutama dalam hal pendukungannya untuk hak-hak Palestina.