Pemerintah Siapkan Rp33 M untuk Audit Pesantren & Melatih Santri

Anggaran Rp33 M untuk Audit dan Pelatihan Santri di Pesantren

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, telah menyiapkan anggaran sekitar Rp25 miliar untuk mengaudit kondisi fisik pondok pesantren yang dinilai rawan ambruk. Dikutip dari Tirto.id, Jumat (17/10/2025) lalu, Dody mengatakan bahwa 80 sampling pertama akan diprioritaskan dengan anggaran tersebut.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan anggaran hingga Rp8 miliar untuk melatih dan mensertifikasi para santri sebagai tenaga kerja konstruksi. Angka ini tidak terlalu mahal, menurut Dody, karena ada dana yang belum terpakai di Kementerian PU.

Auditor teknis pesantren yang dinilai rawan ambruk akan menggunakan kategori-kategori tertentu untuk diprioritaskan. Menurut Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Abdul Muhaimin Iskandar, Kementerian PU telah memulai proses audit teknis tersebut.

Selain itu, pemerintah juga berencana melatih dan mensertifikasi para santri sebagai tenaga kerja konstruksi. Pelatihan ini ditujukan untuk para santri yang usia minimum 18 tahun. Menurut Cak Imin, pelatihan ini merupakan bentuk vokasi awal untuk menambah keterampilan para santri dan mengacu kepada undang-undang dan aturan yang ada.
 
Aku pikir itu bagus banget. Dulu aku pernah ke pesantren, nggak ada fasilitas yang memadai, kayaknya. Tapi sekarang pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk audit dan pelatihan santri, itu pasti akan membantu mereka meningkatkan fasilitas dan keterampilan.

Aku rasa penting juga kalau kita memberikan kesempatan kepada para santri agar bisa bekerja sebagai tenaga kerja konstruksi. Aku lupa nama dia, tapi Cak Imin kayaknya cerdas banget. Bauh aku pikir itu bagus juga kalau pemerintah mau mendukung mereka dengan memberikan pelatihan yang berkualitas.

Tapi, aku masih ragu-ragu nggak. Karena dulu aku pernah ke pesantren dan kita lihat betapa keterbatasan fasilitas dan sumber daya. Aku ingin tahu, apa benar-benar pemerintah sudah siap untuk mendukung mereka?
 
Maksudnya siapa sih yang nggak ingin pesantren ambruk? 🤔 Pemerintah gini ngambil anggaran Rp25 miliar untuk audit, tapi apa hasilnya bakalan gampang banget? Dan Rp8 miliar buat pelatihan santri, itu apa kegunaannya sih? Kalau mau vokasi awal, kenapa harus bikin regulasi yang kompleks? 🤷‍♂️
 
Pokoknya apa tujuan audit ini? Apakah benar-benar mereka peduli dengan kondisi fisik pondok pesantren atau hanya mau buat foto sebelum kehilangan dana lagi? 🤔 Kita juga harus bertanya-tanya, mengapa pemerintah harus melatih santri sebagai konstruksi? Apakah mereka ingin para santri bisa menggali lubang atau membangun gedung? 😂 Aku rasa ada hal lain yang lebih penting dari itu.
 
Aku pikir itu luar biasa banget! Rp8 miliar untuk melatih santri jadi tenaga kerja konstruksi? Itu biaya gampang, tapi aku rasa itu perlu juga. Karena pesantren di Indonesia banyak yang rawan ambruk dan membutuhkan bantuan teknis untuk memperbaikinya. Aku harap pemerintah bisa mengembangkan program ini dengan baik, sehingga santri bisa memiliki keterampilan yang lebih banyak dan bisa bekerja di sector konstruksi dengan gaji yang baik 🤑
 
ini aku pikir pemerintah harus ngajarin tentang konsep proyek birokrasi juga, ya... tapi sekarang aku pikir proyek ini tidak terlalu mahal dan cukup bijak. tapi aku juga pikir bahwa Rp8 miliar untuk pelatihan santri itu terlalu minim banget... tapi aku juga pikir jika kita ngajarin para santri tentang konsep proyek konstruksi, mereka bisa menjadi tenaga kerja yang lebih baik. aku senang lihat pemerintah punya rencana untuk melatih dan mensertifikasi para santri. tapi aku juga bingung bagaimana pelatihan itu bisa selesai dalam waktu 1 tahun aja... aku rasa perlu dibuat jadwal yang lebih panjang untuk mendapatkan hasil yang optimal 🤔
 
Aku pikir gini, kalau pemerintah mau berinvestasi dana lebih banyak pada pesantren, mungkin bisa mendatangkan hasilnya. Misalnya, pesantren itu bisa menjadi lokasi konstruksi yang aman dan terpercaya, atau bahkan bisa jadi kantor kecil atau pusat perbelanjaan yang terjangkau. Aku rasa jika santri-sani bisa memiliki pengetahuan yang lebih luas, mungkin mereka akan lebih siap menghadapi dunia nyata setelah lulus dari pesantren.
 
Eh kaya serius aja, gini aja. Pemerintah punya anggaran Rp25 miliar untuk audit pesantren, itu lumayan deh. Saya rasa ini bagus karena kalau tidak diawasi, aku penasaran apa yang bisa terjadi pada kondisi fisik pondok-pondok tersebut. Dan kalau mereka diprioritaskan, itu menunjukkan pemerintah peduli dengan infrastruktur pendidikan kita. Tapi, sih aku tahu Rp25 miliar tidak terlalu banyak. Aku harap ini bisa menghasilkan hasil yang baik dan tidak hanya sekedar pengawasan saja. Saya juga penasaran kalau bagaimana pelatihan dan sertifikasi para santri itu bakanya. Semoga bisa meningkatkan keterampilan mereka dan membantu mereka mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di masa depan 😊
 
🤔 aku pikir kalau gini punya masalahnya kapa? 🤷‍♂️ nggak adu nanti apa-apa, tapi aku sengaja lihat aja kekayaan anggaran yang dipilih oleh pemerintah. Rp33 miliar untuk audit dan pelatihan santri? itu kurang lebih sekitar Rp1 juta per orang! 🤑 apakah itu cukup bagus atau apa lagi yang bisa dilakukan? aku pikir kalau bisa membuat sistem yang baik dari awal, maka tidak akan ada masalah di masa depan. tapi apa khabarnya? 🤔
 
🤔 Saya pikir Rp25 miliar itu kurang mahal kan? Pesantren-pesantren di Indonesia ada banyak yang sudah lama tidak perlu direnovasi karena kondisinya sudah mulai rusak. Mending biarkan mereka memperbaiki sendiri aja 🙄. Dan siapa tahu nggak nanti mereka semua bisa jadi pria sukses seperti Abah Rizal 😂. Akan tapi aku senang banget bahwa pemerintah mau melatih para santri menjadi tenaga kerja konstruksi, karena kalau aku nonton movie "The Raid" aja aku takjub dengan keterampilan mereka 🤯.
 
Gue pikir nggak masuk akal banget sih. Rp25 miliar bikin audit dan pelatihan, tapi apa ada bukti nyata kalau pesantren-pesantren itu rawan ambruk? Gue ragu-ragu sih. Mungkin gue salah, tapi di daerahku, aku punya temen santri yang masih kaya-kaya banget dari uang warung makan atau pariwisata, bukan dari anggaran pesantren. Dan apa aja kalau ada yang ambruk, bisa nggak dibongkar sama NGO-nya? Gue pikir ganti rugi harus dihormati, tapi kalau ada masalah, harus ada solusi yang cerdas juga 🤔
 
Btw aku pernah kepesantren di daerah Sragen dulu, aku masih ingat suku-suku miskin ada di sana yang harus berjalan kaki sampai ke pesantren, gak Ada listrik atau air panas, kan sekarang punya anggaran Rp25 miliar untuk audit dan pelatihan santri. Aku rasa nanti bisa bikin banyak perubahan besar, tapi aku ragu kalau cukup banyak yang akan bawa keuntungan dari hal ini.
 
kembali
Top