Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) siapkan proyek Super Grid dengan nilai investasi Rp500 triliun untuk memperkuat konektivitas sistem ketenagalistrikan antar pulau. Proyek ini diharapkan dapat menghubungkan pusat-pusat energi baru terbarukan dengan wilayah dan menjadi pusat permintaan listrik.
Super Grid dirancang untuk menghubungkan pulau-pulau terbesar di Indonesia, seperti Sumatera-Batam, Sumatera-Jawa, dan Kalimantan-Sulawesi. Proyek ini juga diperkirakan akan COD (Capable of Deliver) pada 2028, 2031, dan 2040-an.
Menurut Staf Ahli Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu, proyek Super Grid ini sangat penting untuk mendorong transisi menuju energi terbarukan (EBT). "Kita tidak bisa bertransisi tanpa adanya transmisi," katanya.
Jisman juga menekankan bahwa pemerintah menargetkan 74 persen pembangkit listrik nasional dari EBT pada 2060, untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Namun, dia juga mengakui bahwa ada tantangan besar dalam pengembangan EBT, karena lokasi sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidro yang berada jauh dari pusat permintaan listrik.
Pemerintah juga menekankan pembangunan sektor ketenagalistrikan sebagai penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Proyek Super Grid ini diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi RI hingga 8 persen di tahun 2029.
Visi besar Kementerian ESDM adalah membangun sistem tenaga listrik yang berdaulat, andal, dan berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Super Grid dirancang untuk menghubungkan pulau-pulau terbesar di Indonesia, seperti Sumatera-Batam, Sumatera-Jawa, dan Kalimantan-Sulawesi. Proyek ini juga diperkirakan akan COD (Capable of Deliver) pada 2028, 2031, dan 2040-an.
Menurut Staf Ahli Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu, proyek Super Grid ini sangat penting untuk mendorong transisi menuju energi terbarukan (EBT). "Kita tidak bisa bertransisi tanpa adanya transmisi," katanya.
Jisman juga menekankan bahwa pemerintah menargetkan 74 persen pembangkit listrik nasional dari EBT pada 2060, untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Namun, dia juga mengakui bahwa ada tantangan besar dalam pengembangan EBT, karena lokasi sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidro yang berada jauh dari pusat permintaan listrik.
Pemerintah juga menekankan pembangunan sektor ketenagalistrikan sebagai penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Proyek Super Grid ini diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi RI hingga 8 persen di tahun 2029.
Visi besar Kementerian ESDM adalah membangun sistem tenaga listrik yang berdaulat, andal, dan berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.