Kementrian Pertanian Indonesia telah berhasil mengurangi distribusi pupuk dari 145 tahap menjadi tiga tahap. Pengurusan ini dilihat sebagai langkah yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi distribusi pupuk ke petani.
Menurut data terkini, keluhan tentang kelangkaan pupuk tidak lagi dialami oleh para petani di seluruh Indonesia. Kemenangan ini dapat dikreditkan pada dukungan dari Presiden Prabowo Subianto yang mengeluarkan regulasi di sektor pangan.
Pada beberapa minggu terakhir, tim Kementrian Pertanian telah melakukan evaluasi distribusi pupuk di 7-8 provinsi dan tidak menemukan keluhan lain. Petani-petani juga berterima kasih atas kebijakan ini yang membantu meningkatkan akses mereka pada pupuk.
Selain itu, pemerintah juga melaksanakan program perbaikan irigasi pertanian secara besar-besaran untuk mendukung swasembada pangan. Peningkatan ini diimplementasikan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 yang fokus pada percepatan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, dan operasi serta pemeliharaan jaringan irigasi.
Menurut data terkini, keluhan tentang kelangkaan pupuk tidak lagi dialami oleh para petani di seluruh Indonesia. Kemenangan ini dapat dikreditkan pada dukungan dari Presiden Prabowo Subianto yang mengeluarkan regulasi di sektor pangan.
Pada beberapa minggu terakhir, tim Kementrian Pertanian telah melakukan evaluasi distribusi pupuk di 7-8 provinsi dan tidak menemukan keluhan lain. Petani-petani juga berterima kasih atas kebijakan ini yang membantu meningkatkan akses mereka pada pupuk.
Selain itu, pemerintah juga melaksanakan program perbaikan irigasi pertanian secara besar-besaran untuk mendukung swasembada pangan. Peningkatan ini diimplementasikan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 yang fokus pada percepatan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, dan operasi serta pemeliharaan jaringan irigasi.