Indonesia Menolak Visa untuk Atlet Israel yang Berkemungkinan Hadir di PON XXI
Pemerintah Indonesia telah memutuskan tidak akan memberikan visa terhadap delegasi atlet Israel yang ingin berlaga di Artistic Gymnastics World Championship 2025, yang akan diselenggarakan di Jakarta dari tanggal 19-25 Oktober mendatang.
Menurut Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kemenko HAM), keputusan ini ditetapkan karena adanya sikap pemerintah Indonesia yang tegas terhadap negara Israel. Dikatakan oleh Menteri Yusril Ihza Mahendra, keputusan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan, termasuk pidatonya di PBB yang mengecam Israel karena terus melakukan kekejaman dan kebiadaban atas rakyat Palestina, terutama di Gaza.
"Sikap pemerintah Indonesia ini juga sejalan dengan harapan seluruh rakyat. Kami ingin menjelaskan bahwa pemerintah tegas dan konsisten sikapnya terhadap Israel dan tidak akan memberikan visa kepada atlet Israel yang berniat hadir dalam kompetisi," ujar Yusril.
Keputusan ini telah memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), partai politik, anggota DPR RI, dan Gubernur Jakarta Pramono Anung. Sejumlah atlet gimnastik Israel juga diharapkan akan mengikuti Kejuaraan Senam Artistik Dunia di Jakarta, meski tidak ada hubungan diplomatik dengan Indonesia.
Berdasarkan koordinasi dengan Menteri Imigrasi Agus Indrianto, Yusril menyatakan bahwa federasi olahraga artistik telah menarik sponsorship yang mereka ajukan beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, atlet Israel tidak akan memperoleh visa ke Indonesia.
Pemerintah Indonesia telah memutuskan tidak akan memberikan visa terhadap delegasi atlet Israel yang ingin berlaga di Artistic Gymnastics World Championship 2025, yang akan diselenggarakan di Jakarta dari tanggal 19-25 Oktober mendatang.
Menurut Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kemenko HAM), keputusan ini ditetapkan karena adanya sikap pemerintah Indonesia yang tegas terhadap negara Israel. Dikatakan oleh Menteri Yusril Ihza Mahendra, keputusan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan, termasuk pidatonya di PBB yang mengecam Israel karena terus melakukan kekejaman dan kebiadaban atas rakyat Palestina, terutama di Gaza.
"Sikap pemerintah Indonesia ini juga sejalan dengan harapan seluruh rakyat. Kami ingin menjelaskan bahwa pemerintah tegas dan konsisten sikapnya terhadap Israel dan tidak akan memberikan visa kepada atlet Israel yang berniat hadir dalam kompetisi," ujar Yusril.
Keputusan ini telah memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), partai politik, anggota DPR RI, dan Gubernur Jakarta Pramono Anung. Sejumlah atlet gimnastik Israel juga diharapkan akan mengikuti Kejuaraan Senam Artistik Dunia di Jakarta, meski tidak ada hubungan diplomatik dengan Indonesia.
Berdasarkan koordinasi dengan Menteri Imigrasi Agus Indrianto, Yusril menyatakan bahwa federasi olahraga artistik telah menarik sponsorship yang mereka ajukan beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, atlet Israel tidak akan memperoleh visa ke Indonesia.