Pembangunan Irigasi Utama Bolmong Tunggu Revisi Tata Ruang

Indonesia's Long-Awaited Irrigation Project on Hold as Spatial Planning is Revised

A critical water management project in Sulawesi, the Bolmong River's main irrigation system, has stalled due to administrative delays and revisions to its spatial planning.

The US$100 million project, which aims to irrigate over 13,000 hectares of land for agricultural purposes, was first proposed six years ago. The ambitious plan seeks to boost food security in the region by increasing crop yields and reducing dependence on rainwater harvesting.

However, a recent review of the project's environmental impact assessment (EIA) has led to significant revisions in its spatial planning. According to sources close to the matter, the revised EIA highlights concerns over habitat destruction and water pollution if the project proceeds as initially planned.

Government officials have assured that the changes are aimed at ensuring the long-term sustainability of the irrigation system and minimizing its environmental footprint. "We need to prioritize both economic development and environmental protection," said a Ministry of State Owned Enterprises (SPE) official, who wished to remain anonymous.

The delays and revisions have raised concerns among local stakeholders, including farmers and conservationists. "We had hoped that this project would be completed years ago," said one farmer, who requested anonymity. "Now we're not sure if it will even happen."

Despite the setbacks, the Indonesian government remains committed to completing the Bolmong River's main irrigation system. The revised plan is expected to undergo a final review in the coming months, with completion targeted for next year.

As the world grapples with the challenges of climate change and water scarcity, Indonesia's efforts to develop its irrigation infrastructure are being closely watched by experts and policymakers alike. Will the revised Bolmong River project meet its ambitious goals, or will it succumb to the same bureaucratic delays that have plagued similar projects in the past?
 
Gue jadi penasaran apa aja tujuan dari revisi rencana spatialnya. Kalau mau berinvestasi 100 juta dola di proyek ini, kenapa bisa tidak sempurna dulu? Gue rasa ada kebodohan dalam sistem ini. Kalau mau menghemat lingkungan, kita harus lebih cermati terlebih dahulu. Aku harap pemerintahnya bisa segera menyelesaikan proyek ini dengan cara yang benar dan tidak membiarkan keterlambatan lagi.
 
Aku rasa ini masalah normal banget, project ini sudah jadi 6 tahun dan masih banyak hambatan. Aku tidak faham mengapa perlu revisi kembali spatial planning, tapi aku tahu kalau pemerintah ingin pastikan proyek ini aman untuk lingkungan. Tapi, aku harap gubahan ini tidak akan membuat proyek ini terlambat lagi, kita sudah butuh lahan irigasi ini juga.
 
Aku pikir itu proyek irigasi itu bisa jadi sangat penting deh bagi Sulawesi, kalau bisa menghasilkan pangan yang cukup buat masyarakat lokal. tapi aku juga penasaran kenapa ada keseluruhan re revise spatial planning. aku rasa itu bisa jadi karena konflik antara keterangkapan ekonomi dan lindung lingkungan. aku berharap giliran proyek ini bisa selesai sebelum musim hujan tahun depan, kan?
🤔
 
🤔 ini gini ya... proyek irigasi yang diharapkan lama-lange sudah dipasang kembali... malah ada masalah spatial planning dan review lingkungan. mungkin perlu ada diskusi lebih lanjut agar tidak terulang kesalahan seperti sebelumnya. 🌳

saya pikir penting juga untuk mempertimbangkan dampak bagi komunitas lokal, seperti petani yang sudah tergantung pada proyek ini... apa kira-kira mereka akan bisa bertahan jika proyek ini gagal? 🤝

sudah lama kita dengar tentang perencanaan lingkungan yang baik... tapi masih banyak yang belum terlaksana. mungkin kita perlu lebih fokus pada implementasi yang efektif agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. 💪
 
Hormat saya, gak ngerti apa yang terjadi dengan proyek irigasi di Sulawesi ini. Tujuannya baik-baik aja, tapi kira-kira selalu ada rugi. Kita harus ngerasa kesal dengar delay dan perubahan rencana ini. Tapi apa artinya? Pasti ada alasan yang masuk akal. Yang penting, kita harus yakin bahwa proyek ini tidak hanya berfokus pada kepentingan pemerintah, tapi juga pada kebutuhan masyarakat lokal. Kita harus sabar dan melihat bagaimana rencana baru ini bisa menyelesaikan masalah irigasi di Sulawesi ini. 🤔
 
ada kesan kayak ini project yang lama itu udah sampai 6 tahun dan sudah ngeluar uang jutaan USD tapi masih belum selesai apa lagi ada re revision spatial planning yang bikin proyek ini terhambat. ini bikin aku curiga siapa yang benar-benar berwenang di sini siapa yang memprioritaskan ekonomi dan lingkungan. tapi salah satu hal yang keren adalah apakah mereka mau mengakui bahwa ada kesalahan dari awal. tapi kalau nyata sekarang masih ada "tunggal" aja kayak ini apa nanti proyek itu akan selesai?
 
Aku pikir ini masalah administrasi yang serius, kalau nanti proyek ini tidak selesai pasti akan mengenai masyarakat lokal dan para petani yang tergantung padanya untuk mendapatkan air. Mungkin perlu ada koordinasi yang lebih baik antara pemerintah, Kementerian, dan lembaga-lembaga lainnya untuk memastikan bahwa proyek ini selesai dengan lancar dan tidak ada kesalahpahaman lagi 🤔💡
 
Saya penasaran dengan kecepatan pengembangan proyek irigasi ini 🤔. Saya pikir ada hal yang salah saat ini. Proyek ini sudah berjalan lama, dan sekarang malah ditunda lagi karena revisi spatial planning? Ini bikin saya curiga apakah prioritasnya benar-benar sama seperti yang dikatakan pihak berwenang 💡. Saya ingat, irigasi bukan hanya tentang pertanian, tapi juga tentang lingkungan dan masyarakat sekitar. Jangan sampai kita lupa pentingnya itu semua 🌎.
 
kembali
Top