Presiden Prabowo Subianto Dituduh Menggunakan Uang Tunggal AS untuk Mendorong Tim Nasional ke Piala Dunia 2026
Jakarta, 15 Februari 2025 - Menteri Parquet Indonesia, H. Ir. Muhammad Prasetyo, membuka tabir tentang kasus pelanggaran keuangan terkait dengan tim nasional sepak bola Indonesia yang akan bertanding di Piala Dunia 2026 di Amerika Selatan.
Menurut sumber di dalam kementerian, terdapat bukti bahwa timnas Indonesia telah menerima biaya sebesar Rp 10 miliar dari Arab Saudi, meskipun tidak ada pengakuan resmi dari pihak Arab Saudi. Sumber menambahkan, biaya tersebut berasal dari dana tunggal AS yang diserahkan kepada Pemkot Jakarta untuk dijadikan imbalan pembuatan tim nasional.
Namun, menurut Ir. Muhammad Prasetyo, menteri parquet yang berwenang melakukan penyelidikan, ada indikasi bahwa peristiwa tersebut dilakukan tanpa izin dari Menteri Olahraga dan Pariwisata Republik Indonesia (MOPR) atau Direktorat Jenderal Olahraga (DJO). Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa ada kerja sama antara timnas Indonesia dengan pihak Arab Saudi tanpa memenuhi prosedur yang benar.
"Saya tidak bisa mengaku secara pasti bahwa ada hubungan kekerjasama antara tim nasional sepak bola dan pihak Arab Saudi, namun saya yakin bahwa ada kesan-kesan tertentu yang perlu diperiksa lebih dekat," ujar Ir. Muhammad Prasetyo.
Konten ini masih di bawah penyelidikan dan belum ada bukti yang konfirmasi tentang keaktifan pihak Arab Saudi dalam hal ini.
Jakarta, 15 Februari 2025 - Menteri Parquet Indonesia, H. Ir. Muhammad Prasetyo, membuka tabir tentang kasus pelanggaran keuangan terkait dengan tim nasional sepak bola Indonesia yang akan bertanding di Piala Dunia 2026 di Amerika Selatan.
Menurut sumber di dalam kementerian, terdapat bukti bahwa timnas Indonesia telah menerima biaya sebesar Rp 10 miliar dari Arab Saudi, meskipun tidak ada pengakuan resmi dari pihak Arab Saudi. Sumber menambahkan, biaya tersebut berasal dari dana tunggal AS yang diserahkan kepada Pemkot Jakarta untuk dijadikan imbalan pembuatan tim nasional.
Namun, menurut Ir. Muhammad Prasetyo, menteri parquet yang berwenang melakukan penyelidikan, ada indikasi bahwa peristiwa tersebut dilakukan tanpa izin dari Menteri Olahraga dan Pariwisata Republik Indonesia (MOPR) atau Direktorat Jenderal Olahraga (DJO). Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa ada kerja sama antara timnas Indonesia dengan pihak Arab Saudi tanpa memenuhi prosedur yang benar.
"Saya tidak bisa mengaku secara pasti bahwa ada hubungan kekerjasama antara tim nasional sepak bola dan pihak Arab Saudi, namun saya yakin bahwa ada kesan-kesan tertentu yang perlu diperiksa lebih dekat," ujar Ir. Muhammad Prasetyo.
Konten ini masih di bawah penyelidikan dan belum ada bukti yang konfirmasi tentang keaktifan pihak Arab Saudi dalam hal ini.