Tiga Sekolah Internasional Jadi Sasaran Teror Bom yang Berpotensi Mengancam Nyawa Masyarakat
Pada akhir pekan lalu, dua sekolah internasional di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) dan Jakarta Utara (Jakut) menjadi target ancaman teror bom. Ancaman tersebut meminta uang tebusan senilai US$30 ribu. Sementara itu, polisi menyebutkan bahwa pelaku ancaman ini adalah sosok yang sama.
Polisi masih melakukan penyelidikan dan mencari identitas pelaku penyebar teror bom tersebut. Dalam pendalaman sementara, dipercaya bahwa pelaku berada di luar negeri. Namun, lokasi pelaku masih belum dikenalkan oleh pihak kepolisian.
Menurut Brigjen Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, situasi di wilayah hukum Polda Metro Jaya saat ini aman dan terkendali. Masyarakat dapat melakukan aktivitasnya tanpa khawatir, karena polisi ada 24 jam di lapangan untuk memantau dan mengawal wilayah tersebut.
Tiga sekolah internasional yang menjadi sasaran ancaman teror bom adalah Sekolah Mentari Intercultural School, Jakarta Nanyang School, dan North Jakarta Intercultural School (NJIS). Polisi langsung bergerak usai menerima laporan soal ancaman teror itu. Hasil pemeriksaan dan penyisiran tidak menemukan ada bahan peledak di tiga sekolah tersebut.
Aksi teror bom ke tiga sekolah internasional memiliki kesamaan, yakni pelaku meminta uang tebusan senilai US$30 ribu. Isi pesan yang dikirimkan oleh pelaku juga serupa. Maka dari itu, polisi harus berhati-hati dan melakukan penyelidikan yang lebih lanjut untuk menemukan identitas pelaku.
Pada akhir pekan lalu, dua sekolah internasional di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) dan Jakarta Utara (Jakut) menjadi target ancaman teror bom. Ancaman tersebut meminta uang tebusan senilai US$30 ribu. Sementara itu, polisi menyebutkan bahwa pelaku ancaman ini adalah sosok yang sama.
Polisi masih melakukan penyelidikan dan mencari identitas pelaku penyebar teror bom tersebut. Dalam pendalaman sementara, dipercaya bahwa pelaku berada di luar negeri. Namun, lokasi pelaku masih belum dikenalkan oleh pihak kepolisian.
Menurut Brigjen Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, situasi di wilayah hukum Polda Metro Jaya saat ini aman dan terkendali. Masyarakat dapat melakukan aktivitasnya tanpa khawatir, karena polisi ada 24 jam di lapangan untuk memantau dan mengawal wilayah tersebut.
Tiga sekolah internasional yang menjadi sasaran ancaman teror bom adalah Sekolah Mentari Intercultural School, Jakarta Nanyang School, dan North Jakarta Intercultural School (NJIS). Polisi langsung bergerak usai menerima laporan soal ancaman teror itu. Hasil pemeriksaan dan penyisiran tidak menemukan ada bahan peledak di tiga sekolah tersebut.
Aksi teror bom ke tiga sekolah internasional memiliki kesamaan, yakni pelaku meminta uang tebusan senilai US$30 ribu. Isi pesan yang dikirimkan oleh pelaku juga serupa. Maka dari itu, polisi harus berhati-hati dan melakukan penyelidikan yang lebih lanjut untuk menemukan identitas pelaku.