Tiga Sekolah Internasional Dikoci dengan Ancaman Teror Bom, Pelaku Sosok yang Serupa di Luar Negeri
Polisi Metro Jaya menyatakan bahwa tiga sekolah internasional yang terkena sasaran ancaman bom teror adalah Sekolah Mentari Intercultural School, Jakarta Nanyang School, dan North Jakarta Intercultural School (NJIS). Meskipun terduga pelaku berada di luar negeri, polisi masih melakukan penyelidikan untuk menemukan identitasnya.
Menurut Brigjen Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, pelaku ancaman teror bom yang sama digunakan untuk tiga sekolah tersebut. Motif dan pesan yang dikirim oleh pelaku juga serupa, yaitu meminta uang tebusan senilai US$30 ribu.
"Diduga yang memberi ancaman sama orangnya, motifnya sama, dari identitas pengirim yang sama," kata Brigjen Ade Ary Syam Indradi kepada CNN Indonesia. Ia menegaskan bahwa polisi masih melakukan penyelidikan untuk menemukan identitas pelaku dan lokasi di mana pelaku berada saat melancarkan ancaman teror bom.
Sementara itu, polisi menyatakan bahwa situasi di wilayah hukum Polda Metro Jaya dalam kondisi aman meskipun sempat ada ancaman teror bom. Masyarakat dapat melakukan aktivitas normal tanpa khawatir karena polisi 24 jam siap untuk menangani situasi darurat.
Ancaman teror bom yang melancarkan ancaman tersebut meminta uang tebusan senilai US$30 ribu, yang serupa dengan motif dan pesan yang dikirim oleh pelaku.
Polisi Metro Jaya menyatakan bahwa tiga sekolah internasional yang terkena sasaran ancaman bom teror adalah Sekolah Mentari Intercultural School, Jakarta Nanyang School, dan North Jakarta Intercultural School (NJIS). Meskipun terduga pelaku berada di luar negeri, polisi masih melakukan penyelidikan untuk menemukan identitasnya.
Menurut Brigjen Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, pelaku ancaman teror bom yang sama digunakan untuk tiga sekolah tersebut. Motif dan pesan yang dikirim oleh pelaku juga serupa, yaitu meminta uang tebusan senilai US$30 ribu.
"Diduga yang memberi ancaman sama orangnya, motifnya sama, dari identitas pengirim yang sama," kata Brigjen Ade Ary Syam Indradi kepada CNN Indonesia. Ia menegaskan bahwa polisi masih melakukan penyelidikan untuk menemukan identitas pelaku dan lokasi di mana pelaku berada saat melancarkan ancaman teror bom.
Sementara itu, polisi menyatakan bahwa situasi di wilayah hukum Polda Metro Jaya dalam kondisi aman meskipun sempat ada ancaman teror bom. Masyarakat dapat melakukan aktivitas normal tanpa khawatir karena polisi 24 jam siap untuk menangani situasi darurat.
Ancaman teror bom yang melancarkan ancaman tersebut meminta uang tebusan senilai US$30 ribu, yang serupa dengan motif dan pesan yang dikirim oleh pelaku.