Bullying di Sekolah SMK: Anak Berinisial AS Dikeluarkan karena Di Bully Bertahun-tahun
Di sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta di Jakarta Barat, seorang pelajar berinisial AS (18 tahun) dikeluarkan dari sekolah karena sering absen. Menurut orang tuanya, AS tidak pernah sebelumnya seperti ini.
Menurut Nurmawati, ayah AS, ketika mereka pertama kali mendapat surat panggilan dari sekolah, mereka tidak tahu apa yang terjadi. "Ya, awalnya dia jarang masuk sekolah. Saya kan nggak tahu kenapa dia jarang masuk. Terus tiba-tiba saya dapat surat panggilan, ditelepon, 'Bu, sekarang juga datang ke sekolah, saya tunggu'," ujarnya.
Ketika AS sampai di sekolah, Nurmawati mengaku disodorkan bahwa anaknya sudah tidak bisa melanjutkan sekolah di tempat tersebut. "Begitu datang, ya sudah, 'Bu ini sudah ya, sudah nggak ada kesempatan lagi'. Ini sudah surat terakhir, kata mereka. Di atas materai sudah ada perjanjian kalau AS masih tidak masuk sekolah," ujarnya.
Selama bertahun-tahun berbully, keluarga AS tidak tahu apa yang terjadi. "Ternyata karena sering di bully, AS harus dikeluarkan dari sekolah," ungkap Nurmawati dengan marah.
Bullying di sekolah jadi permasalahan yang sangat serius dan memerlukan perhatian pemerintah dan masyarakat untuk dapat menghentikan hal ini.
Di sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta di Jakarta Barat, seorang pelajar berinisial AS (18 tahun) dikeluarkan dari sekolah karena sering absen. Menurut orang tuanya, AS tidak pernah sebelumnya seperti ini.
Menurut Nurmawati, ayah AS, ketika mereka pertama kali mendapat surat panggilan dari sekolah, mereka tidak tahu apa yang terjadi. "Ya, awalnya dia jarang masuk sekolah. Saya kan nggak tahu kenapa dia jarang masuk. Terus tiba-tiba saya dapat surat panggilan, ditelepon, 'Bu, sekarang juga datang ke sekolah, saya tunggu'," ujarnya.
Ketika AS sampai di sekolah, Nurmawati mengaku disodorkan bahwa anaknya sudah tidak bisa melanjutkan sekolah di tempat tersebut. "Begitu datang, ya sudah, 'Bu ini sudah ya, sudah nggak ada kesempatan lagi'. Ini sudah surat terakhir, kata mereka. Di atas materai sudah ada perjanjian kalau AS masih tidak masuk sekolah," ujarnya.
Selama bertahun-tahun berbully, keluarga AS tidak tahu apa yang terjadi. "Ternyata karena sering di bully, AS harus dikeluarkan dari sekolah," ungkap Nurmawati dengan marah.
Bullying di sekolah jadi permasalahan yang sangat serius dan memerlukan perhatian pemerintah dan masyarakat untuk dapat menghentikan hal ini.