Pemerintahan Prabowo Subianto memanggil perhatian banyak masyarakat karena pemberdayaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren yang baru saja dibentuk di bawah Kementerian Agama (Kemenag). Kebijakan ini tentu memicu kontroversi dan perdebatan. Menurut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, kebijakan itu merupakan bentuk pengakuan terhadap peran besar santri dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
"Santri memiliki peran sangat penting dalam perjuangan kemerdekaan kita. Kita lihat pada awal kemerdekaan bangsa, spirit santri tersebut sangat mempengaruhi semangat masyarakat," katanya saat pertemuan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
PDI Perjuangan akan turut membantu pemerintah memperkuat Direktorat Jenderal Pesantren dari sisi narasi patriotisme dan cinta tanah air. "Kita akan ikut memperkuat dari sisi narasinya, narasi patriotismenya, narasi cinta tanah air. Sebagai bagian juga dari dedikasi terhadap agama," ujar Hasto.
Tetapi tidak hanya itu, Hasto juga menginginkan penguatan pesantren dengan pembangunan kesadaran kebangsaan dan kemajuan ilmu pengetahuan. "Semangat ini sejalan dengan gagasan Bung Karno yang menekankan bahwa Islam harus bersekutu dengan ilmu pengetahuan," katanya.
Meskipun begitu, Hasto juga mengingatkan agar pesantren-pesantren menjadi motor kemajuan. "Kita harus bergerak cepat untuk membangun kepemimpinan Indonesia bagi dunia."
"Santri memiliki peran sangat penting dalam perjuangan kemerdekaan kita. Kita lihat pada awal kemerdekaan bangsa, spirit santri tersebut sangat mempengaruhi semangat masyarakat," katanya saat pertemuan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
PDI Perjuangan akan turut membantu pemerintah memperkuat Direktorat Jenderal Pesantren dari sisi narasi patriotisme dan cinta tanah air. "Kita akan ikut memperkuat dari sisi narasinya, narasi patriotismenya, narasi cinta tanah air. Sebagai bagian juga dari dedikasi terhadap agama," ujar Hasto.
Tetapi tidak hanya itu, Hasto juga menginginkan penguatan pesantren dengan pembangunan kesadaran kebangsaan dan kemajuan ilmu pengetahuan. "Semangat ini sejalan dengan gagasan Bung Karno yang menekankan bahwa Islam harus bersekutu dengan ilmu pengetahuan," katanya.
Meskipun begitu, Hasto juga mengingatkan agar pesantren-pesantren menjadi motor kemajuan. "Kita harus bergerak cepat untuk membangun kepemimpinan Indonesia bagi dunia."