Paul Finsen Mayor Desak Kepala BBKSDA Papua Dicopot Imbas Pembakaran Mahkota Cenderawasih

Kepala BBKSDA Papua Dicopot, Marga Pembakaran Mahkota Cenderawasih. PFM: "Bakar Simbol Harga Diri Orang Papua"

Joni Santoso Silaban yang dipimpin oleh, dinyatakan telah melakukan tindakan yang sangat tidak sopan dan menghina terhadap masyarakat adat Papua dengan membakar mahkota Cenderawasih. Mahkota itu bukan sekadar hiasan kepala, melainkan simbol kehormatan, kemakmuran, dan jati diri orang Papua. Pembakaran itu telah memantik gelombang amarah yang meluas hingga ke pelosok Tanah Papua.

Senator Papua Barat Daya Paul Finsen Mayor (PFM) menilai, langkah BBKSDA dalam menertibkan kepemilikan atribut satwa dilindungi seharusnya dijalankan dengan pendekatan budaya dan edukasi, bukan dengan tindakan simbolik yang justru menyulut kemarahan publik. "Mengapa harus dibakar? Apakah tidak ada cara lain yang lebih beradab?" ujar PFM dengan nada tajam.

PBM menilai langkah itu adalah bentuk arogansi birokrasi yang buta budaya. "Kalau datang ke Papua, pelajari dulu jati diri dan adat istiadat kami," tegas PFM. "Jangan bawa aturan tanpa hati nurani. Jangan bakar simbol suci kami, lalu bersembunyi di balik kata 'penertiban'. Itu bukan penegakan hukum, itu penghinaan!"
 
Huhuuu, kalo gini kudu dicoba lagi banget sih... Bakar mahkota Cenderawasih itu gini kabut-kabutan aja, tapi apa yang terjadi kepadanya? πŸ€·β€β™‚οΈ Mungkin BBKSDA nanti harus lihat kembali strategi mereka, kalo tidak ada pendekatan budaya dan edukasi, kayaknya bakar mahkota Cenderawasih gini nggak akan terjadi lagi... Hmm, mungkin PFM benar sih, kita harus lebih berhati nurani dulu sebelum membawa aturan baru ke Papua... 🀝
 
ini gini, kalau BBKSDA Papua itu benar-benar tidak tahu budaya dan adat orang Papua, apa lagi caranya yang tepat? marga bakarnya mahkota Cenderawasih itu kayaknya salah satu cara mereka berkenalan dengan permasalahan di daerah. tapi kalau cari penjelasan dari dalam, gak perlu punya tindakan simbolik yang bikin marah publik, aja deh pelajari dulu apa yang terjadi di Papua!
 
gak percaya aja siapa yang nyesel kejar orang Papua buat jadi target pembakaran mahkota Cenderawasih. gue rasa BBKSDA Papua sudah terlalu lama lepas dari budaya masyarakat adat Papua, nggak pernah lagi kebijaksanaan apa-apa. sih kalau mau penertiban harus punya pengetahuan apa aja tentang keunikan Papua. bakar mahkota itu bukan masalah, tapi bagaimana mereka cara nolak bual dengan masyarakat adat itu πŸ™„. sementara itu, PFM itu kayak nge- educate orang Papua sih? πŸ˜’ siapa yang udah tau nilai-nilai mahkota Cenderawasih? mending aja kenali apa aja budaya Papua sebelum terus nge-regulasi ya πŸ€·β€β™‚οΈ.
 
Aku pikir PFM benar-benar gila banget 🀯! Bakar mahkota Cenderawasih itu kayaknya tidak ada logis sama sekali. Kalau mau tahu jati diri orang Papua, kan harus belajar dulu dari dalam, bukan hanya bakar simbol-simbol kehormatan aja πŸ˜‚. Birokrasi Papua kalau benar-benar punya hati nurani, aku yakin bisa menertibkan kepemilikan atribut satwa dilindungi dengan cara yang lebih baik, kayaknya nggak butuh bakar mahkota Cenderawasih deh πŸ™„.
 
Eh gak kayaknya marga mahkota Cenderawasih itu boleh dibakar aja? Gue rasa itu adalah simbol kehormatan bagi orang Papua, tidak bisa dibuang-buang begitu aja. PFM benar sekali, pendekatan budaya dan edukasi itu lebih baik daripada tindakan simbolik yang justru menyulut kemarahan publik. Kalau ingin menertibkan kepemilikan atribut satwa dilindungi, gue rasa perlu ada upaya untuk memahami adat istiadat masyarakat Papua dulu, bukan sekadar mengenakan aturan tanpa hati nurani... πŸ€”πŸ’‘
 
ini aja bikin aku sedih nih πŸ€•, siapa lagi yang punya hak untuk menetepi identitas budaya orang Papua? kalau BBKSDA itu berasal dari kota mana? kalau dari Jakarta, maka toh mereka harus tahu lebih dulu tentang budaya Papua sebelum mengambil langkah yang tidak beradab. ini bukan soal penertiban, tapi buat siapa lagi yang ngerasa aku dipaksa untuk menerima hal-hal yang tidak aku kenal atau tidak aku sukai πŸ˜’. dan apa itu mahkota cenderawasih? simbol kehormatan? kemakmuran? aku rasa kalau ini aja cara mereka untuk mengalihkan perhatian dari isu-isu sebenarnya yang penting di Papua, seperti pendidikan, kesehatan, atau ekonomi πŸ€”.
 
ini keterangannya gue nih... siapa yang punya ide bakar mahkota cenderawasih kayak gitu? itu sama aja dengan membakar bendera nasional kita πŸ™…β€β™‚οΈ. mahkota itu simbol kehormatan orang papua, jangan dibakar aja. birokrasi itu harus punya hati nurani dan pelajari budaya masyarakat sebelum bertindak. ini kayaknya bukan penertiban yang benar, tapi penghinaan πŸ€¦β€β™‚οΈ. gue rasa pfm sih benar-benar bangun suara yang tepat, jangan birokrasi ini lagi bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan πŸ™Œ
 
ini kalau cak BBKSDA Papua justru bakar mahkota Cenderawasih aja, gini nih, dibakar simbol harga diri orang Papua juga sih? kan lebih baik caranya adalah belajar dulu jati diri dan adat istiadat mereka biar ngerti apa yang dihina. tapi kayaknya cak BBKSDA Papua justru takut kalau dia nggak bakar mahkota itu, masyarakat Papua pasti akan marah. sementara PFM itu nggak sabar banget dengan langkah itu, dia bilang penertiban harus dilakukan dengan pendekatan budaya dan edukasi, tapi kayaknya dia sendiri tidak tahu cara melakukannya.
 
ini adegan yang bikin aku pikir BBKSDA Papua udah kalah lagi πŸ€”. bakar mahkota cenderawasih itu bukan solusi apa punya masalah, tapi justru menimbulkan banyak masalah dan marah masyarakat adat. aku rasa kalau birokrasi Indonesia harus mulai belajar dari kesalahan ini, kalau tidak mau, aku bayarin dengan rasa ketidaknyamanan orang Papua. di mana ada simbol yang berarti apa punya makna, jangan dibakar dan dikuburkan seperti sekedar sampah. di sisi lain, PFM benar-benar tepat sekali, kalau ingin tahu budaya dan adat istiadat suatu daerah, harus mulai dari diri sendiri dan tidak bermaksud untuk menyerudukkannya ke orang lain.
 
ini kejadian ngejut banget! siapa yang bilang bakar mahkota cenderawasih itu ide baik? kalau mau tahan simbol harga diri orang papua, gak perlu dibakar aja, bisa dihiasi dulu terlebih dahulu πŸ€”. tapi apa yang bikin kejadian ini jadi gampang ngejut yaitu birokrasi Papua yang nendang dengan aturan-aturan kaku banget πŸ˜’. kalau gak mau ngerasa nyalor, gak perlu buat konflik aja, bisa coba paham dulu apa maksud dari masyarakat adat 🀝. tapi sepertinya birokrasi Papua masih agak belom ngerti apa itu budaya dan etos kerja yang baik 😊
 
Gue pikir kalau BBKSDA harus pelajari sedikit tentang adat istiadat masyarakat Papua sebelum tindakannya. Mereka nanti nggak salah menertibkan kepemilikan atribut satwa dilindungi, tapi harus ngerti tentang makna dari mahkota Cenderawasih dulu. Bakarnya itu bukan kebiasaan baik-baiknya orang Papua! Gue kaget kalau PFM tadi bilang bahwa bakaran itu bukan penertiban, tapi penghinaan! Kalau di Indonesia, kita punya perjuangan tentang budaya dan identitas, jadi gue rasa ini adalah momen penting untuk kita berbicara mengenai hal ini.
 
Kalau gue lihat keadaan itu, gue pikir ini diajak kesempatan untuk belajar tentang budaya Papua. Tapi ternyata orang-orang di BBKSDA itu terlalu cepat menyerang. Mereka seharusnya cari tahu dulu mengapa mahkota Cenderawasih dibakar itu. Apakah ada yang salah dengan keputusan Joni Santoso Silaban? Ternyata tidak, tapi karena mereka tidak paham budaya Papua. Sekarang mereka harus mengerti bahwa mahkota itu bukan hanya simbol hiasan, tapi juga simbol harga diri orang Papua. Gue rasa ini diajak kesempatan bagus untuk belajar tentang jati diri Papua dan cari tahu apa yang sebenarnya dibakar itu πŸ€”
 
Maksudnya kalau birokrasi mau datang ke Papua, harus dulu ngerti apa ajarannya. Kalau gak bisa ngerti, jangan pergi ke sini. Saya pikir kalau mahkota Cenderawasih itu kayaknya salah tujuan. Tapi bakarnya? Hmm... Saya rasa saya tidak fokus di kaca pembicara ini. Apa sih kegiatan yang paling seru di kampusmu? Saya ingat dulu ada sih anime tentang sekolah ngerjain tugas, tapi semua karakternya kayak gajah! πŸ˜πŸ˜‚
 
Gue pikir kalau itu salah paham sekali! Makasih BBKSDA Papua sudah tindak dengan keras, tapi jangan lupa juga pelajari budaya Papua dulu. Nggak peduli siapa kamu, kalau mau memanggil diri sebagai pejabat, harus punya pengetahuan yang luas tentang budaya negara ini. Bakar mahkota Cenderawasih itu gue rasa bukan cara penertiban, tapi lebih seperti pernyataan arogansi birokrasi. Gua ingat kalau BBKSDA seharusnya lebih berhati nurani dalam menangani masalah budaya Papua ini.
 
Kekayaan yang sering dibakar, gampang banget dipilih. Kalau mau peduli dengan masyarakat Papua, biar dulu pelajari jati diri mereka dulu, ngomongin tentang penertiban. Tapi apa kandungannya? Jangan lupa, bukan hanya masalah hukum, tapi juga budaya dan jati diri. Kalau bakar mahkota Cenderawasih itu, kayaknya nggak peduli dengan masyarakat Papua.
 
wahhh ini kayaknya terlalu konyol banget... marga mahkota cenderawasih di bakar aja? siapa yang bilang kalau mahkota itu boleh diserang? itu buleh! Mahkota itu simbol kehormatan bagi orang papua, jangan dibakar kayak ganti rugi. BBKSDA harus fokus dengan penertiban hukum, bukan arogansi birokrasi... dan siapa yang bilang bakar simbol harga diri? itu buleh juga!
 
Oiya, siapa ngebayang ini? Pembakaran mahkota Cenderawasih bukan main-main, tapi apa yang bikin dia mau melakukannya? Ada informasi apa pun tentang dia di balik kejadian ini? Kalau tidak ada, kenapa dia harus dibebaskan dari tanggung jawabnya? Itu birokrasi arogan, tapi gampang ngerasa kan siapa?
 
kembali
Top