Wahyu Yudhayana, sesorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang sudah terjun ke berbagai medan operasi, akhirnya diberi tugas memimpin Sekretariat Militer Presiden (Sesmilpres) Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Wahyu, yang kemarin digantikan sebagai Kadispenad, akan mengisi jabatan Sesmilpres pengganti Mayjen TNI Kosasih.
Panglima TNI Agus Subiyanto telah menunjuk Wahyu untuk mengisi jabatan ini dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1334/IX/2025, yang diterima oleh Antara. Ini adalah tugas penting lain yang pernah diemban oleh Wahyu sebelumnya.
Sekarang, sebagai Sesmilpres, Wahyu akan memimpin berbagai penugasan strategis, termasuk memberikan dukungan teknis dan administrasi personel TNI dan Polri berkaitan dengan pengangkatan dan pemberhentian jabatan. Ia juga akan menangani koordinasi penyelenggaraan pengamanan fisik dan nonfisik bagi Presiden, Wapres beserta keluarga, termasuk tamu negara setingkat kepala negara/kepala pemerintahan asing.
Selain itu, Wahyu akan membina personel dan memberikan petunjuk teknis di bidang pengamanan kepada ajudan Presiden, Wapres, dan staf lainnya. Ia juga akan memimpin anggota TNI dan Polri yang berdinas di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet.
Hal ini menunjukkan bahwa Wahyu memiliki pengalaman luas dalam mengemban penugasan strategis, termasuk sebagai Chief Operation Sector West UNAMID (African Union-United Nations Hybrid Operation in Darfur) di Sudan. Ia juga pernah bertugas di beberapa negara lain seperti Singapura, Korea Selatan, Sri Lanka, Vietnam, Swiss, dan India.
Wahyu yang sudah terjun ke berbagai medan operasi ini akan memimpin Sesmilpres yang menjadi posisi strategis dalam mendukung pengangkatan dan pemberhentian jabatan.
Panglima TNI Agus Subiyanto telah menunjuk Wahyu untuk mengisi jabatan ini dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1334/IX/2025, yang diterima oleh Antara. Ini adalah tugas penting lain yang pernah diemban oleh Wahyu sebelumnya.
Sekarang, sebagai Sesmilpres, Wahyu akan memimpin berbagai penugasan strategis, termasuk memberikan dukungan teknis dan administrasi personel TNI dan Polri berkaitan dengan pengangkatan dan pemberhentian jabatan. Ia juga akan menangani koordinasi penyelenggaraan pengamanan fisik dan nonfisik bagi Presiden, Wapres beserta keluarga, termasuk tamu negara setingkat kepala negara/kepala pemerintahan asing.
Selain itu, Wahyu akan membina personel dan memberikan petunjuk teknis di bidang pengamanan kepada ajudan Presiden, Wapres, dan staf lainnya. Ia juga akan memimpin anggota TNI dan Polri yang berdinas di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet.
Hal ini menunjukkan bahwa Wahyu memiliki pengalaman luas dalam mengemban penugasan strategis, termasuk sebagai Chief Operation Sector West UNAMID (African Union-United Nations Hybrid Operation in Darfur) di Sudan. Ia juga pernah bertugas di beberapa negara lain seperti Singapura, Korea Selatan, Sri Lanka, Vietnam, Swiss, dan India.
Wahyu yang sudah terjun ke berbagai medan operasi ini akan memimpin Sesmilpres yang menjadi posisi strategis dalam mendukung pengangkatan dan pemberhentian jabatan.