Pakar Kritik MBG Fokus Jumlah Bukan Kualitas, BGN Buka Suara

Pemerintah Subianto menghadapi serangan dari pakar kritik, Aditya Utama. Menurutnya, program makan bergizi gratis (MBG) pemerintah yang fokus pada kuantitas bukan kualitas adalah kegagalan.

"Kami melihat bahwa akhirnya program ini lebih fokus pada ekspansi jangkauan dibanding menjaga standar operasional, gizi, dan keamanan," kata Aditya dalam acara CNN Indonesia. Dia ragu dengan angka pemenuhan gizi sekitar 36 juta penerima manfaat program tersebut.

Terdapat 3T yang tidak terjangkau, yaitu Tertinggal, Terbelakang, dan Terluar. Bagaimana nasib mereka saat ini? Apakah sudah terjangkau juga sebanyak 36 juta penerima manfaat?

Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), menjawab program MBG memiliki tiga tahap pelaksanaan. Pada tahun pertama, pihaknya fokus pada intervensi jumlah. Namun, dadan mengatakan, 60 persen anak Indonesia tidak pernah minum susu.

Dadan menyebutkan, penduduk Indonesia saat ini tercatat meningkat sebanyak tiga juta per tahun hingga 2045. Dengan kondisi itu, dia mengingatkan sebagian besar penduduk Indonesia hidup dengan tingkat pendidikan hanya 9 tahun.
 
Gue pikir program MBG yang dibawakan pemerintah ini kayaknya tidak sempurna. Mereka terlalu fokus pada menangkap angka dan kurang memikirkan tentang kualitas yang sebenarnya. Kamu bisa lihat banyak sekali yang kurang jelas, seperti di mana mereka mencari sumber daya untuk program ini? Dan gue masih ragu apakah 36 juta orang yang terjangkau juga benar-benar mendapatkan nutrisi yang baik. Tapi, saya pikir pemerintah harus dihargai karena sudah mencoba untuk membantu banyak orang.
 
ini program MBG yang pemerintah lakukan, tapi hasilnya kurang optimis aja... sih, saya setuju dengan Aditya Utama, program ini harus fokus pada kualitas bukan sekedar ekspansi jangkauan. kayaknya program ini harus lebih teliti dulu sebelum memperluas lagi. tapi, apa yang nggak bisa dicoba sih?
 
kaya sih ya program MBG seperti ini... kalau fokus semata atas kuantitas tapi nggak paham kualitasnya, apa artinya aja? kan program ini bukan sekedar memberi makan anak-anak gratis aja, tapi juga harus ada pedoman yang tepat supaya anak-anak bisa mendapatkan nutrisi yang cukup.

dan apa dengan 3T yang tidak terjangkau? ternyata di balik program MBG ada banyak masalah lain yang perlu diedekati. kalau kita nggak memperhatikan kondisi penduduk di daerah-daerah tertinggal, tentu program ini akan menjadi sia-sia.
 
Aku pikir program MBG ini masih terlalu fokus pada penanganan angka-angka saja, padahal yang penting adalah kualitas layanan yang di berikan kepada masyarakat terutama bagi mereka dari 3T (Tertinggal, Terbelakang, dan Terluar). Aku ragu lagi apa yang akan dilakukan pemerintah jika program ini tidak berhasil. Dan aku juga curiga apa yang terjadi dengan penduduk Indonesia yang masih hidup dengan tingkat pendidikan rendah, padahal di tahun 2045 penduduk Indonesia bakal meningkat tiga juta per tahun. Aku harap pemerintah bisa lebih berhati-hati dalam merancang program ini agar tidak hanya membawa kegagalan seperti yang dialami oleh program MBG sebelumnya 😕
 
Gak bisa percaya program MBG ternyata fokus pada ekspansi aja, bukan kualitas ya 🤯. Saya rasa pemerintah harus lebih fokus pada kebutuhan sebenarnya orang-orang yang mendapatkan program ini, bukan hanya mencari angka-angka yang baik-baik saja 😊. Yang penting adalah membuat anak-anak Indonesia memiliki gizi yang cukup agar mereka bisa tumbuh dengan baik 🥗. Saya harap pemerintah bisa memperhatikan 3T yang tidak terjangkau, yaitu Tertinggal, Terbelakang, dan Terluar 🤝. Mereka juga perlu mendapatkan akses ke program-program yang sama seperti 36 juta anak Indonesia yang sudah terjangkau 🚨💖 #ProgramMBG #GiziBergizi #TigaT
 
aku rasa program MBG di Indonesia masih banyak kesalahan, pertama di sini masalah kuantitas bukan kualitas, kalau pun program gratis ini benar-benar membantu kemudian apa artinya jika hanya 36 juta anak yang bisa menikmati? aku pikir ada banyak kesempatan untuk meningkatkan mutu gizi yang ditawarkan, seperti dengan menggunakan bahan-bahan alami yang lebih berkualitas. dan aku juga ragu bagaimana program ini bisa membantu anak-anak di daerah 3T (tertinggal, terbelakang, dan terluar) dengan hanya menawarkan susu saja? aku rasa kita perlu menciptakan program yang lebih holistik dan berfokus pada pengembangan komunitas dan pendidikan. dan apa artinya jika kita mengatakan program ini berhasil jika hanya 60 persen anak tidak pernah minum susu?
 
Gue rasa program MBG ini ngerasa kayaknya gak fokus banget pada kualitasnya. Jadi saja mereka fokus pada ekspansi jangkauan, tapi apa sifatnya yang dibawa? Maksudnya, siapa yang terjangkau juga? Gue rasa harus ada perubahan dalam pendekatan program ini, bukan hanya sekedar menambah jumlah penerima manfaat. Kita harus fokus pada meningkatkan kualitasnya dan memastikan bahwa semua anak di Indonesia bisa mendapatkan gizi yang baik.
 
Program MBG benar-benar keterlambatan! 🤦‍♂️ Saya pikir 36 juta orang yang menerima manfaat program ini bukanlah jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak Indonesia. Ada banyak sekali anak yang tidak terjangkau, seperti di daerah pedesaan dan kota-kota kecil yang sulit dijangkau. 😔

Saya merasa penasaran dengan angka 60 persen anak Indonesia yang tidak pernah minum susu. Apakah sebenarnya kita bisa meningkatkan efektivitas program MBG untuk menangani masalah ini? 🤔 Ataukah kita harus mencari solusi lain yang lebih efektif dan lebih inklusif? 🤝
 
Aku rasa program MBG itu kayak nonton bareng keluarga. Kita lihat aja yang jelas, yaitu angka pemenuhan gizi, tapi aku sengaja tidak paham apa yang di maksudkan dengan "kualitas". Aku tahu kalau pemerintah ingin membuat orang Indonesia lebih siap bertahan hidup, tapi aku rasa mereka harus fokus pada hal-hal yang sebenarnya penting, seperti pendidikan dan kesehatan. Sementara itu, 60 persen anak Indonesia tidak pernah minum susu? Aku sengaja tidak paham mengapa mustahil untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka 🤷‍♂️
 
Program makan bergizi gratis (MBG) ini benar-benar ngelanggaran besar ya! Mereka fokus di kuantitas aja, bukannya kualitasnya... siapa yang ngeduduk di rumah dengan anak-anaknya sibuk nunggu makanan gratis itu? Nyoleng? Itu program sama sekali tidak bermanfaat ya!

Dan kan, apa yang dibawa oleh program MBG itu? Susu yang kualitasnya nggak jelas... 60 persen anak Indonesia nggak pernah minum susu! Makanya di sini, kita harus fokus pada meningkatkan kualitas pendidikan dan pengetahuan, agar mereka bisa memilih makanan yang sehat.
 
Saya pikir program MBG ni salah tujuan pemerintah Joko Widodo. Mereka fokus pada ekspansi jangkauan aja, tapi gak ada kualitasnya. Siapa tahu aja 36 juta penerima manfaat itu sebenarnya sudah terjangkau juga, tapi aku rasa ada yang tidak terjangkau ya? Contohnya seperti penduduk di daerah pedesaan atau kota kecil yang masih belum bisa menikmati program ini. Dan kan kita tahu 60 persen anak Indonesia tidak pernah minum susu, jadi gimana caranya program MBG bisa bertahan lama? Aku rasa pemerintah harus fokus pada kualitas aja, bukan hanya ekspansi jangkauan. 🤔
 
Pernah pikir siapa nih yang punya ide MBG sih? Program itu jadi nggak fokus pada kualitas, aja. Mereka cuma fokus pada ucapin "nggak masalah" soal gizi dan keamanan. Tapi, apa kaya? Akhirnya program ini lebih fokus pada ekspansi, aja. 36 juta penerima manfaat itu nggak masuk akal sih, khususnya untuk mereka 3T yang tertinggal, terbelakang, dan terluar. Mereka masih nggak terjangkau juga, kan? 😒

Dan yang lagi, apa sih dengan angka pemenuhan gizi itu 36 juta? Siapa nih yang punya data yang benar-benar? Dan apa kaya dengan kondisi penduduk Indonesia yang meningkat per tahunnya? Mereka masih hidup dengan tingkat pendidikan hanya 9 tahun, kan? Itu berarti mereka masih nggak memiliki akses ke nutrisi yang seimbang, dan itu bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan di masa depan. 🤯
 
Gue pikir program MBG cuma carik perhatian saja, tapi nggak ada hasil yang sebenarnya. Kalau mau serius, pemerintah harus fokus pada cara membuat gizi bagus, jangan cuma biarkan sembaran aja. Dan ayo, cek juga kualitas susu yang digunakan, nggak semua yang dipasarkan itu asli kayak yang diklaim. 36 juta orang belum pasti sudah terjangkau, tapi gue rasa ada yang lebih penting lagi yaitu pendidikan. Kalau penduduk Indonesia hidup cuma 9 tahun pendidikan, aku pikir program MBG cuma bagian kecil dari solusi yang lebih besar. Mungkin harus ada perubahan di pendidikan kita sendiri dulu.
 
Gue rasa program MBG di Indonesia kayaknya kalah sama mas Aditya Utama, ya! Gue pikir pemerintah Subianto terlalu fokus pada ekspansi jangkauan dan kurang fokus pada kualitas. Apalagi kalau kita lihat angka 36 juta penerima manfaat program tersebut, kayaknya masih banyak lagi orang Indonesia yang tidak terjangkau, ya! Gue rasa program ini perlu lebih fokus pada pendidikan gizi dan keamanan bagi masyarakat Indonesia, terutama untuk anak-anak di daerah yang tertinggal. Dan, wajar saja kalau 60 persen anak Indonesia tidak pernah minum susu, karena tingkat pendidikan mereka masih rendah banget! Gue rasa pemerintah Subianto harus lebih serius dalam menerapkan program MBG dan membuat perubahan yang nyata di lapangan, ya! 🤔👍
 
ini cak beliakang program MBG apa kegagalan apa keberhasilan? asalnya aku pikir ini program yang bagus banget, tapi sekarang ikut membaca komentar pakar itu, jadi aku rasanya terkejut. 36 juta penerima manfaat, eh nggak pasti siapa yang benar-benar mendapatkannya? mungkin ada yang hanya mengambil uang nasi, tapi tidak pernah minum susu. di Indonesia banyak penduduk yang hidup di daerah terluar, aku rasa program ini harus lebih fokus pada mereka, bukan hanya sekedar ekspansi jangkauan aja.
 
hehe 🤣 apa sih yang terjadi sama pemerintah nih? kalau gini, mereka fokus banget pada kuantitas aja, tapi apa kualitasnya? aku already know sebelum program ini diperkenalkan bahwa 60 persen anak Indonesia tidak pernah minum susu, kayaknya mereka harus jaga standar operasionalnya terlebih dahulu ya? 🤔

dan siapa bilang bahwa kondisi penduduk Indonesia udah baik banget? kalau aku lihat di media sosial, masih banyak yang harus membeli makanan bergizi, bahkan gini program MBG masih tidak bisa menjangkau semua penduduk Indonesia. apa kewenangan pemerintah itu nih? mereka harus fokus pada solusi, bukan hanya membuat promosi yang banyak banget aja 🤷‍♀️

saya ingat aku pernah temen aku di desa yang tidak bisa menjangkau program MBG karena jaraknya terlalu jauh. kayaknya pemerintah harus berubah strategi, bukan hanya memperluas area aja. mereka harus fokus pada solusi nyata untuk penduduk Indonesia yang tertinggal dan terbelakang ya? 🤞
 
Program MBG itu kayak gini, sih... pemerintah fokus buat ekspansi, tapi apa yang diutamakan? Kualitas ya! Tapi kalau kita lihat, program ini lebih fokus buat meningkatkan jumlah bukan kualitas. Maksudnya, nggak ada standar operasional yang jelas, gizi yang baik nggak pasti bisa dipastikan. Dan apakah si 36 juta penerima manfaat itu benar-benar terjangkau? Tertinggal, Terbelakang, dan Terluar kayak apa? Siapa yang ngerti kalau mereka nggak bisa akses program ini? Dan ada sih 60 persen anak Indonesia yang nggak minum susu... kayak gimana kita bisa asumsikan mereka makan bergizi yang baik?
 
[Image: GIF Anak kecil makan nasi putih dengan mata berairan]

Mereka 36 juta penerima manfaat, tapi apa nasib anak-anak yang tertinggal, terbelakang, dan terluar?

[Video: GIF "Cokelat tanpa susu" dengan suara "Wah!"]

Sudahkah mereka bisa menikmati kebaikan pemerintah dalam program MBG?

[GIF Bayi makan sayur dengan caption "Gizi yang sehat, masa depan yang cerah"]
 
Makasih ya gue bisa bikin opini tentang program MBG yang kayaknya perlu diperhatikan. Gue rasa ada kesan bahwa program ini lebih fokus pada ekspansi daripada kualitas. Gimana kalau kita harus mempertimbangkan apakah sudah semua anak Indonesia yang membutuhkan bisa mendapatkan makanan bergizi yang baik? Gimana caranya program ini bisa mencapai tujuan tersebut?
 
kembali
Top