Kemenimipas Kembali Mewarnai Lahan Nusakambangan, Apa itu Strategi optimalisasi Aset Berikut Ini?
JAKARTA - Biro Barang Milik Negara (BMN) Sekretariat Jenderal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) melakukan kunjungan dan pemantauan terhadap aset Kemenimipas di Pulau Nusakambangan, Selasa (29/10). Kegiatan ini dilakukan untuk memantau proyek percontohan transformasi lahan tidur menjadi lahan produktif.
Menurut Kabiro Jayanta, Biro BMN, penerapan strategi optimalisasi lahan merupakan langkah penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. "Dengan pengaktifan kembali lahan idle melalui pemberdayaan Warga Binaan, kita dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional," kata Jayanta.
Proyek ini melibatkan beberapa lokasi strategis, seperti peternakan sapi PAT Farm Nusakambangan, budidaya udang vaname di Lapas Pasir Putih, serta peternakan domba Garut di Lapas Kembang Kuning. Selain itu, terdapat program usaha yang mencakup peternakan bebek petelur, peternakan ayam petelur, pertanian padi, dan budidaya ikan.
"Kita berharap proyek ini dapat menjadi contoh bagi UPT (Unit Pelaksana Teknis) Kemenimipas lainnya," kata Jayanta. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antarunit Kemenimipas, serta dengan kementerian/lembaga terkait, maupun Pemerintah Daerah untuk memastikan aset BMN dimanfaatkan secara optimal.
Selain itu, Biro BMN juga mengembangkan aplikasi STAR-BMN sebagai alat monitoring dan pengawasan penggunaan BMN secara digital. "Kita ingin memastikan bahwa seluruh aset Kemenimipas dikelola secara tertib, efisien, dan bernilai guna tinggi," kata Jayanta.
Dengan demikian, proyek ini berharap dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional dan menjadi contoh bagi proyek lainnya di Indonesia.
JAKARTA - Biro Barang Milik Negara (BMN) Sekretariat Jenderal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) melakukan kunjungan dan pemantauan terhadap aset Kemenimipas di Pulau Nusakambangan, Selasa (29/10). Kegiatan ini dilakukan untuk memantau proyek percontohan transformasi lahan tidur menjadi lahan produktif.
Menurut Kabiro Jayanta, Biro BMN, penerapan strategi optimalisasi lahan merupakan langkah penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. "Dengan pengaktifan kembali lahan idle melalui pemberdayaan Warga Binaan, kita dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional," kata Jayanta.
Proyek ini melibatkan beberapa lokasi strategis, seperti peternakan sapi PAT Farm Nusakambangan, budidaya udang vaname di Lapas Pasir Putih, serta peternakan domba Garut di Lapas Kembang Kuning. Selain itu, terdapat program usaha yang mencakup peternakan bebek petelur, peternakan ayam petelur, pertanian padi, dan budidaya ikan.
"Kita berharap proyek ini dapat menjadi contoh bagi UPT (Unit Pelaksana Teknis) Kemenimipas lainnya," kata Jayanta. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antarunit Kemenimipas, serta dengan kementerian/lembaga terkait, maupun Pemerintah Daerah untuk memastikan aset BMN dimanfaatkan secara optimal.
Selain itu, Biro BMN juga mengembangkan aplikasi STAR-BMN sebagai alat monitoring dan pengawasan penggunaan BMN secara digital. "Kita ingin memastikan bahwa seluruh aset Kemenimipas dikelola secara tertib, efisien, dan bernilai guna tinggi," kata Jayanta.
Dengan demikian, proyek ini berharap dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional dan menjadi contoh bagi proyek lainnya di Indonesia.