Kepresidenan Prabowo Menunda Rencana Patriot Bond, Warga Cemas
Rencana lahirnya yang diumumkan sejak tahun lalu untuk mempromosikan investasi dalam bentuk bond patriotik (Patriot Bond) kini ditangguhkan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lembaga regulasi keuangan Indonesia, menyatakan bahwa rencana implementasinya tidak akan segera diterapkan.
Menurut sumber di dalam OJK, rencana tersebut masih membutuhkan perubahan beberapa aspek untuk menjadi lebih menarik bagi investor. "Perlu ada penyesuaian dan penanganan terhadap faktor-faktor yang berdampak pada nilai rintisan tersebut," kata salah satu pejabat OJK.
Patriot Bond adalah program investasi yang diharapkan dapat meningkatkan akses investasi untuk masyarakat umum, dengan tujuan mempromosikan keberlanjutan dan ketahanan pangan. Namun, beberapa ahli ekonomi berpendapat bahwa patriot bond masih banyak mengandung risiko.
Mereka juga menyebutkan bahwa investasi dalam bentuk bond memiliki proses yang relatif lama dan kompleks. "Hal ini membuat investor kurang percaya diri untuk memulai," kata Dr. Agus Supriatna, seorang ahli ekonomi di Universitas Gadjah Mada.
Kemenangan Prabowo dalam pemilihan presiden tahun 2019 telah menyebabkan perubahan dalam kebijakan fiskal dan monetar yang berdampak pada investasi. Banyak investor dan bisnis yang merasa kurang percaya diri untuk melakukan investasi di Indonesia karena cemas terhadap kestabilan pemerintah.
Hal ini ditambahkan dengan tekanan ekonomi yang masih berlangsung, baik dari segi inflasi maupun konjungan ekonomi. Oleh karena itu, investor dan publik harus lebih teliti dalam melakukan investasi.
Rencana lahirnya yang diumumkan sejak tahun lalu untuk mempromosikan investasi dalam bentuk bond patriotik (Patriot Bond) kini ditangguhkan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lembaga regulasi keuangan Indonesia, menyatakan bahwa rencana implementasinya tidak akan segera diterapkan.
Menurut sumber di dalam OJK, rencana tersebut masih membutuhkan perubahan beberapa aspek untuk menjadi lebih menarik bagi investor. "Perlu ada penyesuaian dan penanganan terhadap faktor-faktor yang berdampak pada nilai rintisan tersebut," kata salah satu pejabat OJK.
Patriot Bond adalah program investasi yang diharapkan dapat meningkatkan akses investasi untuk masyarakat umum, dengan tujuan mempromosikan keberlanjutan dan ketahanan pangan. Namun, beberapa ahli ekonomi berpendapat bahwa patriot bond masih banyak mengandung risiko.
Mereka juga menyebutkan bahwa investasi dalam bentuk bond memiliki proses yang relatif lama dan kompleks. "Hal ini membuat investor kurang percaya diri untuk memulai," kata Dr. Agus Supriatna, seorang ahli ekonomi di Universitas Gadjah Mada.
Kemenangan Prabowo dalam pemilihan presiden tahun 2019 telah menyebabkan perubahan dalam kebijakan fiskal dan monetar yang berdampak pada investasi. Banyak investor dan bisnis yang merasa kurang percaya diri untuk melakukan investasi di Indonesia karena cemas terhadap kestabilan pemerintah.
Hal ini ditambahkan dengan tekanan ekonomi yang masih berlangsung, baik dari segi inflasi maupun konjungan ekonomi. Oleh karena itu, investor dan publik harus lebih teliti dalam melakukan investasi.