Pemerintah berhasil meluncurkan upaya inklusi keuangan yang menarik masyarakat Indonesia. Banyak orang baru yang mendapatkan akses keuangan, terutama di sektor pasaran modal dan industri asuransi.
Menurut laporan OJK, sebanyak 3,550.000 rekening bank baru dibuka hingga saat ini. Ini merupakan peningkatan sebesar 0,27 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, di sektor pasar modal, terjadi lonjakan signifikan dengan pembukaan 643.000 rekening investasi baru, naik 310 persen dari tahun sebelumnya.
Industri asuransi juga mengalami pertumbuhan dengan 951.000 polis asuransi baru yang meningkat hampir 30 persen dari capaian tahun lalu. Selain itu, OJK mencatat sebanyak 1,47 juta rekening perusahaan pembiayaan yang baru dan 5 juta rekening pergadaian baru yang mengalami peningkatan 45 persen.
Selain itu, OJK juga melaporkan terdapat 720.000 akun fintech yang baru. Inklusi keuangan telah dilakukan di 37 kantor OJK di seluruh Indonesia dengan jumlah peserta mencapai 10.874.634 orang, meningkat 67,87 persen dibandingkan tahun lalu.
Pencapaian ini merupakan hasil dari upaya mendorong inklusi keuangan secara bertanggung jawab, dengan memberikan produk sesuai profil risiko calon konsumen dan memastikan pelindungan konsumen. Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, menekankan pentingnya peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara merata sesuai prinsip "no one left behind".
Menurut laporan OJK, sebanyak 3,550.000 rekening bank baru dibuka hingga saat ini. Ini merupakan peningkatan sebesar 0,27 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, di sektor pasar modal, terjadi lonjakan signifikan dengan pembukaan 643.000 rekening investasi baru, naik 310 persen dari tahun sebelumnya.
Industri asuransi juga mengalami pertumbuhan dengan 951.000 polis asuransi baru yang meningkat hampir 30 persen dari capaian tahun lalu. Selain itu, OJK mencatat sebanyak 1,47 juta rekening perusahaan pembiayaan yang baru dan 5 juta rekening pergadaian baru yang mengalami peningkatan 45 persen.
Selain itu, OJK juga melaporkan terdapat 720.000 akun fintech yang baru. Inklusi keuangan telah dilakukan di 37 kantor OJK di seluruh Indonesia dengan jumlah peserta mencapai 10.874.634 orang, meningkat 67,87 persen dibandingkan tahun lalu.
Pencapaian ini merupakan hasil dari upaya mendorong inklusi keuangan secara bertanggung jawab, dengan memberikan produk sesuai profil risiko calon konsumen dan memastikan pelindungan konsumen. Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, menekankan pentingnya peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara merata sesuai prinsip "no one left behind".